TEKNIK EDITING  

Posted by Matias Bimo

EDITING
Menggabungkan beberapa hasil pengambilan gambar dan suara dengan urutan – urutan yang benar sesuai dengan naskah / script, dan juga menurut panjang dan irama tertentu yang tepat dengan keadaan ceritera atau irama musik
EDITOR
ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

ADA DUA MACAM EDITING
LINEAR EDITING
Proses pasca produksi yang masih menggunakan banyak peralatan editing profesional, player, recorder, monitor, ECU ( editing control unit.
Ada 2 system kerja :
OFF LINE EDITING
ON LINE EDITING

Non Linear Editing
Proses pasca produksi yang telah menggunakan seperangkat alat digital sebagai alat perekam, pemotong sekaligus untuk menggabuungkan audio video hingga hasil akhir. Seperti Komputer Editing

Dua system Linear editing
Off Line Editing
Pengerjaan editing secara sekunder atau editing yang dilakukan untuk memperoleh hasil yang masih kasar (Rough cut). Menyusun gambar yang dipakai dan membuang yang salah.
Cara ini biasanya dilakukan dengan menggunakan workpoint atau hasil duplikat dari bahan – bahan siaran yang asli dan khusus digunakan untuk editing.

B. On Line Editing
Kegiatan pasca produksi yang melalui tahapan editing (pemotongan + penyambungan) kemudian dilanjutkan tahap mixing / langsung melalui proses pasca produksi.

Sistem ini dilakukan dengan cara langsung mencari edit point pada pita original / Assamble, oleh karena itu pemakaian editing dan mixing akan lama prosesnya dan bertumpu pada seluruh peralatan profesional broadcast.














Ada 3 cara dalam ON Line Editing

Cut Editing ( A Roll ) + Mixing
AB Roll Editing + mixing
Pasca Produksi ( Edit + mixing)

Cut Editing / A Roll
Biasanya digunakan untuk editing news. Yaitu sistem editing yang menggunakan peralatan editing terdiri : 1 Buah Player, 1 buah recorder, dan ECU (editing control unit)
Cut editing ini dapat digunakan untuk menyunting / memadukan gambar hasil liputan berita, acara barita actual harian / daily news yang biasanya berdurasi max 2 menit / 1 item kerja.

2. AB Roll
Suatu sistem pasca produksi yang terdiri dari:
2 buah player (VTR)
1 Buah Recorder
1 buah Video mixer
1 buah Audio Mixer
1 buah ECU
Beberapa monitor dan kabel

Dapat digunakan untuk menyunting gambar dan suara dengan hasil transisi berupa Cutting, disolve, fade in – out, wipe

3. EDITING PASCA PRODUKSI
Sistem pasca produksi yang digunakan dalam studio televisi untuk penyiaran. Yaitu dengan menggunakan alat dan berbagai sumber gambar : Video mixer, audio mixer, Camera, microphone, VTR, ECU, dsb.

Peran dan Tanggung jawab Editor
Pra Produksi
> Seorang editor merencanakan sistem kerja yang akan diterapkan pada proses pembuatan Acara Televisi ini.
> Menganalisa atau memahami skenario.
> Memberi masukan kepada sutradara
dalam suatu gaya pengemasan paket
yang akan dibuat.

Produksi
> Seorang editor berperan untuk mengingatkan sutradara apabila ada shot yang terlewatkan di dalam pengambilan gambar.
> Memberikan saran kepada sutradara untuk membuat shot tambahan jika materi yang telah ada masih dinilai kurang baik.
> Membuat laporan time code pada proses shooting.

Pasca Produksi
Dalam hal ini peranan seorang editor dibutuhkan untuk menggabungkan shot hingga menjadi sebuah scene atau adegan. Peranan editor di sini juga merupakan proses paling akhir dalam pembuatan suatu karya audio visual.
Dalam proses ini editor memegang peranan penting dalam penyusunan gambar hingga menjadi satu kesatuan cerita yang utuh dan sesuai dengan cerita yang diinginkan.




TAHAP – TAHAP EDITING
1) Preview Screening
Pada tahap ini editor telah menerima keseluruhan bahan mentah / materi shooting berupa kaset yang kemudian ditonton bersama dengan rekan satu tim.
Dan hal ini juga dimaksudkan agar seorang editor mengenali semua bahan baku yang didapat dari hasil kerja satu tim di dalam proses produksi.

2) Capture
Di tahap ini editor melakukan pemindahan gambar atau transfer video hasil rekaman yang masih berbentuk pita kaset ke dalam komputer sehingga menjadi bentuk digital dengan format video AVI 720x576 pixels, untuk masuk ke dalam tahap proses penyuntingan gambar atau editing.

3) Logging
Dalam tahap ini seorang editor melihat catatan atau menyesuaikan shot-shot berdasarkan laporan time code agar nantinya juga dapat memudahkan seorang editor untuk memilah dan memilih shot-shot yang menurut laporan time code baik dan sesuai dengan kebutuhan skenario. Walaupun tidak menutup kemungkinan shot-shot yang menurut laporan time code kurang baik juga akan digunakan nantinya.

4) Assembling
Pada tahap ini, editor mulai menyusun dan menyambung setiap shot berdasarkan urutan scene pada skenario. Tapi penyambungan yang dilakukan masih sangat kasar dan masih menggunakan durasi yang sebenarnya (menurut laporan time code). ATAU MASIH KASAR DAN BELUM ADA TRANSISI

5) Rough Cut
Editor memotong & membuang adegan-adegan yang tidak dipakai dan merangkumnya menjadi satu alur cerita. Lalu memilih shot-shot yang dianggap sudah mewakili skenario.
Editor melakukan penyusunan pertama berdasarkan inti cerita yang ingin dicapai.
Dalam tahap ini editor banyak melakukan diskusi terutama dengan sutradara.

6) Fine Cut & Triming
Pada tahap ini editor mulai melakukan pemotongan dan penghalusan gambar yang sudah tersusun baik. Editor kemudian merapikan setiap potongan antar shot yang masih kurang baik atau mengganggu. Dalam tahap ini editor juga memberikan efek-efek atau transisi sebagai penyambungan/ perpindahan shot dan scene.
Tujuan dari tahap ini adalah agar alur cerita tersusun baik dengan insert shot yang tepat.



PROSES MASTERING
1 ) Colour Grading
Setiap gambar yang telah selesai di edit perlu dikoreksi warnanya agar didapat persamaan warna, karena bukan tidak mungkin pada saat produksi berlangsung ada kendala pencahayaan yang akhirnya mempengaruhi warna dalam gambar. Yaitu dengan cara memakai video efect, seperti image control, color balance, color corection atau memakai software terpisah seperti Adobe After Effect dan Magig Bullet
2) Titling
Pada tahap pemberian title ini, editor biasanya menggunakan software pendukung antara lain yaitu Adobe After Effect 6.5 dan Adobe Photoshop 7.0 untuk membuat counting leader, bumper in / bumper out.
Sedangkan untuk nama kru pada opening scene editor cukup menggunakan Title design dan efek fade out yang sudah tersedia pada media editing yang digunakan yaitu Adobe Premiere 6.5 .
Kemudian untuk credit title editor membuat tulisan muncul secara roll berjalan dari bawah ke atas.
3) Audio Mixing
Setelah melalui proses penyuntingan gambar atau editing, maka proses yang harus dilalui selanjutnya adalah Audio Mixing, yaitu menyatukan dan menyelaraskan suara sekaligus memberikan tambahan seperti musik instrument, musik ilustrasi atau sound effect yang dapat mendukung penceritaan.
Biasanya menggunakan Audio effect yang tersedia di adobe premiere, atau menggunakan software sendiri seperti Adobe Audition, CoolEdit Pro, Wavelab, dll.
4. Release Master
Tahapan ini proses editing telah selesai dilakukan. Lalu hasil akhir dieksport ke dalam bentuk movie dengan frame rate 720x576, kemudian diubah kedalam bentuk MPEG II (DVD) atau MPEG I (VCD) dengan menggunakan software WinAvi, Canopus Procorder, TMPEG gen, Movie Factory 4, dll.

Komuniksi Verbal dan Non Verbal  

Posted by Matias Bimo

Komunikasi dibagi menjadi 2 yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal berupa tulisan dan lisan sedangkan non verbal yaitu komukasi dengan gestur atau bahasa tubuh. Komuniksi ada karena pemberian yang anugrah dari Tuhan yg tak terkira.
Tanpa adanya komunikasi tidak akn mungkin bisa manusia dalam menjalani kehidupan.

METODE PENELITIAN SOSIAL  

Posted by Matias Bimo

WINA PUSPITA SARI

Penelitian / Riset ?????

Metode Penelitian????

Metode Penelitian Sosial ????

Metode Penelitian Komunikasi ?????

Penelitian (research) pd hakekatnya adalah kegiatan spionase untuk mencari, memata2i dan menemukan pengetahuan dari “lapangan” yg dpt dipertanggungjawabkan menurut kaidah2 ilmiah ttt dan bukan mencari kebenaran2 normatif yg semata2 dituntun oleh cara berpikir deduktif
Berbeda dg wawancara/pelacakan didunia jurnalistik yg dilakukan scr tdk beraturan
Riset (penelitian) berasal dari kata re (lagi/berulang2) search (mencari)
Dalam bahasa latin re yg berarti lagi dan cercier yang berarti mencari
Riset (penelitian) berarti to search for, to find
Scr umum riset berarti mencari informasi tentang sesuatu (looking for information about something) atau sebuah usaha untuk menemukan sesuatu (an attempts to discover something)
Menurut Henry Mannaheim, penelitian dalam ilmu pengetahuan adalah an intersubjective, accurate, systematic analysis of determinate of body empirical data , in order to discover recurring relationship among phenomena
Riset bertujuan menemukan hubungan diantara fenomena melalui analisis yg akurat dan sistematik thd data empiris



Pencarian yang berulang-ulang dan tidak pernah berakhir
Dalam diri setiap manusia terdapat dorongan ingin tahu atau rasa ingin tahu (human curiosity).
Dorongan rasa ingin tahu tersebut membuat manusia cenderung untuk mempertanyakan berbagai hal yg belum diketahuinya dan dipahaminya, baik yg berada dlm medan pengamatannya maupun pemikirannya
Dorongan dan kecenderungan tsb mengisyaratkan adanya keinginan manusia untuk memahami “dunia” tempat manusia hidup, baik “dunia alam” maupun “dunia sosial”
Hal ini dipermudah oleh kemampuan mengabstraksi dan berbahasa yg dimiliki manusia
Kemampuan tersebut memungkinkan manusia untuk berkomunikasi, belajar, menyimpan perbendaharaan pengetahuannya dalam sejumlah lambang, simbol atau konsep
Seberapa banyak konsep atau pengertian yg diketahui dan dipahami seseorang menunjukkan seberapa luas “dunia” yg diketahui dan dipahami.
Rasa ingin tahu tersebut berkembang dan tidak pernah terpuaskan, berbeda dg hewan yg rasa ingin tahu nya tetap yg didorong oleh naluri semata (idle curiosity) yang bertitik pusat pada usaha mempertahankan kelestarian hidup dan sifatnya tetap sepanjang jaman
Seseorang tidak hanya memahami makna atau pengertian konsep2 yg telah diketahuinya tapi juga menggunakannya sbg acuan manakala ia hendak mencandra suatu objek atau subyek yg berkaitan dg konsep tadi
Mis : konsep miskin dan kaya shg seseorang bisa menyimpulkan siapa yg miskin dan kaya
Berdasarkan apa yg telah diketahuinya dlm kehidupan sehari2, seseorang juga terbiasa mengasosiasikan sesuatu gejala , kondisi/situasi dg gejala, kondisi/ situasi lainnya
Mis : ngidam dengan kehamilan, naiknya bbm dengan bakal naiknya harga kebutuhan
Tak jarang, seorang juga menarik kesimpulan yg berfungsi menjelaskan (kenapa atau mengapa)suatu gejala, situasi, kondisi.
Misal : pernyataan yg menyebutkan pergaulan bebas sebagai penyebab meningkatnya kehamilan sebelum menikah

“Bibit” kegiatan penelitian pd kenyataannya telah akrab dlm kehidupan keseharian manusia termasuk juga tradisi berhipotesis, membuat prediksi dan membuat kesimpulan yg bersifat eksplanasi

Aktivitas dan metode berpikir sebagaimana yg digunakan dlm kegiatan penelitian sesungguhnya telah lazim pula dilakukan oleh seseorang didalam kehidupan sehari2nya hanya saja blm dilaksanakan scr terancang dan sistematis blm menggunakan patokan standar sebagaimana dipersyaratkan dalam kegiatan penelitian
Hampir setiap hari orang melakukan riset dlm kehidupannya sehari2
Riset yg biasa dilakukan orang sehari2 (everyday research) biasanya menggunaka metode non ilmiah
Penelitian merupakan aktivitas dan metode berpikir yg dilakukan scr terancang dan sistematis untuk memecahkan atau menemukan jawaban sesuatu masalah (“dunia alam” atau “dunia sosial”)
Aktivitas dan metode berpikir yg terancang, sistematis untuk menemukan jawaban lazim dikaitkan dg metode ilmiah
Penelitian adalah aktivitas dan metode berpikir yg menggunakan metode ilmiah yg lebih sistematis dan lebih objektif, lebih hati2 dan lebih difokuskan untuk mencapai ketelitian dan kebenaran




Proses Proses Hasil

ILmu, Penelitian & Kebenaran

Proses Hasil
Seorang peneliti yg tidak hendak dikungkung fakta semu dan gejala yg dangkal , sebagaimana yg dikatakan Peter L. Berger, ia hrs memiliki mental subversif yang berari senantiasa berkeinginan untuk membongkar hal2 yg sudah mapan dan mencari apa sebenarnya yg ada dan terjadi dibalik realitas yg manifes

Apa
dan
bagaimana
metode ilmiah ????
Metode berasal dari bahasa Yunani, metodos yg berarti suatu cara kerja dan logos yg berarti kata, ilmu, teori
Jadi metodologi adalah cara kerja untuk dapat memahami objek yg menjadi sasaran ilmu yg bersangkutan
Beberapa metode yg melatarbelakangi lahirnya metode ilmiah :
Sebelum muncul metode ilmiah ada 2 pendekatan sistematis yg digunakan manusia untuk memecahkan atau menemukan jawaban atas suatu masalah, yakni :
a.Pendekatan deduktif atau silogisme Aristoteles
b.Pendekatan atau metode induktif
c.Pada silogisme deduktif, pengetahuan baru (alam dan sosial) diperoleh melalui kesimpulan deduktif (logika deduktif, berpikir deduktif atau metode deduktif), harus ada pengetahuan atau dalil umum atau premis mayor yg menjadi sandaran atau dasar berpijak dari kesimpulan khusus
d.Premis mayor berdasarkan pandangan atau dogma ttt (bersumber dari pandangan agama, filsafat, pandangan seseorang yg memiliki otoritas, spt pendeta, pemimpin atau tokoh masyarakat)
e.Jika premis mayor benar maka kesimpulan benar, lalu bagaimana mengetahui benar salahnya premis mayor????
f.Hal ini yg menjadi titik lemah dari silogisme deduktif
g.Pandangan atau dogma ini tidak ingin digoyahkan kebenarannya dan tanpa adanya keberanian mempertanyakan kebenaran atas sesuatu maka gerak laju akumulasi kebenaran pengetahuan manusia terbatas

Francis bacon menganjurkan metode berfikir yg baru yg berlawanan dg metode deduktif Aristoteles yang disebut metode induktif
Menurutnya para pemburu pengetahuan seharusnya tdk merendahkan diri begitu saja dg menerima premis orang yg mempunyai otoritas sebagai suatu kebenaran mutlak
Kita dapat membuat kesimpulan umum yg lebih benar dan terandalkan manakala kita mau mengumpulkan fakta melalui pengamatan langsung
Jadi bebas dari segala pemujaan thd kesimpulan umum yg tdk berdasarkan fakta di lapangan dan hasil pengamatan
Pendekatan ini juga menimbulkan celaan
Darwin adalah perintis yg memadukan metode deduktif dan induktif dan metode inilah yg disebut metode ilmiah atau metode ilmu pengetahuan
Jadi pemikiran ilmiah sebenarnya memakai pola berpikir induksi-deduksi secara bolak balik dan terus menerus tiada henti
Disamping itu masih ada pola berpikir lain sebagai pelengkap, yakni pola berpikir analog yg mengatakan bahwa dalam dunia terdapat hal2 yg sama atau. mirip dan pola berpikir komparatif yg membandingkan dg pengalaman sebelumnya
Akumulasi pengetahuan ilmiah yg dihasilkan ilmuan (konsep, konstruk, teori) mrpk produk dari penggunaan metode ilmiah
Pemaduan tsb dilakukan spy aktivitas dan metode berfikir dlm memecahkan atau menemukan jawaban atas suatu masalah menjadi lebih terandalkan
Penelitian mrpk aktivitas menelaah suatu masalah dg menggunakan metode ilmiah scr terancang dan sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yg terandalkan kebenarannya (objektif dan sahih) mengenai “dunia alam” dan “dunia manusia”
Menurut Henry Mannaheim, penelitian dalam ilmu pengetahuan adalah an intersubjective, accurate, systematic analysis of determinate of body empirical data , in order to discover recurring relationship among phenomena
Riset bertujuan menemukan hubungan diantara fenomena melalui analisis yg akurat dan sistematik thd data empiris
Hakikat riset melalui metode ilmiah adalah upaya mengungkapkan realitas untuk mencari kebenaran scr objektif, empiris, sistematis dan terorganisir
empiris berarti suatu keadaan yang bergantung pada bukti atau konsekuensi yang teramati oleh indera. Data empiris berarti data yang dihasilkan dari percobaan atau pengamatan
Akumulasi pengetahuan ilmiah yg dihasilkan ilmuan (konsep, konstruk, teori) mrpk produk dari penggunaan metode ilmiah
Hasil dari riset adalah menciptakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
Riset adalah operasional dari metode ilmiah yg digunakan untuk memperoleh pengetahuan scr ilmiah
Seorang peneliti yg tidak hendak dikungkung fakta semu dan gejala yg dangkal , sebagaimana yg dikatakan Peter L. Berger, ia hrs memiliki mental sebversif yang berari senantiasa berkeinginan untuk membongkar hal2 yg sudah mapan dan mencari apa sebenarnya yg ada dan terjadi dibalik realitas yg manifest
Metode Ilmiah : cara untuk menerapkan prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran
Penelitian : pencarian atas sesuatu secara sistematis dengan fokus untuk memecahkan masalah, merubah dalil/teori, menemukan teori baru.
Penelitian (masalah) sosial: gejala-gejala sosial yang terdapat di dalam berbagai relasi sosial.

Karakteristik metode ilmiah
Menurut Wimmer & Dominick :
1. Bersifat publik,terbuka thd koreksi dan verifikasi
2. Objektif, aturan2 eksplisit dan prosedur mengikat peneliti, berhubungan dg fakta dari pada interpretasi)
3. Empirikal, lebih memperhatikan pd dunia yg dpt diketahui/diukur, menolak metafisika dan non sensikal, konsep didefinisikan dg jelas, framing dan definisi operasional
4. Sistematik dan kumulatif, menggunakan review literatur ilmiah, konsistensi
5. Prediktif, memprediksi perilaku, fenomena atau peristiwa

karakteristik lain dari metode ilmiah
Berdasarkan Fakta : keterangan berdasar fakta nyata, bukan hayalan, kira-kira, dll
Bebas dari prasangka : pembuktian secara objektif dan jauh dari pertimbangan subjektif
Menggunakan prinsip analisa : analisis logis diperlukan untuk memahami fenomena yang sangat kompleks dalam penelitian
Menggunakan hipotesa : hipotesa akan menuntun jalan pikiran peneliti dalam mencapai sasaran dengan tepat
Ukuran harus objektif : analisis harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif

Kebenaran Ilmiah
Syarat Kebenaran Ilmiah
A. konsisten dengan pernyataan sebelumnya
B. materi pengetahuan yang terdapat dalam pernyataan berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut
C. pragmatis; mempunyai sifat fungsional dalam kehidupan praktis

Kebenaran Nonilmiah
Penemuan secara kebetulan
Penemuan kebenaran melalui wahyu
Penemuan kebenaran intuitif
Penemuan secara trial and error
Penemuan kebenaran secara spekulatif
Penemuan kebenaran karena otoritas


Langkah-langkah pemecahan atau prosedure ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Penginderaan sebagai langkah pertama dari metode ilmiah sehingga segala sesuatu yang tidak dapat diindera tidak dapat diselidiki walaupun tidak selalu langsung. Agar tepat dan benar hal ini perlu pengulangan oleh orang lain atau dengan latihan dan menggunakan alat-alat yang telah ditera.
2. Masalah atau problem ditemukan setelah penginderaan dan perenungan dilakukan. Dengan membuat pertanyaan , apa, mengapa dan bagaimana hal itu bisa terjadi ?. Pertanyaan 2 tsb hendaknya relevan dan dapat diuji dengan menggunakan teknik yang akurat.
3. Hipotesis, merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara dan merupakan suatu dugaan. Untuk membuktikan dugaan tsb benar atau salah diperlukan fakta atau data yang dapat dikumpulkan melalui survey atau eksperimen.
4. Eksperimen, atau percobaan dapat menunjukkan bukti shg jawaban yg bersifat dugaan menjadi jawaban yg benar atau alamiah
5. Teori, bukti eksperimen merupakan dasar langkah ilmiah berikutnya yaitu teori .

Apabila suatu hipotesis telah didukung oleh bukti atau data yg meyakinkan dan diperoleh dari berbagai eksperimen yang dilakukan oleh peneliti dan bukti2 menunjukkan hal yang daat dipercaya atau valid , walaupun dengan keterbatasan ttt maka disusun suatu teori.


Jadi proses keilmuan merupakan langkah2 yg memenuhi prosedural seperti (Jujun S. Sumantri) :

1.Perumusan masalah
2.Penyusunan kerangka berpikir
3.Penyusunan hipotesis
4.Pengujian hipotesis
5.Penarikan kesimpulan



Penelitian atau penggunaan metode ilmiah scr terancang dan sistematis tidak dapat dipisahkan dg pertumbuhan ilmu pengetahuan baik ilmu2 kealaman (natural science) maupun ilmu2 sosial
Wujudnya berupa dalil, teori atau generalisasi mengenai “dunia alam” dan “dunia sosial”
Dalam penelitian ilmu sosial, kebenaran metode yg digunakan mutlak diperlukan
Menurut Arnold M. Rose, fakta2 sosial tidak tergeletak dan sudah siap pakai begitu saja, tinggal menunggu untuk diambil.
Tetapi, fakta2 sosial itu hrs dibuka dari “kulit pembungkus” kenyataan yg sepintas tampak, hrs diamati dlm suatu kerangka acuan yg spesifik, hrs diukur dg tepat dan hrs diamati pula pd suatu fakta yg dpt dikaitkan dg fakta2 lain yg relevan
Objek telaah penelitian sosial adalah gejala2 sosial (social phenomena) atau kenyataan2 sosial (social fact)
Manusia tdk dilihat sbg kenyataan fisik dan biologis tapi sebagai mahluk sosial yg senantiasa terkait sbg warga dari suatu lingkungan sosial, sbg bagian yg tak terpisahkan dari konteks sosial tempat dia hidup
Dalam “dunia sosial” terdapat komponen individu2, kelompok2, institusi2 sosial dan juga lingkungan2 sosial yg lebih luas
Contoh gejala2 sosial : kemiskinan, keterbelakangan, kenakalan, kejahatan, kedisiplinan, kompetisi, konflik, motivasi, gaya hidup, termasuk masalah komunikasi
Kajian2 bidang komunikasi tdk terpisahkan dg kajian bidang2 sosial lainnya shg juga tdk terlepaskan dari kajian thd kehidupan masyarakat keseharinnya
Dengan demikian, berbagai metode penelitian sosial pada umumnya sama dan sebangun dengan metode penelitian social
Riset =kegiatan menggambarkan objek yang terkadang menyulitkan
Meskipun objeknya relatif tetap, proses menggambarkan atau menafsirkannya tidak sesederhana yg kita pikirkan
Mis : kertas akan ditafsirkan penghapus jika digunakan untuk menghapus papan tulis, sebagai koran atau bungkus sate
Begitu pula ketika kita menafsirkan objek sosial atau realitas sosial, berbeda
Hal ini disebabkan perbedaan perspektif atau cara pandang dalam menafsirkan objek atau realitas
Perspektif adalah pedoman kita dalam menafsirkan peristiwa atau perilaku orang lain
Becker mendefinisikan perspektif sbg seperangkat gagasan yg melukiskan karakter situasi yg memungkinkan pengambilan tindakan, suatu spesifikasi jenis2 tindakan nyata yg scr layak dan masuk akal dilakukan orang, standar nilai yg memungkinkan orang dapat menilai
Wimmer & Dominick menyebut pendekatan atau perspektif dg paradigma yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yg diyakini ttg bagaimana peneliti melihat dunia
Sifat / perspektif pendekatan adalah membatasi pandangan kita dan selektif
Perilaku orang ditentukan oleh perspektifnya ttg realitas
Jadi realitas yg ditangkap dan ditafsirkan bukanlah realitas utuh melainkan realitas yg kita pilih, ada beberapa aspek yg dianggap menarik dan penting
Hal ini sangat mempengaruhi persepsi atau proses pemberian makna pada objek atau realitas
Namun karena perkembangan bidang komunikasi yg begitu pesat dengan dinamika variabelnya yg sangat kompleks, maka sebenarnya bidang komunikasi harus dilihat sbg kekhususan yg paling tidak berbeda scr ontologis (hakikat apa yg dikaji) maupun epistemologis (bagaimana cara mendapatkan) dari pada umumnya bidang sosial yg lain



7
Beberapa Pengelompokan Paradigma
Metodologi penelitian bukan hanya sekedar kumpulan metode atau teknik penelitian, melainkan suatu keseluruhan landasan nilai2 (menyangkut filsafat keilmuan), asumsi, etika dan norma yg menjadi aturan2 standar yg dipergunakan untuk menafsirkan serta menyimpulkan data penelitian; didalamnya termasuk juga kriteria untuk menilai kualitas hasil penelitian.
Metodologi penelitian tidak terlepas dari suatu paradigma keilmuan ttt
Dari paradigma ilmu diturunkan paradigma penelitian dan metodologi
Berbeda dg ilmu alam yg pd era ttt hanya memiliki 1 paradigma spt Newtonian yg diganti dg paradigma relativitas Einstein
Sedangkan ilmu sosial merupakan multi-paradigm science, dimana berbagai paradifma bisa tampil bersama2 dlm suatu era
Metodologi penelitian bukan hanya sekedar kumpulan metode atau teknik penelitian, melainkan suatu keseluruhan landasan nilai2 (menyangkut filsafat keilmuan), asumsi, etika dan norma yg menjadi aturan2 standar yg dipergunakan untuk menafsirkan serta menyimpulkan data penelitian; didalamnya termasuk juga kriteria untuk menilai kualitas hasil penelitian.

Usaha untuk mengelompokkan teori dan pendekatan bervariasi tapi sejumlah ilmuan sosial mengelompokkan menjadi 3 paradigma, yakni :
1.Classical paradigm (positivism dan post positivism)
2.Critical paradigm
3.Constructivism paradigm

Tiga perspektif / Paradigma Ilmu Sosial
Paradigma Klasik :

Menempatkan ilmu sosial spt halnya ilmu alam dan fisika dan sebagai metode yg terorganisir untuk mengkombinasikan deductive logic dg pengamatan empiris, guna scr probabilistik menemukan atau memperoleh konfirmasi ttg hukum sebab akibat yg bisa digunakan memprediksi pola2 umum gejala sosial ttt

Ada realita yg real yg diatur oleh kaidah2 ttt yg berlaku universal, peneliti hrs sejauh mungkin membuat jarak dg objek penelitian, tujuan penelitian eksplanasi, prediksi dan kontrol sosial, menguji hipotesis dlm struktur hypothetico deductive methode melalui lab eksperimen atau survey eksplanatif, dg analisis kuantitatif

2. Paradigma Konstruktivisme
Memandang ilmu sosial sbg analisis sistematis thd socially meaningfull action melalui pengamatan langsung dan rinci thd pelaku sosial dalam seting keseharian yg alamiah, agar mampu memahami dan menafsirkan bagaimana para pelaku sosial yg bersangkutan menciptakan dan memelihara/mengelola dunia sosial mereka.

Realitas merupakan konstruksi sosial kebenaran suatu realitas yg bersifat relatif sesuai dg konteks spesifik yg dinilai relevan oleh pelaku sosial, pemahaman suatu realitas atau temuan penelitian merupakan produk interaksi peneliti dg yg diteliti, tujuan penelitian rekonstruksi realitas sosial scr dialektis antara peneliti dg yg diteliti, menekankan empati, interaksi dialektis antara peneliti-responden untuk mengkonstruksi realitas yg diteliti melalui metode kualitatif spt participant observation. 8
3. Paradigma Teori Kritis

Mendefinisikan ilmu sosial sbg suatu proses yg scr kristis berusaha mengungkapkan the real structure dibalik ilusi, false need yg dinampakkan dunia materi dg tujuan membantu membentuk suatu kesadaran sosial agar memperbaiki dan merobah kondisi kehidupan manusia

Realitas yg teramati merupakan realitas semu yg telah dibentuk oleh proses sejarah dan kekuatan2 sosial, budaya dan ekonomi politik, hubungan peneliti dengan yg diteliti selalu dijembatani nilai2 ttt, tujuan penelitian kritik sosial, transformasi, emansipasi dan social empowerment, mengutamakan analisis komprehensif, kontekstual dan multi level analisis yg bisa dilakukan melalui penempatan diri sbg partisipan dalm proses transformasi sosial
Memperhatikan konteks historis, sosial, budaya, ekonomi dan politik

Dalam konten metodologi, penelitian sosial terutama komunikasi berada pada 2 paradigma besar yg saling pengaruh-mempengaruhi

1.Tradisis pemikiran perancis dan Inggris yg dipengaruhi oleh filsafat positivisme dan rumpun pemikiran disekitarnya spt : empirisisme, behaviorisme, naturalisme dan sainisme. Tradisi ini berkembang akibat terobsesi dan dipengaruhi oleh tradisi ilmu2 kealaman. Dan berkat August Comte, mengembangkan studi sains kelaman kepada objek manusia.
Contoh : persoalan jiwa yg terefleksi pd perilaku adalah fenomena alam dalam objek manusia yg pd hakikatnya dapat dipotret dan direkam, diamati sebg bagian dari pengalaman indrawi manusia.
Pandangan positivisme dan aliran2 pemikiran disekitarnya kemudian dikenal dg paradigma penelitian kuantitatif.

2. Tradisi pemikiran Jerman yg lebih banyak mengadopsi pemikiran filsafat Plato yg humanistis. Pandangan Plato thd manusia lebih banyak menempatkan manusia sbg mahluk yg humanistis daripada sbg homo sapiens. Plato memandang manusia sbg manusia yg dipengaruhi oleh rasionya karena itu manusia memiliki idealisme.

Gagasan Plato mempengaruhi beberapa tokoh memelopori aliran fenomenologi, yg berpandangan bahwa sesuatu yg tampak itu pasti bermakna menurut subyek yg menampakkan fenomena itu, setiap fenomena berasal dari kesadaran manusia shg sebuah fenomena pasti ada maknanya
Tradisi ini juga mengilhami Kant dan Hegel yg melahirkan (menjadi akar tradisi) paradigma fenomenologi dalam penelitian sosial dikenal dengan paradigma penelitian kualitatif yg bersebrangan dg tradisi positivistik

Aliran paradigma lain diluar paradigma besar tsb adalah paradigma teori kritis
Pada awalnya, metode penelitian sosial maupun komunikasi yg berkembang pada ilmu sosial banyak dipengaruhi oleh pendekatan positivistik yg berpangkal pd keyakinan bahwa kebenaran2 itu bermanifestasi dlm wujud gejala2 yg dpt diamati scr indrawi dan bisa diukur
Dalam khasanah ilmu komunikasi, pendekatan kuantitatif-positivist masih lebih dominan dari pada pendekatan kualitatif-interpretif. 9
Pendekatan kuantitatif yg sering menggunakan statistik, diindikasikan oleh Muhadjir, seolah lebih bergengsi daripada pendekatan kualitatif

Meski demikian, pendekatan kualitatif dalam ilmu komunikasi terus berkembang dan penganutnya terus bertambah.
Pertumbuhan penelitian kualitatif setidaknya dipicu oleh 2 kondisis :
a.Banyak pakar dan lembaga mempertanyakan daya eksplanatori pendekatan empiris konvensional dalam ilmu komunikasi karena isu2 sosial dlm komunikasi tidak cukup ditelaah melalui metode penelitian kuantitatif
b.Fakta mengungkapkan bahwa perkembangan ilmu komunikasi terkait dg perubahan sosio-ekonomi yg lebih luas shg penelitian komunikasi kualitatif diperlukan untuk beradaptasi dg bentuk realitas baru yg terus tumbuh di masyarakat, hal ini menuntun pencarian dan penemuan teori2 dan metode2 baru yg lebih kontekstual untuk memahami kompleksitas komunikasi dlm konteks sosial budaya beserta perubahannya

Dalam perkembangannya metode yg dipergunakan dalam Pendekatan positivistik / pendekatan empiris banyak dimodifikasi dan bahkan ditinggalkan ketika dlm kenyataannya para peneliti sosial menemukan bahwa tidak semua gejala sosial dapat diukur dan dikuantifikasisikan



Pendekatan Penelitian
1.Penelitian Kuantitatif adalah jenis penelitian yg membangun pengetahuan dan memperoleh kebenaran berdasarkan data2 terukur. Data dikumpulkan, diolah, dianalisis dalam matematika dan statistika
-riset yg menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yg hasilnya dapat digeneralisasikan, tidak terlalu mementingkan kedalaman data/analisis tapi keluasan data, objektif, tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data sekehendak hati, semuanya hrs objektif dg diuji dahulu apakah batasan konsep dan alat ukur sudah valid dan reliable. 10
-Hubungan riset dg subjek jauh, realitas terpisah dan ada diluar dirinya shg alat ukur hrs dijaga keobjektifannya
-Riset bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori. Data hanya sbg sarana konfirmasi teori atau pembuktian teori. Jika dalam analisa ditemukan penolakan thd hipotesis atau teori biasanya periset tidak langsung menolak hipotesis dan teori melainkan meneliti apakah ada kesalahan dalam desain penelitian
-Prosedur riset rasional-empiris yakni penelitian berangkat dari konsep atau teori yg melandasinya dan akan dibuktikan dg data yg dikumpulkan
-desain riset sudah harus ditentukan sebelum riset
-berupaya mengidentifikasi dan mengukur faktor dlm bentuk variabel, pengaruh-mempengaruhi shg berkembang tradisi penelitian korelasional dan komparasi dg alat analisis statistik korelasi dan uji beda, termasuk faktor analisis dan path analisis
-lahir dan berkembang dari tradisi ilmu sosial Inggris dan Prancis yg dipengaruhi tradisi ilmu alam

-ada 2 pendekatan yg populer :
a.Survay (melihat hubungan antar variabel, informasi dikumpulkan dari responden dg menggunakan kuesioner dari sampel yg mewakili populasi)
b.Eksperimen (mengetahui pengaruh antar variabel)

-Berbagai istilah yg sering digunakan : variabel, validitas, reliabilitas, responden, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel (survai), desain penelitian, kelompok kontrol dan eksperimen, subjek penelitian, treatment, dsb

Beberapa kriteria tugas pokok penelitian kuantitatif-positivist :

1.Merumuskan masalah dan menetapkan kerangka teori
2.Dlm kerangka teori, dikupas konsep2 penelitian shg dapat diturunkan variabel (operasionalisasi variabel) serta hipotesis penelitian
3.Rancangan penelitian untuk menjelaskan bagaimana penelitian dilakukan :
a.Jenis data, teknik pengambilan data, prosedur dan skala pengumpulan data, pre test alat ukur
b.Teknik pengambilan sampel
c.Uji validitas dan reliabilitas alat ukur
d.Rancangan teknik analisis data

2. Penelitian Kualitatif menghindari perhitungan matematis dan data terukur, yg dicari adalah value atau nilai yg muncul dari objek kajian yg bersifat khusus bahkan sangat spesifik, unik mengandung tindakan bermakna(meaningfull action) dan karenaya lebih mengggunakan logika bahasa sbg sarana berpikir ilmiah
-lahir dan berkembang dari ilmu2 sosial Jerman
-Mencoba menginterpretasikan gejala, menguak makna dibalik fakta yg empirik sensual
-riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam2nya melalui pengumpulan data sedalam2nya
-Tidak mengutamakan besarnya populasi/sampling
-Jika data yg terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yg diteliti maka tidak perlu mencari sampling lainnya. 11
-Jadi yg ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) dan bukan banyaknya data (kuantitas) data
-Periset adalah bagian integral dari data artinya ikut aktif dalam menentukan jenis data yg diinginkan, shg periset menjadi instrumen riset yg hrs terjun langsung dilapangan, sifatnya subjektif dan hasilnya lebih kasuistik bukan untuk generalisasi
-Desain riset dapat dibuat bersamaan atau sesudah riset
-Dapat berubah atau disesuaikan dg perkembangan riset


Istilah yg sering dipakai
Taylor dan Bogdan mendefinisikan pendekatan kualitatif sbg prosedur penelitian yg menghasilkan data deskriptif berupa kata2 tertulis atau lisan dari orang atau gejala yg diamati
Diarahkan pd latar gejala scr holistik (utuh menyeluruh) dan alamiah shg dlm pendekatan ini tidak mengisolasikan gejala kedalam variabel
Latar alamiah : tidak mewajibkan peneliti untuk terlebih dahulu membentuk konsepsi2/teori2 ttt
Analisa dilakukan scr induktif-deduktif, deskriptif merupakan kata2, gambar dan bukan angka, mungkin dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen2
Desain tidak disusun scr ketat dan kaku tapi bisa dirubah seuai dg fakta dilapangan, pembatasan permasalahan, mis : berdasarkan persepsi peneliti thd suatu masalah, sumber data berupa sampel bertujuan (purposive), keabsahan data dilandasi kriteria : kredibility, transferability, dependability, konfirmability

Dalam ilmu sosial , atas dasar tujuannya sekurang2nya dapat dibedakan menjadi 2 jenis penelitian, yakni penelitian deskriptif dan penelitian eksplanatif
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian yg bertujuan untuk menjelaskan hal ihwal masalah atau objek ttt scr rinci disebut penelitian deskriptif
-untuk mengeksplroasi dan klarifikasi fenomena atau kenyataan sosial dg jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yg berkenaan dg masalah/unit yg diteliti scr sistematis faktual dan akurat ttg fakta dan sifat / objek ttt.
-jadi menggambarkan realitas yg sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variable.
-Pada penelitian ini tidak menggunakan dan tidak melakukan pengujian hipotesis atau dg kata lain tidak untuk membangun dan mengembangkan perbendaharaan teori

Penelitian deskriptif dapat bertipe pendekatan kuantitatif maupun kualitatif
Penelitian deskriptif kuantitati (survey) maupun kualitatif biasanya dilakukan seorang peneliti untuk menjawab sebuah atau beberapa pertanyaan mengenai keadaan suatu objek atau subjek amatan scr rinci
Pertanyaan2 standar yg sering diajukan berkenaan dg the what, who, why, where, when dan how –nya objek penelitian
Pada penelitian ini tidak menggunakan dan tidak melakukan pengujian hipotesis atau dg kata lain tidak untuk membangun dan mengembangkan perbendaharaan teori


2.Penelitian Eksplanatif
Penelitian yg menghasilkan jawaban ttg hubungan antar objek atau variabel yg dihipotesiskan dan hampir selalu bertipe kuantitatif.
Pada penelitian ini ada hipotesis yg akan diuji kebenarannya
Penelitian eksplanatif biasanya dilakukan seorang peneliti untuk mengetahui atau memperoleh informasi ttg apakah perubahan kualitas /kuantitas suatu variabel seiringatau mempengaruhi perubahan kuantitas/kualitas variabel yg lain
Penelitian eksplanatif sederhana biasanya hanya menguji kekuatan hubungan dua variabel tapi dengan pertimbangan mutu yg ingin diraih tidak jarang penelitian ini menguji hubungan antara 3/ 4 atau bahkan lebih banyak variabel

Penelitian sosial yg sesungguhnya ialah penelitian eksplanasi, yaitu suatu penelitian yg dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori shg hasil atau produknya dapat menjelaskan kenapa dan mengapa terjadinya suatu gejala atau kenyataan sosial ttt
Namun, penelitian sosial bisa jadi tidak sampai pada tujuan / taraf eksplanasi namun hanya sekedar untuk melukiskan atau menggambarkan (deskripsi) sejumlah variabel yg berkenaan dg masalah dan unit yg diteliti tanpa mempersoalkan hubungan antara variabel.hasil dari penelitian deskriptif ini dapat menjadi masukan bagi kegiatan penelitian lebih lanjut
Selain 2 tipe diatas, sebenarnya masih ada tipe atau jenis penelitian yg bertujuan eksploratif dan jenis penelitian yg bertujuan evaluatif

3. Jenis Penelitian Eksploratif :
Untuk menggali data tanpa mengoperasionalisasi konsep/menguji konsep pd realitas yg diteliti
Biasanya menggunakan pendekatan kualitatif
Paling serhana dan mendasar karena tidak diawali ileh desain riset, periset langsung terjn ke lapangan dan semuanya dilaksanakan dilapangan, data merupakan sumber teori jadi teori lahir dan berkembang di lapangan
Jenis riset eksplorasi yg dikenal adalah grounded riset

4. Jenis Penelitian Evaluatif :
Untuk mengkaji efektivitas atau keberhasilan suatu program
Membutuhkan definisi konsep, kerangka koneptual, kerangka teori, operasionalisasi konsep, hipotesisi dst
Berhubung ingin melihat hubungan dan efektivitas maka dibutuhkan tujuan program yg diteliti dan apa yg ingin diteliti dan dianalisis


Untuk melaksanakan penelitian deskriptif maupun eksplanatif, kita perlu memilih tipe metode penelitian yg digunakan
-) Ada 3 tipe penelitian yg lazim digunakan dalam penelitian sosial, yakni :
1.penelitian studi kasus
2.Penelitian survey
3.Penelitian experimen

Apa pun tipe penelitian yg digunakan, semuanya ditujukan pd unit ttt, berupa individu maupun kelompok

Format-Format Penelitian Sosial

Format Penelitian deskriptif

Unit yg diteliti

individu kelompok

Format Studi kasus D-1 D-2

Survey D-3 D-4

Format Penelitian eksplanasi
Unit yg diteliti

Individu kelompok

Format Eksperimen E-1 E-2

Survey E-3 E-4


Studi Kasus :
Merupakan penelitian yg penelaahannya kpd satu kasus yg dilakukan scr intensif, mendalam, mendetail dan komprehensif
Studi kasus bisa dilakukan thd individu (psikologi analisis), kelompok (antropologi, sosiologi dan psikologi sosial juga komunkasi)
Seseorang atau suatu kelompok yg diteliti, permasalahannya ditelaah scr komprehensif, mendetail dan mendalam, berbagai variabel ditelaah dan ditelusuri, termasuk juga kemungkinan hubungan antar variabel yg ada shg penelitian studi kasus bisa jadi melahirkan pernyataan2 yg bersifat eksplanasi, akan tetapi eksplanasi tsb tidak dapat diangkat sbg suatu generalisasi
Baca buku Studi Kasus dari Robert K. Yin

Survai
Merupakan tipe penelitian yg ditujukan pd sejumlah besar individu atau kelompok
Dg jumlah unit yg telaah relatif besar, mustahil untuk bisa menelaahnya scr intensif, mendalam, mendetail dan komprehensif spt halnya yg dilakukan melalui studi kasus
Fokus perhatiannya hanya ditujukan ke beberapa variabel saja.
Dg survai, peneliti hendak menggambarkan karakteristik ttt dari suatu populasi, apakah berkenaan dg sikap, tingkah laku atau aspek sosial lainnya
Karena dimaksudkan untuk menggambarkan karakteristik ttt dari suatu populasi, maka individu atau kelompok yg diteliti haruslah bisa mewakili populasi, artinya individu atau kelompok yg diambil sbg sampel penelitian haruslah bisa mewakili populasi individu atau kelompok yg diteliti (representatif)
Oleh karena itu, teknik sampling (cara pengambilan sampel atau contoh dari individu atau kelompok yg diteliti) merupakan persoalan penting pada setiap survai karena hasilnya tdk hanya untuk menggambarkan karakteristik ttt dari individu atau kelompok yg menjadi sampel, melainkan untuk diberlakukan bagi seluruh populasi (generalisasi berlaku bagi seluruh populasi). 14

Survai bisa digunakan untuk tujuan2 deskriptif dan juga untuk tujuan2 eksplanasi

Baca Buku metode penelitian survey dari masri Singarimbun

Eksperimen
Pada tipe penelitian eksperimen, peneliti scr sengaja memanipulasi suatu variabel (memunculkan atau tidak memunculkan) suatu variabel kemudian memeriksa efek atau akibat yg ditimbulkannya
Melalui eksperimen, ingin diketahui apakah akan terjadi sesuatu jika suatu variabel dikontrol / dimanipulasikan scr terkendali
Pada suatu eksperimen, lazimnya terdapat “kelompok kontrol” dan “kelompok eksperimen”

Riset Komunikasi
Objek formal ilmu komunikasi pada dasarnya adalah fenomena komunikasi dalam kehidupan
Riset komunikasi mencakup :
a.Studi komunikator (who), sbg individu maupun institusi, misal : riset ttg kredibilitas radio X dalam menginformasikan berita mengenai situasi jalan
b. Studi pesan (says what), mengenai isi pesan dg analisis teks, semiotik, pesan verbal dan non verbal, copy testing untuk iklan atau analisis program PR
c. Studi media (in which channel), mengenai media komunikasi
d. Studi khalayak (to whom), mengenai khalayak atau komunikan, mis : riset ttg opini, profil, agenda seting, uses & gratifications, fgd
e. Studi efek (with what effect), mengenai efek / dampak terpaan pesan mis : efek terpaan pesan iklan thd motif membeli
- Studi 2 tsb dapat diterapkan pada semua tingkatan / konteks komunikasi spt k’si interpersonal, k’si kelompok, k’si massa maupun k’si organisasi

Tahap - Tahap Penelitian
atau
Desain Riset

Prosedur riset berupa tahapan2 / proses yg harus dilalui dalam melakukan riset
Untuk memudahkan peneliti agar proses risetnya terarah dan sistematis
Gambaran tertulis dari tahapan tsb dikenal sbg desain riset atau sistematika riset
Tahapan Penelitian bukan proses yg sederhana
Menurut Gerald E. Miller dan Henry Nicholson ada 3 tahap riset, yakni :

1.Menanyakan pertanyaan (asking question)
2.Observasi (observation) thd objek
3.Mengkonstruksi jawaban (constructing answers), yakni mencoba mendefinisikan, menggambarkan dan menjelaskan serta memberikan penilaian. Upaya ini selain mengacu dan menguji teori pada akhirnya dapat menghasilkan pengetahuan / teori baru

15


Membuat desain riset, tergantung pada beberapa faktor antara lain :
1.Metodologi atau pendekatan yg dipakai
2.Metode riset yg dipakai
3.Jenis riset yg direncanakan
4.Metode analisis data

Desain Riset Kuantitatif
Dibuat sebelum riset dilakukan, peneliti diupayakan membuat desain yg pasti dan tidak mudah diubah
Bervariasi tergantung metode maupun jenis riset yg digunakan

Desain Riset Kuantitatif
Bab I Pendahuluan (perumusan masalah)
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah/ erumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Sistematika Penulisan

Bab II Tinjauan Pustaka/Landasan Teori/Kerangka Pemikiran (kerangka konsep untuk deskriptif dan kerangka teori untuk eksplanatif)
2.1 Kajian pustaka, terori2, hasil studi terdahulu atau (bila ada) uraian observasi awal
2.2 Konseptualisasi konsep/permasalahan berdasarkan kajian pustaka, studi2 terdahulu, disini diperoleh definisi konsep
2.3 Kerangka Berpikir / Kerangka Pemikiran
2.4 Hipotesis teoritis (u/ eksplanatif)

Bab III Metodologi Penelitian
3.1 Pendekatan / Metodologi
3.2 Metode dan Tipe Penelitian
3.3 Operasinalisasi Konsep
3.4 Hipotesis Riset (U/eksplanasi)
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
3.6 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Teknik Analisis Data 16
Bab I, II dan III adalah desain penelitian sebelum pengumpulan data ke lapangan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan

Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.3 Rekomendasi

Bab IV dan V adalah desain penelitian setelah pengumpulan data dilapangan

Desain Riset Kualitatif
Desain riset kualitatif tidak harus dibuat diawal atau sebelum riset tapi dapat juga dibuat selama proses riset berlangsung bersamaan dg proses pengumpulan data
Ada kemungkinan desain riset berubah atau disesuaikan dg perkembangan riset
Bahkan pada riset eksplorasi (grounded), peneliti terjun ke lapangan tanpa membuat desain riset
desain kualitatif lebih bebas struktur dan sistematikanya tidak terikat scr kaku spt desain kuantitatif karena bersifat subjektif dan tidak bermaksud membuat generalisasi shg lebih bervariasi dan fleksibel

Desain Riset Kualitatif
Bab I Pendahuluan (perumusan masalah)
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah/ erumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Sistematika Penulisan

Bab II Tinjauan Pustaka/Landasan Teori (kepustakaan yang relevan)

Bab III Metodologi Penelitian
3.1 Deskripsi latar, Sumber data, satuan kajian
3.2 Tahap2 riset
3.3 Metode riset
3.4 Pengumpulan dan Pencatatan data
3.5 Analisis dan penafsiran data
3.6 Pemeriksaan keabsahan data

Bab IV Analisis dan Interpretasi Data
Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

17
Contoh desain lain riset kualitatif :

Bab I dan II sama
Bab III Metodologi Penelitian
3.1 Pendekatan / Metodologi
3.2 Metode dan Tipe Penelitian
3.3 Definisi Konsep
3.4 Key Informan dan Informan
3.6 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Teknik Analisis Data
Bab IV dan V sama

Contoh lain desain riset kualitatif (Bungin) tentang desain kualitatif untuk riset grounded (eksplorasi), yaitu :
Tahap I Observasi Pendahuluan
a.Menemukan tema2 pokok riset
b.Menemukan gatekeepers
c.Menemukan gambaran umum ttg alur riset

Tahap II Pengumupulan Data
a.Menemukan informan
b.Mewawancarai dan mengobservasi serta membuat catatan harian
c.Menemukan informan baru
d.Mengembangkan strategi wawancara dan observasi
e.Menggunakan triangulasi untuk menemukan kebenaran data
f.Terus menerus membuat catatan harian

Tahap III Pengumpulan Data lanjutan
Merevisi draf laporan riset
Menemukan kekurangan data dan informasi
Membuang informan yg tidak penting
Menemukan informan baru
Terus menerus menggunakan triangulasi
Terus menerus membuat catatan harian baru
Memutuskan menghentikan riset
Mengembangkan draf laporan menjadi rancangan laporan akhir
Periset meninggalkan lokasi riset

Kombinasi Riset Kuantitatif dan Kualitatif
Dalam beberapa kasus dijumpai kombinasi keduanya scr bersamaan dalam sebuah riset untuk menghasilkan penelitian yg lengkap
Kombinasi terjadi secr :
1.Bersamaan sewaktu pengumpulan data, yi melakukan wawancara saat responden mengisi kuesioner (hanya u/ melengkapi data kuesionera)
2.Bersama tapi terpisah ketika periset tidak puas dg hasil riset (data kuesiner tdk mampu menguji hipotesis) maka kemudian wawancara dg responden untuk melengkapi data

Meskipun begitu, periset tetap menonjolkan salah satu pendekatan atau metodologi (kuantitatif atau kualitatif) 18
Bukan berarti kuantitatif menguji kualitatif melainkan keduanya digunakan bersama dan apabila dibandingkan masing2 dpt digunakan untuk keperluan menyusun teori
Kombinasi terjadi karena keduanya tidak saling independen satu sama lain
Bahkan kualitatif sangat diperlukan oleh kuantitatif dan sebaliknya

Menurut Brannen terdapat 3 cara yg bisa digunakan peneliti dalam membuat kombinasi yaitu :
1.Pendekatan kualitatif sbg fasilitator dari kuantitatif
2.Pendekatan kuantitatif sbg fasilitator dari kualitatif
3.Kedua pendekatan dilakukan scr bersamaan dan sederajat

Tahap – Tahap Penelitian
1.Pemilihan dan Analisis Masalah Penelitian
2.Penentuan Strategi Pemecahan Masalah atau Penentuan Metodologi Penelitian yang akan Digunakan
3.Pengumpulan Data
4.Pengolahan, Analisis dan Interpretasi Data
5.Penyusunan Laporan Penelitian

Pemilihan dan Analisis Masalah Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk memecahkan atau menemukan jawaban suatu masalah
Menetapkan fokus dan merumuskan masalah yang layak diteliti mrpkn tahap awal ,penting dan sentral kegiatan penelitian
Hampir seluruh tahapan / kegiatan penelitian (latar belakang masalah, tujuan penelitian, operasionalisasi konsep, penyusunan kuesioner/interview guide, kesimpulan dan saran) bermuara dari perumusan masalah
Pokok masalah biasanya tercermin dalam judul atau topik suatu penelitian
Masalah penelitian sosial lebih dari sekadar pertanyaan awam yg menimbulkan rasa penasaran dan keingintahuan
Ada masalah yg penyelesaiannya memakan banyak waktu dan biaya, ada juga yg sebaliknya
Ada yg jika diteliti besar manfaatnya namun ada juga yg tak seberapa berguna untuk diteliti
Ada yg akan menghadapi banyak rintangan dan kesulitan jika diselesaikan da pula yg tak akan mengalami kesulitan
Bagi kebanyakan peneliti pemula, memilih masalah yg layak diteliti acapkali menjadi kesulitan tersendiri
Hal ini dikarenakan mereka kesulitan memilih / kurang peka thd berbagai topik/mslh sosial yg sebenarnya tersebar disekitar peneliti, mereka terjebak pada rutinitas / berpikiran sempit pd topik yg sesuai dg minat subyektifnya

Pertimbangan dalam Pemilihan
Masalah Penelitian
1. Pertimbangan yang tak masuk dalam kawasan kriteria ilmiah (extrascientific criteria), meliputi :
-minat / kepentingan peneliti
-kepentingan umum atau kepentingan masy
-dan resistensi sosial, kultural dan ideologis thd masalah yg hendak diteliti
2. Pertimbangan yang termasuk dalam kawasan kriteria ilmiah, meliputi :
-dapat / tidaknya suatu masalah ditelaah scr ilmiah dapat diamati
-signifikansi / kebermaknaan suatu masalah yg berkaitan dg nilai penemuan yg akan diperoleh seandainya msl ysb diteliti
-kelayakan metodologis yg menyangkut konseptualisasi berkenaan dg spesifikasi atau operasionalisasi/ representasi yg bersifat empiris dan terukur dari suatu konsep , teori atau hipotesis


1
Sumber dan Perumusan Masalah Penelitian
1.pengetahuan atau pengalaman diri sendiri / orang lain (dilingkungan pekerjaan atau profesi)
2.Deduksi dari suatu teori (suatu msl yg baru yg dimuncul kan sbg konsekuensi logis atau kesimpulan deduktif suatu teori)
3.Membaca laporan hasil penelitian (karya2 ilmiah yg sudah terpublikasi di media massa, jurnal, skripsi, tesis, disertasi)
4.Kebijakan pemerintah, lembaga atau organisasi

Teknik untuk mempersempit topik menjadi suatu pertanyaan penelitian (Neuman)
1.Dengan cara memeriksa / mempelajari hasil2 penelitian sebelumnya (examine the literature), dpt meniru penelitian sebelumnya scr tepat dg membuat variasi, memeriksa hsl yg tak diharapkan , memeriksa dan mengikuti rekomendasi yg disarankan peneliti sebelumnya agar dikembangkan u/ penelitian selanjutnya, memperluas penjelasan/ teori yg ada u/ suatu topik atau setting baru, menyangkal temuan/usaha untuk membuktikan hubungan yg salah, menentukan proses yg menghalangi dan mempertimbangkan mata rantai hubungan
- Cara ini mudah namun perlu disadari bahwa cara spt ini rawan terjerumus dalam tindakan plagiat jika peneliti tidak mengembangkan gagasannya sendiri
2. Membicarakan atau mendiskusikan gagasan ttt dg kolega atau orang lainyg berkompeten dg harapan memperoleh masukan yg bermanfaat
3. Dg cara memperlakukan topik yg hendak dikaji untuk konteks yg khusus , waktu yg lebih terbatas, wilayah yg sempit, pada sub grup/kategori penduduk ttt
4. Terlebih dahulu menetapkan tujuan /manfaat studi yg diinginkan (eksplanatory, deskriptif, eksplanatif, basic, terapan???)

Masalah yang layak diteliti
1.Masalah yg hendak diteliti benar2 memiliki “nilai” tersendiri baik dari segi kemutakhiran isu, spesifikasi msl yg dikaji, kelangkaan topik studi, sumbangan teoritis dan pragmatisnya
2.Up to date, memiliki nilai keaslian dan menghindari terjadinya duplikasi topik penelitian
3.Dapat diuji scr empiris melalui aktivitas penelitian di lapangan

Menurut Gary D. Bouma, permasalahan dan pertanyaan yg layak diteliti memiliki sifat dasar :
1. Dibatasi oleh skop waktu, tempat dan kondisi ttt dan merupakan pecahan / bagian dari mslh yg lebih besar
2. Fakta yg akan dicari jawabannya benar2 dpt diobservasi, dihitung /diukur/ data dpt dicari dg pertanyaan2 yg relevan

Latar Belakang Masalah
Sebelum merumuskan masalah, peneliti harus mendeskripsikan latar belakang masalah yg berisi alasan mengapa permasalahan itu muncul (kesenjangan antara tataran teoritis dg realitas dilapangan), mengapa permasalahan tsb menarik untuk diteliti, apa yg diteliti dan bagaimana menelitinya
2
Deskripsi latar belakang harus menampilkan bukti (hasil riset sebelumnya), informasi tambahan (mendefinisikan msl dan menunjukkan makna msl) dan contoh
Bahan LBM bisa diperoleh dari pengamatan, seminar, diskusi, media massa, riset sebelumnya atau data sekunder
Kemudian membatasi ruang lingkup , menentukan fokus dan merumuskannya kedalam bentuk pertanyaan yg spesifik mengenai masalah yg hendak ditemukan jawabannya dan memuat konsepsi2 ilmiah yg dapat dipertanggungjawabkan
msl yg dipilih dirumuskan atau dikemukakan dalam bentuk atau susunan ttt dan mudah dimengerti

Rumusan Permasalahan
Rumusan masalah penelitian sebaiknya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan
Dengan begitu akan lebih jelas dan langsung mengungkap apa yg hendak dijawab oleh suatu penelitian
Dan hal ini hrs didukung dasar alasan, yakni pernyataan yg menjelaskan alasan mengapa peneliti ingin memecahkan msl tsb

Ciri2 pertanyaan penelitian yg buruk :
1.Bukan pertanyaan ilmiah shg tdk bisa diuji scr empiris
2.Pertanyaan penelitian yg dirumuskan terlalu umum, kurang spesifik
3.Pertanyaan penelitian yg dirumuskan msh berupa sekumpulan variabel
4.Pertanyaan penelitian dirumuskan tdk jelas/samar
5.Pertanyaan yg dirumuskan masih bisa diperinci lebih lanjut

Ciri2 pertanyaan penelitian yg baik
Syarat : jelas, terfokus, memuat terminologi akademik dlm bidang ilmu yg diteliti dan dapat dikaji dilapangan
Dari awal, peneleliti sudah membayangkan implikasi pertanyaan yg dirumuskan bagi tahap2 / proses penelitian berikutnya
Contoh perumusan msl yg baik yg dapat menjelaskan beberapa hal penting spt metode riset, objek riset dan tujuan riset :
“apakah ada hubungan antara terpaan iklan layanan masysrakat Aku Anak Sekolah dengan sikap khalayak di kota Surabaya thd program wajib belajar?”

Dari rumusan msl diatas dapat diketahui :
1.Metode riset : metode survei eksplanatif yg mencoba menjelaskan hubungan antara variabel terpaan iklan dengan variabel sikap
2.Objek riset : khalayak di kota Surabaya
3.Tujuan riset : untuk mengetahui hubungan antara terpaan iklan dg sikap khalayak

Tujuan Penelitian
Setelah membuat latar belakang masalah dan merumuskan masalah, selanjutnya, peneliti menyampaikan tujuan riset.
Tujuan riset adalah menjawab permasalahan riset (dalam bentuk pernyataan)
Jawaban atas permasalahan selain ada pada bab pembahasan (analisis dan interpretasi data) juga ada pada bab kesimpulan riset
3
Manfaat / Signifikansi Penelitian
Pada tahap ini juga dirumuskan manfaat atau signifikansi penelitian yg merupakan sesuatu yg diharapkan tercapai melalui riset yg akan dilakukan
Scr garis besar, manfaat riset dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok :

a.Manfaat teoritis atau akademis, mrpkn manfaat yg diharapkan bagi pengembangan keilmuan melalui upaya mengkaji, menerapkan, menguji, menjelaskan atau membentuk teori3, konsep maupun hipotesis
b.Manfaat praktis, manfaat penelitian untuk konsumsi praktisi biasanya memberikan rekomendasi bagi para praktisi
c.Manfaat sosial, mrpkn manfaat bagi upaya2 mengubah struktur sosial
d.Manfaat metodologis, hasil penelitian diharapkan menghasilkan atau bermanfaat bagipengembangan metode riset yg baru

Tinjauan Pustaka atau Kajian Teori
Sebelum terjun ke lapangan atau melakukan pengumpulan data, peneliti harus mampu menjawab permasalahan melalui suatu kerangka pemikiran (literate review) yg dapat disebut juga kerangka konseptual atau kerangka teori, tinjauan pustaka, landasan teori atau kajian pustaka
Fungsi teori dalam riset adalah membantu periset menerangkan fenomena sosial / alami yg menjadi pusat perhatian

Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi dan proposisi yg mengemukakan pandangan sistematis ttg gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tsb
Teori : hubungan dua konsep atau lebih yang telah diuji kebenarannya, berlaku universal (dalam cakupan yang lebih luas)

Teori mempunyai peranan besar dalam penelitian karena teori mengandung 3 hal, yi (Masri singarimbun) :
1.Teori adl serangkaian proposisi/konsep yg saling berhubungan
2.Teori menerangkan scr sistematis suatu fenomena sosial dg cara menentukan hubungan antar konsep
3.Teori menerangkan fenomena ttt dg cara menentukan konsep mana yg berhubungan dg konsep lainnya dan bagaimana bentuk hubungannya

Teori membimbing riset, dapat dijabarkan dalam hipotesis, bila ada teori yg berlawanan, riset dapat menguji nya
Teori membantu periset menerangkan gejala, memprediksikan dan mengontrol gejala
Teori membantu peneliti dlm menentukan tujuan dan arah riset dan dalam memilih konsep2 yg tepat guna pembentukan hipotesis
Agar percobaan yg dilakukan tidak hanya bersifat coba2 saja maka kita harus melandasi scr ilmiah kebenaran sementara dari hipotesis, landasan ilmiah ini berupa teori2




4
Guna teori untuk tujuan ilmiah :
1.Memberikan pola bagi interpretasi data
2.Menghubungkan satu studi dg lainnya
3.Menyajikan kerangka hingga konsep dan variabel
4.Untuk menginterpretasikan data dari temuan yg diperoleh



Fungsi teori menurut Koentjaraningrat :
1.Menyimpulkan generalisasi2 dari fakta hsl pengamatan (kesimpulan induktif yg menggeneralisasi hubungan antara fakta
2.Memberi kerangka orientasi untuk analisis dan klasifikasi dari fakta yg dikumpulkan yi berfungsi sbg pendorong proses berpikir deduktif yg bergerak dari alam abstrak ke alam fakta konkret
3.Memberi ramalan thd gejala2 yg baru terjadi
4.Mengisi lowongan2 dlm pengetahuan manusia ttg gejala2 yg telah / sedang terjadi


5
Pohon Pengetahuan Ilmiah
Pengetahuan adalah segala hasil tangkapan manusia (rasio dan indera) thd objek ttg realitas
Realitas merupakan akar dari pohon pengetahuan
Rincian pohon pengetahuan :
a.Realitas sbg akar
b.Gejala yg ditangkap manusia
c.Tanda yg diberikan manusia
d.Simbol mrpk makna, arti dan nilai pd tanda shg memiliki pengertian
e.Pengertian
f. Pemberian nilai dan norma shg lebih subjektif dan bermakna khusus
g. Konstruk yg membangun suatu pengertian lebih menyeluruh
h. Konsep, pengertian yg lebih menyeluruh
i. Proposisi berupa kumpulan konsep dg pengertian utuh
j. Argumentasi
k. Hipotesis
l. Teori, pernyataan yg telah terbukti
m. Dalil, teori yg kebenaran nya sangat luas dam terbuktikan dlm waktu yg lama
n. Aksioma, teori yg kebenarannya tak terbantahkan lagi dan dapat dikatakan universal
O Paradigma, suatu konsep yg paling umum dan terdalam untuk melihat dan memahami realitas

Teori dan Konsep
Jika konsep = pertanyaan what (apa), maka konseptualisasi adalah deskripsi realitas scr konotatif dan denotatif
Teori = pertanyaan why (mengapa) shg yg dilakukan dlm teorisasi menjelaskan mengapa suatu gejala atau realitas terjadi
Teori mrpk seperangkat proposisi yg menggambakan suatu gejala
Proposisi2 yg dikandung dan yg membentuk teori terdiri atas beberapa konsep yg terjalin dalam bentuk hubungan sebab akibat

Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan kajian ttg bagaimana hubungan teori dengan berbagai faktor yg telah diidentifikasi dalam perumusan masalah

Manfaat kerangka pemikiran adalah memberikan arah bagi proses riset dan terbentuknya persepsi yg sama antara periset dan orang lain (yg membaca) thd alur berpikir periset dlm rangka membentuk hipotesis riset scr logis










6



Pada jenis deskriptif, periset diharapkan bisa mengemukakan konseptualisasi yg lebih jelas dan telah memiliki definisi konseptual dari gejala yg akan diriset (dimensi/sub dimensi dari gejala/konsep)
Definisi konseptual diperoleh setelah periset membuat kerangka konsep/ landasan teori
Misal : riset deskriptif
“bagaimana profil penonton acara telenovela di TV berdasarkan aspek sosiodemografis ?”
Terdiri dari 1 konsep yi : profil sosiodemografis
Tugas periset : membuat penjelasan teoritis ttg apa itu
profil sosiodemografis termasuk indikator2nya

Untuk riset eksplanatif , periset tidak hanya harus memiliki definisi konseptual untuk konsep2 (minimal 2 konsep) yg akan diriset, tapi juga telah menyusun jawaban sementara thd permasalahan yg melibatkan konsep2 itu.
Dg kata lain, periset dalam tahap kerangka pemikiran telah “berteori” ttg gejala permasalahan yg akan dirisetnya shg disebut kerangka teori
Jawaban sementara dikemukakan sbg hipotesis teoretis
Setelah melalui operasionalisasi konsep, hipotesis tsb akan berubah menjadi hipotesis riset (operasional)
Jika terdiri dari 2 atau lebih variabel maka kerangka pemikiran menjelaskan hubungan antar variabel tsb yg hasilnya adalah hipotesis teori dan biasanya disebut tinjauan / kajian pustaka. 7
Jika peneliti hanya mempunyai 1 variabel maka peneliti melalui kerangka pemikiran mengemukakan deskripsi teoritis atas variabel tsb shg dlm penelitian deskriptif biasanya digunakan istilah kerangka konseptual/tinjauan /kajian pustaka
Pokok masalah yg diteliti akan tampak jelas (batasan, lingkup, latar belakang dan signifikansi) setelah dilakukan analisis thd pokok permasalahan shg diperlukan studi kepustakaan, termasuk telaah thd hasil2 penelitian yg berkaitan dg pokok msl yg akan diteliti
Hasil studi kepustakaan akan semakin memperkaya perbendaharaan pengetahuan, konsep dan teori yg bersangkutan dg pokok msl
Hasil telaah juga bisa dijadikan masukan dan landasan dlm menjelaskan dan merinci msl termasuk memberi latar belakang mengapa msl tsb penting diteliti
Untuk penelitian eksplanasi bisa menjadi acuan dlm mengembangkan hipotesis

Hubungan antara pengertian, konstruk, konsep,
proposisi dan definisi
Pengertian : segala sesuatu yg diberikan oleh pemikiran manusia thd suatu objek, sifatnya paling luas, abstrak, maya dan cenderung tidak memiliki batas2 yg jelas
Konstruk : pengertian yg lebih terorganisasikan yg diberikan kpd suatu pengertian yg jelas
Konsep : pengertian manusia yg ditata lebih jauh dan disusun sedemikian rupa shg terjadi pengertian dg batas2 yg jelas
Konsep adalah istilah yg mengekspresikan sebuah ide abstrak yg dibentuk dg menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta2 yg diperoleh dari pengamatan
Konsep (Bungin) sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena ttt yg dpt dipakai u/ menggambarkan berbagai fenomena yg sama
Konsep (Kerlinger) sbg abstraksi yg dibentuk dg menggeneralisasikan hal2 khusus
Jadi konsep merupakan ciri atau standar umum suatu objek
Mis :
kata meja adalah sebuah konsep yg merepresentasikan sebuah hasil objek pengamatan yg terbuat dari kayu mempunyai kaki 4 sbg penyangga bidang datar yg kadang terbuat dari kaca
Hijau, merah, coklat digeneralisasikan sbg konsep warna
Kilogram, ons, ton digeneralisasi sbg konsep berat

Contoh konsep dalam riset komunikasi :

Agenda media : representasi dari rangking urutan isu2 yg diberitakan media massa X berdasarkan frekuensi pemberitaan mengenai isu tsb
Terpaan media : generalisasi dari frekuensi dan durasi tayangan atau pemberitaan oleh media ttt dan yg lainnya
Cari konsep2 lain dalam riset komunikasi
Dilapangan ditemui konsep yg mudah dijelaskan dan ada pula yg lebih sulit
Konsep tingkat pendidikan lebih mudah diukur daripada konsep tingkat kepandaian. 8
Pemberian makna pada setiap konsep memungkinkan terjadi perbedaan tergantung pd latar belakang orang yg memaknainya

Kesulitan mengartikan konsep terjadi karena :
1.Ilmu sosial lebih sukar diukur dari pada ilmu alam
2.Sikap subjektivitas seseorang yg seringkali membuat peneliti terjebak pada sikap stereotype
Jadi konsep pada ilmu sosial lebih memungkinkan hanya berlaku pada tempat ttt dalam waktu ttt atau konteks ttt

Konstruk adalah konsep yg dapat diamati dan diukur atau memberi batasan pada konsep
Dalam penelitian, proses ini termasuk definisi konsep
Misal :
Kemiskinan adalah konsep
Setelah pengertiannya dibatasi scr khusus sbg kondisi dimana penghasilan perbulan dibawah 150 rb shg dpt diamati dan diukur maka disebut konstruk
Tingkah laku agresif dibatasi sbg frekuensi dilakukannya tindakan agresif pd objek ttt
Terpaan iklan di radio dibatasi sbg frekuensi tayangan iklan yg didenger setiap hari
Sikap thd A dibatasi sbg skor pernyataan verbal ttg sesuatu
Popularitas dibatasi sbg jumlah pilihan sosiometris yg diterima seseorang dari individu / kelompok

Konseptualisasi : Upaya kreatif manusia menciptakan suatu konsep
Proposisi : kumpulan beberapa konsep dan membentuk suatu pengertian ttt
Definisi : suatu pengertian yg batas2nya telah jelas dipergunakan sebagai premis dalam berpikir

Beberapa syarat membuat definisi :
a.Harus sama dg pengertia konotasi
b.Tidak boleh melingkar2
c.Tidak boleh dinyatakan dg sinonim
d.Tidak boleh dinyatakan dalam bentuk negative














9


Variabel adalah sebuah konstruk yg sifat2nya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan
Variabel sebenarnya adalah konsep dlm bentuk konkret /konsep operasional
Proses untuk mengubah konsep (konstruk) menjadi variabel ada pada tahap operasionalisasi konsep (definisi operasional)
Variabel merupakan fenomena dan peristiwa yg dpt diukur atau dimanipulasi dalam proses riset

Contoh
Terpaan media = konsep
Frekuensi dan durasi seseorang dalam menonton tv = konstruk
-Frekuensi :
(1)Sangat sering, (2) sering, (3) jarang
-Durasi :
(1) Sangat lama, (2) lama, (3) sebentar = variabel

Jenis2 variabel
-Variabel pengaruh / bebas (independent variable) adalah variabel yg diduga sbg penyebab atau pendahulu dari variabel lain X
-variabel tergantung / tak bebas (dependent variable) adalah variabel yg diduga sbg akibat atau yg dipengaruhi oleh variabel yg mendahuluinya Y
-variabel anteseden dan variabel prediktor adalah variabel yg biasanya digunakan untuk memprediksi atau diasumsikan menjadi sebab (disamakan dg variabel bebas)variabel yg diprediksi atau diasumsikan sbg akibat (variabel tergantung) disebut criterion variable
-variabel kontrol yakni variabel yg tujuannya untuk membatasi variabel pengaruh atau untuk mengeliminasi faktor pengaruh yg tak diinginkan
Variabel kontrol pd dasarnya sbg perbandingan thd variabel pengaruh
10
Jika variabel kontrol dinilai lebih mempengaruhi variabel tergantung maka variabel kontrol dijadikan pilihan berikutnya


Variabel berdasarkan nilainya
(skala pengukuran)
Variabel nominal yg ditetapkan berdasarkan penggolongan dalam kategori ttt, mis : status perkawinan, jenis kelamin, status pendidikan, agama
Variabel ordinal yg memiliki jenjang tingkatan diurutkan dari yg paling tinggi ke paling rendah atau sebaliknya dg tidak memperhatikan interval jaraknya, mis : tinggi badan, rangking kepandaian, dsb
Variabel interval yg seperti variabel ordinal namun mempunyai jarak atau interval yg sama, mis : variabel tingkat penghasilan (100-199, 200-299, dst)
Variabel rasio yg mempunyai permulaan angka nol mutlak, mis : variabel umur

Operasional konsep
Konsep masih berbentuk abstraksi
Seorang periset berada pada 3 level, yakni :
1.Level konsep (meliputi perumusan msl, kerangka teori, perumusan hipotesis teoritis)
2.Level empiris (perumusan hipotesis riset atau operasional dan analisis data)
3.Level konsep ( tahap kesimpulan)









11



Sebuah konsep hrs dioperasionalkan agar dpt diukur
Proses ini disebut operasionalisasi konsep atau definisi operasional
Hasilnya berupa konstruk dan variabel beserta indikator2 pengukurannya
Operasionalkan konsep = menjelaskan konsep berdasarkan parameter/ indikator2nya


12


Hipotesis
Proposisi adalah suatu pernyataan mengenai konsep2 yg dapat dinilai benar atau salah melalui suatu fenomema yg diamati
Mis : semakin sering seseorang menonton adegan kekerasan di tv maka semakin tinggi frekuensi dia berperilaku agresif
Bilamana proposisi tsb dirumuskan untuk diuji scr empiris, maka ia disebut hipotesis
Scr asal kata (etimologis) hipotesis berasal dari kata hypo dan thesis
Hypo berarti kurang dan tesis berarti pendapat
Hipotesis= pendapat yg kurang
Pendapat atau pernyatan yg masih belum tentu kebenarannya, masih harus diuji lebih dulu dan karenanya bersifat sementara atau dugaan awal
Hipotesis hrs diuji melalui riset dg mengumpulkan data empiris
Menurut Champion, hipotesis merupakan pernyataan yg menjembatani dunia teori dengan dunia empiris
Mis :
Teori Agenda Setting menyebutkan media mempunyai kekuatan efektif dalam membentuk agenda publik
Hipotesis :
-semakin tinggi frekuensi pemberitaan isu maka isu tsb semakin dianggap penting oleh khalayak
-semakin sering seseorang diterpa berita kriminal maka semakin tinggi rasa takutnya untuk berinteraksi dg lingkungannya
Penggunaan 2 macam hipotesis bertujuan untuk memudahkan dan memperjelas apa yg akan diriset
Namun 1 hipotesis saja sudah dianggap cukup, bahkan selama ini banyak riset yg hanya menggunakan 1 macam hipotesis saja
Hipotesis 1 adalah hipotesis yg dirumuskan setelah peneliti melakukan kegiatan berteori (dlm kerangka/landasan teori) dan disebut hipotesis teoritis dan msh bersifat konseptual. 13
Hipotesis 2 adalah hipotesis riset yakni hipotesis yg dirumuskan peneliti setelah melakukan kegiatan operasionalisasi konsep, hipotesis ini bersifat empiris
Contoh
Hipotesis teoritis :
Terdapat hubungan antara terpaan media dengan partisipasi politik rakyat

Hipotesis riset :
Terdapat hubungan antara frekuensi individu dalam menonton tv dg skor atau tingkat keikutsertaan dalam pemilu dan partai politik

Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
Hipotesis nol = hipotesis tidak ada perbedaan, menjelaskan tidak adanya perbedaan antara parameter dg statistik / tidak adanya hubungan antara variabel
Mis : “Besarnya level perhatian pd siaran radio tidak berhubungan scr positif dg kemampuan mengingat pesan iklan”
Hipotesis alternatif adalah alternatif dari hipotesis nol/berlawanan dg hipotesis nol, hipotesis ini akan dirumuskan bila hipotesis nol ditolak
13
Mis : “Besarnya level perhatian pd siaran radio berhubungan scr positif dg kemampuan mengingat pesan iklan”
Hipotesis deskriptif berupa dugaan ttg nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan ttt
Mis : prosentase berita2 politikn di Surat Kabar Kompas pada 2003 paling besar
Hipotesis komparatif menunjukkan nilai dalam satu variabel atau lebih pd sampel yg berbeda
Mis : tidak ada perbedaan frekuensi pemuatan berita2 politik di Kompas dan Jawa Pos

Fungsi Hipotesis
1.Mengarahkan riset (fokus)
2.Membantu periset agar tidak terjebak pada upaya trial and error dalam mencari jawaban riset
3.Membantu periset menghilangkan variabel2 yg tdk ada hubungannya dg riset
4.Membantu periset mengkuantifikasikan variabel shg dapat diukur (operasionalisasi)

Hipotesis Asosiasi
Merupakan pernytaan yg menunjukkan dugaan ttg hubungan antara 2 variabel atau lebih
Hubungan tsb dapat berbentuk hubungan korelasional dan hubungan sebab akibat
Metode statistik untuk menguji kedua hubungan tsb melalui analisis regresi dan pengukuran koefisien korelasi
Regresi digunakan untuk mencari bentuk hubungan 2 variabel atai lebih dlm bentuk fungsi / persamaan
Korelasi digunakan untuk mencari derajat keeratan hubungan 2 variabel/ lebih
Untuk dapat melakukan uji statistik, periset terlebih dahulu menentukan probability level atau signifikansi level thd ho yg diuji Jika hasil riset mengindikasikan probability level lebih rendah, periset dapat menolak ho
Jika hasil riset menunjukkan probability level lebih tinggi maka periset harus menerima ho
Probability level diekspresikan dg simbol r yg biasanya diikuti dg tanda < atau ≤ dg diikuti oleh sebuah nilai
Level of significance (level atau taraf signifikansi) 0,01 atau 0,05
Tingkat signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa periset mempunyai 5% kesempatan untuk membuat keputusan yg salah mengenai penolakan ho
Penetapan tingkat atau taraf signifikansi tergantung pada jumlah kesalahan periset yg bisa diterima

Teknik Pengumpulan Data
Merupakan kelengkapan atau pengembangan metode riset yg dipilih agar data bisa dikumpulkan
data dikumpulkan melalui metode ttt, pada sumber ttt dan dengan menggunakan alat / istrumen ttt
Dalam penelitian sosial, metode pengumpulan data yg lazim digunakan adalah:
14
1.angket (questioner)
2.Wawancara (interview)
3.Observasi (observation)
4.Dokumenter (secondary sources)
5.Tes (test)

Metode Angket
Kuesioner terdapat pada penelitian kuantitatif, yakni merupakan instrumen utama dalam penelitian survei
Adalah daftar pertanyaan yg harus diisi oleh responden yg dikirim scr langsung atau melalui pos
Sumber datanya berupa orang / responden
Dapat didampingi oleh peneliti, dibacakan shg responden tinggal mengisi, diisi sendiri oleh resonden tanpa bantuan peneliti
Pertanyaan yg diajukan berupa pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka
Pertanyaan tertutup : jika pilihan jawabannya telah disediakan
Pertanyaan terbuka, apabila jawabannya tidak disediakan dan responden hrs memformulasikan sendiri jawabannya
dapat juga berupa kombinasi
Mungkin dilakukan jika sumber datanya bisa membaca dan menulis
Pertanyaan harus dinyatakan scr jelas, sederhana, dan menggunakan kata/istilah yg tdk menimbulkan pengertian ganda disertai petunjuk pengisian
Hanya relevan digunakan untuk menghimpun informasi/keterangan mengenai hal2 yg diketahui oleh responden menurut apa yg dialami/diketahuinya

Checklist
Daftar cek adalah suatu daftar yg memuat beberapa aspek yg akan diriset
Berfungsi sbg alat bantu bagi periset untuk mencatat tiap2 peristiwa yg dianggapanya penting
Informasi ini sangat berguna dalam proses analisis dan interpretasi data

Wawancara (Interview)
Merupakan salah satu metode pengumpulan data pada riset kualitatif namun saat ini riset kuantitatif pun menggunakan metode ini
Wawancara kualitatif : wawancara mendalam (depth interview)/ wawancara intensif biasanya tak berstruktur untuk mendapatkan data kualitatif mendalam
Wawancara kuantitatif : terstruktur dg daftar pertanyaan dan sbg penambah data yg diperoleh dari kuesioner
Mirip dg angket namun pertanyaan berbentuk lisan
Percakapan antara periset (seseorang yg berharap mendapat informasi) dan informan (seseorang yg diasumsikan mempunyai informasi penting ttg suatu objek)
Langsung dari sumbernya






15
Metode Observasi
Merupakan metode pengumpulan data yg digunakan pada riset kualitatif
Menggunakan pengamatan/penginderaan langsung tanpa mediator thd benda, kondisi, situasi, proses atau perilaku
Difokuskan untuk mendeskripsikan / menjelaskan fenomena riset mencakup interaksi (perilaku) dan percakapan yg terjadi diantara subjek yg diteliti
Perilaku non verbal dan verbal diamati
Syarat : direncanakan, sesuai tujuan, dicatat, dicek dan dikontrol validitas dan reliabilitasnya
Ada 2 jenis observasi :
-observasi partisipan
- Observasi non partisipan

Metode dokumentasi/dokumenter
Pada riset historis yg bertujuan menggali data masa lampau scr sistematis dan objektif
Sering digunakan dlm berbagai metode pengumpulan data dg tujuan untuk mendapatkan informasi yg mendukung analisis dan interpretasi data
Berbentuk dokumen publik atau dokumen privat

Focus Group Discussion
Metode pengumpulan data untuk memahami sikap dan perilaku khalayak
Biasanya terdiri dari 6-12 orang yg scr bersamaan dikumpulkan, diwawancarai dg dipandu oleh moderator
Moderator memimpin responden ttg topik yg diperseiapkan melalui diskusi tidak terstruktur
Moderator dapat dirangkap loeh peneliti
Bebas / tidak ada benar salah, interaksi dan perbincangan terekam, suasana informal, moderator dpt membangkitkan suasana
Data perbincangan berupa sinopsis perbincangan dan data interaksi diamati dg bantuan video tape recorder
Metode tes (Ujian)
Alat pengumpulan datanya disebut te dan sumber datanya berupa orang (testee)
Pertanyaan dimaksudkan untuk menguji (minat, bakat, sikap atau kemampuan) seseorang

Data
Penelitian mencari kebenaran suatu masalah mengumpulkan fakta2, menganalisisnya, menginterpretasikan dan menarik kesimpulan (wujud kebenaran yg dicari)
Jenis2 data :
A. Data kualitatif pd penelitian kualitatif yg berbentuk kata2, kalimat, narasi2. berdasarkan sumbernya data dikelompokkan menjadi :
Data historis (sumber2 sejarah : tulisan, artefak, dsb)
Data teks (teks iklan, lagu, film pada penelitian ttg tanda, analisis isi, framing)
Data kasus (bersumber pd kasus ttt)
Data pengalaman individu

16
B. Data kuantitatif pada penelitian kuantitatif yg lebih bersifat konkret karena dpt dikuantitaskan berupa angka2, bersifat objektif dan ditafsirkan sama oleh semua orang (kuantitatif murni&ditransformasi dari data kualitatif). Jenis data kuantitatif :
1.Data diskrit (nominal), mis : profil pembaca koran berdasarkan jenis kelamin
2.Data kontinu, yg terdiri dari :
a.Data ordinal (tingkatan/urutan ttt)
b.Data interval
c.Data rasio

Berdasarkan sumber data :
1.Data primer adalah data yg diperoleh dari sumber pertama/tangan pertama di lapangan, sumber data bisa berupa responden/subjek penelitian (wawancara, kuesioner, observasi) atau berupa isi komunikasi yg diteliti dalam penelitian analisis isi
2.Data sekunder adalah data yg diperoleh dari sumber kedua (sumber sekunder)/ data primer dari hasil penelitian orang lain

Teknik Analisis Data
Mencakup matode analisis atau tujuan atau jenis penelitiannya (deskrisptif atau eksplanatif), alat untuk menganalisis (rumus statistik) dan prosedur menganalisisnya
Teknik analisis data kuantitatif menggunakan statistik
Teknik analisis data kualitatif bisa menggunakan analisis domain, semiotik maupun kritis ideologi
Teknik analisis data mencakup analisis data dan interpretasi data

Analisis data
Merupakan analisis thd data yg berhasil dikumpulkan oleh peneliti melalui perangkat metodologi ttt
Melakukan uji hipotesis tanpa memberikan interpretasi berdasarkan hal2 atau teori diluar data
Berada pada level empiris, maksudnya yg dihitung, diolah, dianalisis adalah data empirishasilnya belum bisa scr langsung digunakan untuk menjawab permaslahan riset yg sifatnya konseptual

Interpretasi Data
Merupakan interpretasi thd hasil analisis data
Peneliti mendiskusikan hasil analisis data melalui interpretasi thd hasil analisis data dg menggunakan kerangka pemikiran atau kerangka teori yg semula telah ditetapkan
Interpretasi data bermakna sbg proses rekonseptualisasi thd hasil analisis yg sifatnya empiris.

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA  

Posted by Matias Bimo

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA Tiga ancangan utama definisi komunikasi antar pribadi

  1. Definisi berdasarkan komponen (componential)
  2. Definisi berdasarkan hubungan diadik (relational [dyadik])
  3. Definisi berdasarkan pengembangan (developmental)

Definisi berdasarkan komponen

Penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (lihat komponen2 komunikasi)

Definisi berdasarkan hubungan diadik

Komunikasi yang berlangsung diantara 2 orang yang mempunyai hubungan yang mantap dan jelas. Mis : pramuniaga-pelanggan, orang tua-anak, wawancara 2 orang, dsb.

Hampir tidak mungkin k’si dydic bukan KAP bahkan orang asing yg menanyakan alamat termasuk kap

Diperluas sampai sekelompok kecil orang ( 3 atau 4 orang)

Ciri2 komunikasi diadik:

1. Peserta komunikasi berada dlm jarak yg dekat

2. Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan scr simultan dan spontan (verbal, non verbal)

3. Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab para peserta komunikasi

4. Kedekatan hubungan peserta komunikasi tercermin pd jenis2 pesan/ respon nonverbal mereka spt sentuhan, tatapan yg ekspresif, dan jarak fisik yg dekat

5. Komunikasi antarpribadi mungkin didominasi oleh satu pihak

Definisi berdasarkan pengembangan

Komunikasi antar pribadi dimulai dari komunikasi yang bersifat tak pribadi (impersonal) menjadi komunikasi pribadi atau intim (mrpk akhir k’si tak pribadi/impersonal)

Menurut Deddy Mulyana :

Komunikasi antarpribadi adl komunikasi antara orang2 scr tatap muka, yg memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain scr langsung baik verbal maupun non verbal.

Komunikasi antarpribadi adl komunikasi diadik yg hanya melibatkan 2 orang ( suami- istri, sahabat, guru-murid, dst)

Jadi ciri2nya :

- Anggota dlm proses komunikasi tatap muka

- Pembicaraan berlangsung scr terpotong2 karena peserta bebas berbicara, ini disebabkan kedudukannya relatif sama (tidak ada yg mendominasi pembicaraan/pembicara tunggal)

- Sumber dan penerima sulit dibedakan dan diidentifikasi, antar anggota saling mempengaruhi satu sama lain

Definisi KAP (Elihu Katz & Paul Lazarfeld dlm Personal Influences)

Definisi KAP : komunikasi antara 2 atau 3 orang scr tatap muka , umpan balik dpt segera diketahui, dpt memanfaatkan semua atau sebagian indera yg ada pd manusia dan tidak menggunakan alat2 mekanis spt surat/telp/kamera tv yg dpt menghubungkan pihak2 yg berk’si scr terpisah.

Syarat KAP menurut mereka :

-tatap muka (kenal atau baru kenal)

Pertanyaan :

*suami-istri bicara via telp

*dua orang asing yg berbicara tatap muka

*interaksi resepsionis dg tamu

*wawancara wartawan dan artis/pejabat

Hal inilah yang ditanyakan oleh Dr. M. Budyatna, M.A dan Dra. Nina Mutmainah dari Universitas Terbuka

Pemahaman KAP dg meninjau komunikasi dari sudut prediksi perilaku komunikasi ttg efek / hasil perilaku komunikasinya bisa membedakan pemahaman antara KAP dan Non KAP

Asumsi KAP : setiap orang yg berkomunikasi akan membuat prediksi ttg efek/perilaku komunikasinya (bagaimana si K’kan memberikan reaksi)

Ada 3 tingkat analisis dlm prediksi : (Gerald R. Miller & Mark Steinberg)

  1. Tingkat kultural
  2. Tingkat sosiologis
  3. Tingkat Psikologis

Tiap2 tingkat dibedakan oleh jenis data (karakteristik/situasi)

* *Pada umumnya dlm interaksi komunikasi individu akan bergerak dari tingkat kultural ke sosiologis dan akhirnya ke tingkat psikologis

1. Analisa tingkat kultural

K’tor melakukan prediksi reaksi k’kan thd pesan yg disampaikan berdasarkan kulturnya spt bahasa, adat istiadat, nilai/ norma yg berbeda2(dibatasi oleh faktor geografis)

Dg mengetahui / menguasai kultur orang lain paling tidak kita mampu untuk berkomunikasi

2. Analisa tingkat sosiologis

K’tor melakukan prediksi reaksi k’kan thd pesan yg disampaikan berdasarkan keanggotaan k’kan dlm kelompok sosial ttt tempat k’kan berada

Setiap kelompok mempunyai nilai yg berbeda (lebih kecil dan spesifik dari kultur)

3. Analisis tingkat psikologis

Prediksi k’tor thd reaksi k’kan thd pesan beradasarkan pengalaman individual yg unik tingkat psikologis (kepribadian, watak, dsb)

*watak dan kepribadian setiap orang berbeda mrpkn hsl tempaan dan terbentuk berdsrkan pengalaman masa lalu.

Jika 2 individu saling mengerti dan memahami kepribadian dan watak masing2 data psikologis KAP

@ Makin besar para pelaku komunikasi saling mengenal scr individu satu sama lain maka komunikasi makin bersifat pribadi sebaliknya makin kecil tingkat pengetahuan individu satu sama lain maka komunikasi makin impersonal

Kesimpulan :

Bentuk khusus KAP adl k’si diadik antara 2 orang dg sifat, nilai, pendapat, sikap, pikiran dan perilaku yg khas dan berbeda2.

KAP mencakup dimensi isi pesan dan hubungan , melibatkan siapa patrner k’si dan bagaimana hub. Kita dg patner k’si tsb

Kedekatan hub. Pihak2 berk’si tercermin pd pesan/ respon non verbal spt tatapan mata yg ekspresif dan jarak fisik yg dekat

Tdk dapat diulang dan diubah, kita tdk dpt melakukan hal yg sama dari waktu ke waktu, jadi KAP mrpk pengalaman2 baru

KAP berlangsung scr tatap muka tapi tidak menutup kemungkinan terjadi melalui media yg sifatnya personal dan bukan massa, mis : telp, surat, dsb

Karakterisktik KAP (Judy. C. Pearson)

  1. KAP bersifat transaksional
  2. KAP mencakup aspek isi pesan dan hubungan antar pribadi
  3. KAP dimulai dg diri pribadi (self)
  4. KAP mensyaratkan adanya kedekatan fisik antar pihak2 yg berkomunikasi
  5. KAP melibatkan pihak2 yg saling bergantung satu sama lain
  6. KAP tidak dapat diubah maupun diulang

Hubungan Komunikasi
(2 orang / lebih melibatkan diri dlm sistem k’si)

A.Hub. K’si non antar pribadi

*Hub. Kultur

-sbg batu loncatan hub. Sosial

-singkat (short lived)

-prediksi brdsrkan pengetahuan ttg budaya scr keseluruhan

-bahasa

-pembicaraan umum sekali

-pembicaraan tdk mendalam (cuaca, event yg hangat)

-ditempat umum(terminal, pasar, halte, dsb)

Contoh : berbicara dg orang yg baru pertama dikenal

* Hub. Sosial

- prediksi bdrkn keanggotaan dari s/ kelompok

- resmi (formal)/ tdk (non formal)

B. Hub. K’si Antar Pribadi

-prediksi brdskn data psikologis

-masing2 berusaha& mencoba mengerti satu sama lain

-segala atribut dilepas

-masing2 punya inf yg cukup ttg teman bicaranya (keinginan, keb, nilai, pribadi shg k’si lebih sesuai, cocok dan akrab)

-contoh : kawan akrab, sebagian besar suami istri

Faktor pembeda komunikasi antar pribadi dg komunikasi tak pribadi

1. Prediksi berdasarkan data psikologis (berbeda 1 sama lain)/ norma yg mengatur hubungan

-komunikasi impersonal/ non : berdasarkan data sosiologis (ex : berk’si dg dosen pd umumnya)

-KAP : berk’si scr pribadi dg melepas segala atribut

2. Pengetahuan yang menjelaskan / explanatory knowledge (bukan berdasarkan dugaan)

-non : duga2

-KAP : bisa menjelaskan

3. Aturan yg ditetapkan scr pribadi

-adat kebiasaan umum masyarakat tidak berlaku , karena mereka menetapkan sendiri aturan yg berlaku satu sama lain

4. Kriteria yg menentukan hubungan (faktor2 yg menentukan posisi para k’tor)

-non : brdskn tujuan (kemampuan&syarat ttt)

-KAP: brdskn pertimbangan pribadi (suka, senang, cocok, setia, dsb)

5. Kebebasan individu

-non : pdpt individu kurang diberi kesempatan shg seragam

KAP : pdpt individu yg berbeda di tekankan

Penyebab Frekuensi KAP lebih kecil dari non KAP

1. Pd perkenalan/pertemuan pertama umumnya orang tdk bersedia untuk berk’si scr pribadi (perlu waktu lama u/ kap, walaupun sdh saling kenal lama jika tdk ada kecocokan KAP ttp sulit dilakukan

2. Kecenderungan untuk memilih menggunakan data/ tingkat kultural dan sosiologis dari pada psikologis dlm melakukan prediksi thd reaksi teman bicara karena lebih mudah(tanpa perlu memahami watak dan pribadi pihak lain)

3. Kemampuan setiap individu dlm berk’si scr antar pribadi berbeda2

Tujuan KAP

1. Mengenal diri sendiri dan orang lain

KAP memberikan kita kesempatan untuk memperbincangkan diri kita sendiri, belajar bagaimana dan sejauhmana terbuka pd orang lain serta mengetahui nilai, sikap dan perilaku orang lain shg kita dpt menanggapi dan memprediksi tindakan orang lain

2. Mengetahui dunia luar

KAP memungkinkan kita untuk memahami lingkungan kita baik objek, kejadian dan orang lain

Nilai, sikap keyakinan dan perilaku kita banyak dipengaruhi oleh KAP

3. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna

KAP yg kita lakukan banyak bertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan yg baik dg orang lain.

Hubungan tsb membantu mengurabgi kesepian dan ketegangan serta membuat kita lebih positif ttg diri kita sendiri

4. Mengubah sikap dan perilaku

Banyak waktu yg kita pergunakan untuk mengubah/ mempersuasi orang lain melalui KAP

5. Bermain dan mencari hiburan

Bercerita ttg OR, kejadian lucu mrpk kegiatan untuk memperoleh hiburan

Hal ini bisa memberi suasana yg lepas dari keseriusan, ketegangan, kejenuhan, dsb

6. Membantu orang lain

Psikiater, psikologi klinik dan ahli terapi adl contoh2 profesi yg menggunakan KAP untuk menolong orang lain

Memberikan nasihat dan saran kpd teman juga mrpk contoh tujuan proses KAP untuk membantu orang lain


Materi 3

Konsep diri dan Self Disclosure dalam KAP

Keberhasilan KAP ditandai oleh adanya saling keterbukaan diantara pihak2 yg terlibat dlm KAP

Kemauan untuk membuka diri pd orang lain tidak terdapat pd setiap orang dan setiap saat

Salah satu faktor penentu kemauan untuk terbuka adl konsep diri

konsep diri + terbuka pd orang lain k’si berhasil

Manusia mempunyai kemampuan untuk mempersepsi dirinya sendiri dan orang lain (subyek & obyek persepsi) dg membayangkan diri sbg orang lain

Gejala ini disebut looking glass self

Melalui cermin, kita mengamati diri kita dan membayangkan bagaimana kita tampak dihadapan orang lain dan membayangkan bagaimana orang menilai penampilan kita

Dengan mengamati diri kita, kita akan memiliki gambaran dan penilaian ttg diri kita sendiri ini disebut konsep diri (self concept)

Menurut William D Brooks, konsep diri adalah persepsi ttg diri kita yg bersifat fisik, psikologis, dan sosial yg datang dari pengalaman dan interaksi kita dg orang lain.

-persepsi fisik : rupa cantik/jelek, penampilan fisik menarik/tdk, kekuatan tubuh, dst

-persepsi psikologis : watak, yg membuat senang/ sedih, yg membuat benci, dst

-persepsi sosial : pandangan orang lain thd saya, disukai/tdk, dihargai/tdk, dst

Konsep diri bukan hanya sekedar gambaran deskriptif, tapi juga mengandung penilaian ttg diri sendiri, meliputi apa yg kita pikirkan dan rasakan ttg diri kita

Konsep diri memiliki 2 komponen :

-kognitif disebut self image (citra diri), ex : saya pintar

-afektif disebut self esteem (harga diri)/ persepsi evaluatif seseorang thd diri sendiri, ex: saya senang bahwa saya pintar

Keberhasilan KAP banyak tergantung pada kualitas konsep diri : negatif atau positif

Karakteristik Konsep Diri

  1. Karakteristik pribadi

-sifat2 yg kita miliki baik fisik maupun mental, ex: kurus, gemuk, cantik, pintar, cakap, dungu dst

2. Karakteristik sosial

-sifat2 yg ditampilkan dlm berhubungan dg orang lain, ex: ramah, perhatian, cuek,ketus, ekstrovert, introvert, dst

3. Peran sosial

-peranan seseorang ketika berhubungan dlm masyarakat, ex: ayah, suami, dosen, istri, anak, polisi, dst

Konsep Diri Negatif

-konsep diri yg dpt menghambat kap

-cenderung menghindari dialog terbuka

-bersikeras mempertahankan pendapatnya walau kadang dg argumen yg tdk benar

Ciri2 konsep diri negatif :

  1. Tdk tahan menerima kritik, mudah marah dan menganggap koreksi orang lain thdnya sbg usaha u/ menjatuhkan harga dirinya
  2. Sangat responsif thd pujian, sangat kritis thd orang lain dan tdk sanggup menerima kelebihan orang lain
  3. Enggan bersaing / berkomunikasi dg orang lain
  4. Cenderung merasa tdk disenangi, tdk diterima dan tdk diperhatikan orang lain

Konsep Diri Positif

-konsep diri yg sangat menunjang kap

Ciri2 konsep diri positif :

  1. Yakin akan kemampuan mengatasi berbagai msl bahkan ktk mengalami kegagalan
  2. Merasa sama/ setara dg orang lain
  3. Menerima pujian tanpa rasa malu/ pura2 rendah diri dan menerima penghargaan tanpa rasa bersalah
  4. Memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri
  5. Menyadari bahwa s/ orang memiliki perasaan, keinginan dan perilaku yg tdk seluruhnya disetujui masyarakat

Faktor2 yg mempengaruhi konsep diri :

  1. Orang lain

Konsep diri terbntk dari bgmana penilaian orang lain ttg kita, tdk semua orang berpengaruh pd kita, yg paling berpengaruh adl orang2 yg disebut significant other (orang2 yg sangat penting bagi kita& mempengaruhi perilaku, sikap, pikiran srt perasaan kita, ex; ortu, saudara, dst)

2. Kelompok acuan (reference group)

Yi kel2 dlm masyarakat yg mempunyai norma2 ttt untuk mengatur perilaku anggota2nya. Ex: Ani adl anggota berbagai kel :RT, PKK, sepeda santai, dosen. Bagi Ani, kel yg paling mnjd acuan adl dosen shg Ani menjadikan norma kel dosen sbg norma yg dianutnya. Ani bersikap, berpenampilan, bertutur kata sbgmana layaknya dosen

Nubuat yang dipenuhi sendiri :

Kecenderungan untuk bertingkah laku sesuai dg konsep diri

Mis :

Jika anda berpikir anda rajin maka anda akan benar2 menjadi rajin yakni dg dg datang kuliah teratur, catatan rapi, mempelajari kuliah dg sungguh2 shg nilai akademisnya tinggi, dst

Anak Belajar dari Kehidupannya
(Dorothy Law nolte)

Jika anak dibesarkan dg celaan, ia belajar memaki

Jika anak dibesarkan dg permusuhan, ia belajar berkelahi

Jika anak dibesarkan dg cemoohan, ia belajar rendah diri

Jika anak dibesarkan dg penghinaan, ia belajar menyesali diri

Jika anak dibesarkan dg toleransi, ia belajar menahan diri

Jika anak dibesarkan dg dorongan,ia belajar percaya diri

Jika anak dibesarkan dg pujian, ia belajar menghargai

Jika anak dibesarkan dg sebaik2nya perlakuan, ia belajar keadilan

Jika anak dibesarkan dg rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan

Jika anak dibesarkan dg dukungan, ia belajar menyenangi dirinya

Jika anak dibesarkan dg kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dlm kehidupannya

Diri komponen penting k’si

Siapa dan bagaimana anda mempersepsikan diri dan orang lain akan mempengaruhi komunikasi dan tanggapan anda thd komunikasi orang lain.

Kesadaran diri (self awarenes) mrpkn landasan bagi semua bentuk dan fungsi komunikasi yg dapat dijelaskan melalui Jendela Johari (Johari Window)

Jendela Johari (Johari Window)

Adalah model yg menjelaskan tingkat keterbukaan dan tingkat kesadaran ttg diri kita.

Johari Window adl jendela dg 4 bagian yg menggambarkan bahwa manusia terdiri dari 4 diri (self)

Johari berasal dari singkatan nama penemunya yakni Josep Luft dan Harry Ingham


Jendela Johari (Johari Window)

Daerah Terbuka (open self)

Berisi semua informasi, perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi, gagasan, dsb yg diketahui oleh diri sendiri dan orang lain.(nama, warna kulit, usia, hobi, dsb)

Besar kecil daerah ini berbeda setiap orang tergantung pd siapa patner k’si nya

Makin kecil kuadran ini makin buruk komunikasi, komunikasi bergantung pd sejauhmana kita membuka diri pd orang lain dan kpd kita sendiri

Untuk meningkatkan KAP dg orla, kita hrs memperlebar daerah ini.

Daerah Buta (blind self)

Berisikan informasi ttg diri kita yg diketahui orang lain tetapi kita sendiri tidak mengetahuinya, ex: kebiasaan2 kecil yg tdk disadari

Bila ada daerah buta maka komunikasi akan sulit.

Daerah buta tidak bisa dihilangkan sama sekali namun bisa diminimalisir, mis : terapi, ikut keg. Kel penyadaran diri

Daerah Tertutup (hidden self)

Semua hal ttg diri sendiri dan orang lain yg hanya diketahui / tersimpan oleh dan untuk kita sendiri, orang lain tdk mengetahuinya, ex: rahasia kesuksesan, ketakutan, msl keluarga, kondisi keuangan, dst

Daerah tempat merahasiakan segala sesuatu ttg diri sendiri dan tentang orang lain

Pd saat penyingkapan diri, kita umumnya menyimpan informasi ttt ttg diri kita pd orang lain dan menceritakan informasi ttt lainya, kita bisa terbuka pd orang ttt dan tdk pd individu lainnya. Dlm hal ini kita melakukan proses selektif.

Daerah Gelap (unknown self)

Bagian dari diri kita yang tidak diketahui baik oleh kita sendiri maupun orang lain (alam bawah sadar)/ luput dari perhatian

Kita mungkin dpt mengetahui aspek yg tdk dikenal ini mel kondisi ttt, mis: hipnotis

Interaksi terbuka, jujur dan empatik dg rasa saling percaya mrpkn cara efektif untuk memperoleh gambaran ini

Bagian 1 & 2 disebut public self, yakni aspek diri kita yg diketahui orang lain

Bagian 3 & 4 adl private self, yakni aspek diri yg tidak diketahui oleh orang lain

Bagian 1 & 3 merupakan aspek diri yg diketahui oleh diri kita sendiri

Bagian 2 & 4 merupakan aspejk diri yg tidak kita diketahui

Perubahan pd satu daerah akan menyebabkan perubahan pd daerah yg lain

Menumbuhkan Kesadaran Diri
(self awarenes)

Mengetahui/menyadari diri kita sendiri, yi mengungkap siapa dan apa kita ini

1. Dialog dg diri sendiri

-tak ada seorangpun yg mengetahui dirianda lebih baik daripada anda sendiri

-lakukan tes ‘siapa saya’

2. Mendengarkan

-dlm interaksi antar pribadi, seringkali orang mengomentari kita dg berbagai cara ttg apa yg kita

lakukan, katakan, penampilan, dsb baik eksplisit maupun implisit.

3. Mengurangi daerah buta

-anda dpt memanfaatkan bbrp situasi dg bertanya pd teman anda, mis : saat merasa kurang yakin dg apa yg hrs dilakukan/ bagaimana berpenampilan, ex; menurut anda apakah saya terlalu keras thd anak itu ?

4.Amatilah diri anda yg berbeda2.

-kita diamati scr berbeda oleh kawan/keluarga, bagi mereka kita kita adl orang yg berbeda pdhl kita sebenarnya adl semua pandangan mereka.

5. Memperluas daerah terbuka

-ketika anda mengungkapkan diri anda pd orang lain maka sekaligus juga mengungkapkan diri anda kpd diri sendiri

-dpt meningkatkan dialog yg bermakna dan akrab

Dimensi Self Disclosure

1.Ukuran self disclosure

-dpt dilihat dari frekuensi seseorang melakukan nya dan berapa lama durasi/ waktu untuk menyatakan pengungkapan diri tsb.

2. Valensi self disclosure

-kualitas positif dan negatif dari self disclosure (baik dan menyenangkan atau tdk menyenangkan. Ini akan menimbulkan dampak yg berbeda baik bagi yg mengungkapkan maupun pendengarnya.

3. Kecermatan dan Kejujuran

-kecermatan dan ketepatan dibatasi oleh sejauhmana kita mengenal diri kita sendiri.

-self disclosure juga tergantung kejujuran

4. Tujuan / maksud

-kita dpt menyingkapkan sesuatu yg kita maksudkan shg dpt mengontrol self disclosure

5. Keintiman

-kita dpt menyingkapkan hal2 yg paling intim atau sbg periferal atau hal2 yg terletak diantara keduanya

Faktor2 yg mempengaruhi pengungkapan diri :

1.Besar kelompok

-pengungkapan diri lebih banyak terjadi dlm kelompok kecil ketimbang kelompok besar.

-diad (kel. Yg terdiri atas 2 orang) mrpk ling. Yg paling cocok

-jika pendengar lebih dari 1 maka tanggapan pun akan semakin beragam shg sulit meresapi tanggapan dg cermat.

2. Perasaan menyukai

-kita membuka diri kpd orang2 yg kita sukai / cintai

-orang yg kita sukai / menyukai kita cenderung bersikap mendukung an positif

-kita juga lebih banyak membuka diri pd orang yg kita percayai

3. Efek diadik

-kita melakukan pengungkapan diri bila orang yg bersama kita juga melakukan pengungkapan diri

-hal ini membuat kita merasa lebih aman

- Berg&Archer melaporkan pengungkapan diri menjadi lebih akrab bila dilakukan sbg tanggapan atas pengungkapan diri orang lain

4. Kompetensi

-orang yg kompeten biasanya lebih percaya diri dan lebih mempunyai banyak hal positif ttg diri mereka sendiri untuk diungkapkan ketimbang orang2 yg tdk kompeten

5. Kepribadian

-orang2 yg pandai bergaul dan ekstrovert melakukan pengungkapan diri lebih banyak ketimbang mereka yg kurang pandai bergaul dan introvert

-orang yg kurang berani bicara pd umumnya juga kurang bisa mengungkapkan dirinya

6. Topik

-sejumlah topik lebih memungkinkan orang untuk membuka diri daripada topik lain

-ex: kita cenderung membuka diri ttg pekerjaan/hobi daripada kehidupan seks /keuangan

7. Jenis Kelamin

-banyak riset menunjukan bahwa wanita lebih membuka dirinya dibandingkan pria

-wanita lebih banyak mengungkapkan diri pd yg ia sukai sedangkan pria lebih banyak pd orang yg ia percayai.

8. Ras, kebangsaan dan usia

-kulit putih lebih terbuka daripada kulit hitam

-orang Amerika lebih terbuka daripada orang Puerto Rico, Jerman, Inggris dan Timur Tengah

-self disclosure lebih banyak terjadi pd pasangan usia 17-50 thn, setelah usia tsb kecenderungan self disclosure menurun

Hal2 yg menghambat self disclosure

-menurut Gerard Egan

  1. Society Bias (bias masyarakat)

-kita telah terkondisi untuk menolak self disclosure oleh masyarakat dimana kita tinggal terutama kaum pria, ex : pahlawan digambarkan kuat tapi pendiam, mampu menangani persoalan sendiri , percaya diri yg tinggi dan tdk membutuhka pertolongan orang lain.

2. Kekhawatiran akan hukuman

-orang enggan melakukan self disclosure karena kekhawatiran akan mendapat hukuman, umumnya dlm bentuk penolakan.

-khawatir orang lain akan menertawakan/berbisik2 ttg kita jika kita mengungkapkan diri kita pd orang lain

-bahkan kekhawatiran ini bisa juga berbentuk ketakutan akan kehilangan pekerjaan / teman

-pembalikan hallo effect artinya jika kita mengatakan sesuatu yg negatif ttg diri sendiri maka mereka juga akan melakukan generalisasi pd aspek2 lain dan melihat kita negatif scr keseluruhan

3. Kekhawatiran akan self-knowledge (pengetahuan ttg diri)

-kita telah membangun gambaran yg indah dan rasional ttg diri kita, yg menekankan aspek positif dan meminimalkan aspek negatif. Self disclosure sering memaksa kita untuk melihat aspek negatif yg sebelumnya tersembunyi, ini akan memberikan perspektif baru ttg diri kita sendiri

Fungsi Self Disclosure :

  1. Memberi pengetahuan diri

-dg pengungkapan diri, kita memperleh perspektif baru ttg diri kita sendiri, pengertian yg lebih mendalam ttg perilaku kita

2. Memberi kemampuan untuk mengatasi kesulitan/masalah

-dg mengungkapkan perasaan ttt dan menerima dukungan bukan penolakan, kita menjadi lebih siap untuk mengatasi perasaan bersalah dan mungkin mengurangi/menghilangkan sama sekali

-mempermudah penerimaan diri

3. Efisiensi komunikasi

-kita lebih mengerti pesan yg dimaksudkan seseorang jika mengetahui orang tsb dg baik, kita dpt mengenal apa makna nuansa2 ttt, bila orang tsb marah,serius, bercanda, dsb.

4. Kedalaman hubungan

-tanpa pengungkapan diri, hub yg bermakna dan mendalam tdk mungkin terjadi

-dg pengungkapan diri, kita memberitahu orang lain bahwa kita mempercayai, menghargai dan cukup peduli akan mereka. Ini membuat mereka mau membuka diri, dan membentuk hub. Yg bermakna, jujur dan terbuka

5. Sbg pelepasan energi

-menyimpan rahasia pribadi akan banyak menghabiskan banyak energi dan membuat kita kehilangan energi untuk hal lain

6. Untuk kesehatan psikologis

-self disclosure melindungi tubuh dari stres yg merusak

3 Fungsi Self Disclosure
menurut Miller & Steinberg

1.Menjalankan tujuan katarsis (melegakan hati)

-ditujukan pd pendengar yg khusus, mis : ketika mengakui kesalahan yg telah diperbuat

2. Membuat klarifikasi atas suatu persoalan yg membingungkan / mengganggu

-kita mencari pendengar yg mampu membantu menangani/mengatasi persoalan

3. Proses eskalasi suatu hubungan

-ktk saling berbagi informasi yg bersifat pribadi, hubungan kita dg pendengar terasa lebih intim dan dekat

-cenderung melihat hub. Dlm pandangan antar pribadi

Resiko Self Disclosure

Culbert mengatakan bahwa resiko yg dihadapi sipelaku mrpkn kondisi yg selalu mengiringi self disclosure, artinya perilaku self disclosure selalu memiliki resiko dlm derajat yg berbeda2.

Ex : resiko pd pekerjaan, kehidupan keluarga, kehidupan sosial, dan berbagai aspek kehidupan lainnya

Keuntungan dan kerugian ini tidak mudah untuk diprediksikan, bagi sebagian orang mungkin menguntungkan namun tidak jarang mendatangkan kerugian

Resiko ini hrs benar2 disadari oleh si pelaku sejak ia mulai akan melakukan self disclosure

Petunjuk untuk melakukan self disclosure

1.Mempertimbangkan motivasi untuk self disclosure

-dari aspek mitra bicara kita, diri sendiri dan aspek hub. Kita dg mitra tsb.

-untuk menyakiti orang lain (menghukum) / menyenangkan (positif)

2. Mempertimbangkan ketepatan self disclosure

-self disclosure hrs tepat / cocok dg konteks dan hub antara pembicara&pendengar

-pertimbangkan waktu dan tempat pengungkapan

3. Mempertimbangkan kesempatan yg mungkin untuk respon yg jujur dan terbuka

-self dislosure sebaiknya dlm suasana yg jujur dan terbuka bukan dibawah tekanan shg mereka tdk bisa memberikan respon yg sesuai yg mereka harapkan

-cari waktu dan kesempatan untuk menimbulkan respon yg jujur dan terbuka

4. Mempertimbangkan kejelasan dan kelangsungan self dislosure

-self disclosure adl untuk menginformasikan bukan membingungkan (setengah2 infomasinya)

-coba lakukan setahap demi setahap jangan scr cepat dan sekaligus

5. Mempertimbangkan self disclosure orang lain

-berikan kesempatan bagi pihak lain untuk scr timbal balik juga melakukan self disclosure

-jika tdk ada timbal balik, tafsirkan kembali mungkin self disclosure tsb terjadi pd waktu yg tdk tepat bagi orang tsb.

6. Mempertimbangkan kemungkinan timbulnya beban

- pertimbangkan apakah self dislcosure yg kita lakukan akan membawa masalah potensial

-apakah menimbulkan beban / tunututan yg tdk masuk akal pd orang lain (membebani/menyusahkan pihak lain)

-jangan sampai menimbulakn ketegangan / friksi

Memberikan respon bagi pelaku self disclosure :

1.Praktekan keterampilan mendengarkan scr efektif dan aktif

-dengarkan scr aktif, penuh perhatian, dg empati dan dg pikiran terbuka

-kita hrs benar2 mengerti apa yg dipikirkan dan dirasakan

-ajukan pertanyaan untuk meyakinkan pengertian anda sendiri dan sbg tanda ketertarikan dan perhatian anda

2. Mendukung pembicara

-tunjukan dukungan thd pembicara selama dan sesudah self disclosure berlangsung

-jgn membuat evaluasi, konsentrasi pd pengertian dan lakukan sikap empatik (verbal maupun non verbal)

3. Memperkuat perilaku self disclosure

-kita memperkuat perilaku tsb agar tdk terhenti dg segera, mis : menatap mata pembicara saat ia berbicara

4. Menjaga kerahasiaan

-pembicara menginginkan kita tahu pikiran dan perasaannya karena itu kita hrs menjaga dan tdk mengkhianati kepercayaannya

5. Jangan gunakan self disclosure sbg senjata untuk melawannya

-jgn gunakan informasi yg sudah dipercayakan pd kita untuk melawanya, hal ini akan merusak hubungan interpersonal yg telah terbina dan menyebabkan hubungan berakhir


Materi : 4

Individu dalam KAP

Individu dalam KAP

Memahami komunikasi dan hubungan antar pribadi dari sudut pandang individu adl menempatkan pemahaman ttg k’si dlm proses psikologis

Setiap individu dlm tindakan k’si memiliki pemahaman dan makna pribadi thd setiap hubungan dimana dia terlibat

Aspek psikologis dr KAP menempatkan hub sosial kedlm individu, yi dlm diri partisipan k’si.

Aspek Psikologis dalam KAP

Letak (Lokus) pribadi

- aspek psikologis dari KAP menempatkan makna hubungan sosial kedalam individu, yaitu dlm diri partisipan

Asumsi dari lokus psikologis

- Diri pribadi individu terletak pada s/ tempat didlm individu dan tdk mungkin dpt diamati scr langsung (dpt pelajari mel perilakunya)

- Lokus psikologis dari k’si mengasumsikan individu memiliki 2 dimensi : internal dan eksternal

- Fungsi psikologis dari k’si adl menginterpretasikan tanda2 mel tindakan/perilaku yg dpt diamati

- Penyimpulan berdasarkan pengamatan thd perilaku dan tindakan (eksternal)

Menurut A. Fisher, ktk kita berk’si dg orang lain maka proses intrapribadi kita paling sedikit memiliki 3 tataran yg berbeda, yi :

  1. Pandangan kita mengenai diri kita sendiri (persepsi)
  2. Pandangan kita mengenai diri orang lain (meta persepsi)
  3. Pandangan kita mengenai pandangan orang lain ttg diri kita (meta2 persepsi)

*Tiap tataran berfungsi scr simultan ktk kita sedang berk’si dg orang lain dan dpt mempengaruhi / dipengaruhi oleh tataran lainnya.

-Dlm KAP, sedikitnya ada 2 orang yg terlibat, shg pada saat ketiga tataran proses psikologis ini beroperasi pada kita, hal yg sama akan berlaku pula pd diri partner k’si kita.

-Jadi arti penting dari k’si bukanlah kesamaan yg sempurna antara dua proses psikologis tapi berk’si seolah2 ada kesamaan diantara mereka, seolah2 berbagi diri shg proses psikologis mereka dpt mempengaruhi KAP dan hubungan sosial yg terjadi.

-proses psikologis tsb sama artinya dg proses intra pribadi bukan KAP

-Proses psikologis scr potensial dpt berpengaruh pada k’si dan hub. Antar pribadi karena individu menggunakannya sbg pedoman untuk bertindak/berprilaku

-Tapi kita jangan menganggap bahwa hanya proses psikologislah yg menentukan k’si

K’si efektif ada pemahaman ttg diri sendiri maupun partner k’si kita

Memahami diri pribadi dalam k‘si

Diri pribadi adl ukuran /kualitas yg memungkinkan seseorang untuk dianggap/ dikenali sbg individu yg berbeda dg individu lainnya.

Kualitas yg membuat seseorang itu khas, tumbuh dan berkembang mel interaksi sosial yi berk’si dg orang lain

Pengalaman dan kehidupan akan membentuk diri pribadi setiap manusia (kesadaran thd apa yg sedang dan telah terjadi pd diri pribadinya, kesadaran thd diri pribadi pd dasarnya adl prosese persepsi yg ditujukan kpd dirinya sendiri

Persepsi

-Abad 19 ilmuwan beranggapan apa yg ditangkap panca indera adl sesuatu yg akurat dan nyata.

-Tapi mengapa s/ orang biasanya punya kesan yg berbeda mengenai lingkungannya

-Ternyata apa yg kita amati dipengaruhi oleh citra retina mata dan terutama oleh kondisi pikirannya

-Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu maka semakin mudah an sering mereka berk’si

Persepsi menurut Fisher : interpretasi thd berbagai sensasi (penginderaan) sbg representasi dari obyek2 eksternal

-interpretasi dan pemberian makna thd orang / objek ttt

-pengetahuan ttg apa yg dpt ditangkap oleh indera

-sarana yg memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan lingkungan kita

Syarat terjadinya persepsi :

1. adanya obyek eksternal untuk dpt ditangkap oleh indera kita (nyata/kurang nyata, mis : persepsi ttg diri tapi keberadaanya dpt kita rasakan)

2. adanya informasi untuk diinterpretasikan

informasi adl segala sesuatu yg diperoleh mel sensasi/indra yg kita miliki

3. sifat representatif dari penginderaan tdk mengartikan scr langsung tapi mengartikan makna dari informasi yg kita anggap mewakili objek persepsi tsb

Persepsi manusia terbagi dua :

  1. Persepsi thd obyek

-mel lambang2 fisik, menanggapi sifat luar, tidak bereaksi/ statis

2. Persepsi thd manusia

-mel lambang2 verbal dan non verbal, menanggapi sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan, dsb), beraksi/dinamis dpt berubah dari waktu ke waktu, lebih cepat daripada perspsi thd objek

Persepsi thd lingkungan fisik :

*penilaian thd bulan

-Amerika utara=melihat pria dibulan

-Indian Amerika=melihat kelinci

-Cina=melihat wanita yg meninggalkan suaminya

-Samoa=wanita yg sedang menangis

-Sunda=melihat nenek mereka (nini anteh)

Persepsi sosial :pros menangkap arti objek2 sosial dan kejadian2 yg kita alami dlm lingkungan kita

Manusia bersifat emosional shg penilaian thd mereka mengandung resiko

**Latar belakang pengalaman, budaya dan suasana psikologis yg berbeda membuat persepsi kita juga berbeda

Proses Persepsi :

  1. Terjadinya stimulasi alat indra

-alat indera dirangsang, ex : mendengar suara musik, mencium parfum orang yg duduk dekat dg kita, mencicipi sepotong kue, dst

2. Stimuli thd alat indera diatur

-diantaranya berdasarkan prinsip proksimitas/ kedekatan (proximity) ex: orang yg scr fisik mirip satu sama lain dipersepsi bersama dan prinsip kelengkapan(closure)/kita cenderung mempersepsi suatu pesan yg tdk lengkap sbg gambar/pesan yg lengkap ex : mempersepsi gambar setengah lingkaran sbg lingkaran yg penuh

3. Stimulasi alat indera ditafsirkan –dievaluasi

-penafsiran dan evaluasi berdasarkan rangsangan dari luar dan dan sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, kebutuhan, keinginan, sistem nilai, keyakinan, keadaan fisik dan emosi yg ada pada kita

-walaupun kita semua menerima pesan sama, cara masing2 orang menafsirkan dan mengevaluasi tdklah sama, ex : suara musik rock bagi sebagian orang mrpk musik yg ingar bingar tapi bagi sebagian yg lain mrpkn musik yg indah

-penafsiran-evaluasi ini juga berbeda bagi satu orang yg sama dari waktu ke waktu, ex : musik slow pd saat jatuh cinta mrpk sesuatu yg enak didengar tapi saat putus cinta ???

Sifat2 Persepsi :

1. Persepsi adl pengalaman

-sbg dasar untuk melakukan interpretasi/mengartikan makna dr sesuatu

-dasar ini bisa ditemukan pd pengalaman masa lalu kita dg orang, objek, peristiwa tsb / hal2 yg menyerupainya

2. Persepsi adl selektif

-individu cenderung mempersepsi atas dasar sikap, nilai, yg ada dlm dirinya dan mengabaikan karakteritik yg tdk relevan dgnya.

-kita cenderung memperhatikan bagian2 ttt dari obyek / orang / peristiwa atau hanya karakteristik ttt yg kita inginkan

3. Persepsi adl penyimpulan

-interpretasi pd dasarnya adl penyimpulan atas informasi yg ada (tdk lengkap)

-berhub dg sifat selektif, karena keterbatasan otak kita hanya dpt mempersepsi sebagian karakteristik dan melakukan pelompatan penyimpulan

4. Persepsi tdk akurat

-s/ persepsi mengandung kesalahan pd kadar ttt

-hal ini disebabkan oleh pengaruh sifat2 persepsi sebelumnya

-mis : karena penyimpulan yg terlalu mudah/ menyamaratakan, menganggap sama sesuatu yg hanya mirip

-ketidakakuratan tdk selalu menimbulkan / menjadi msl dlm KAP

5.Persepsi adl evaluatif

-persepsi tdk akan pernah obyektif karena interpretasi yg kita lakukan brdsrkan pengalaman dan merefleksikan sikap, nilai, dan keyakinan pribadi untuk memberi makna pd obyek persepsi

-dlm mempersepsi biasanya individu memberikan penilaian dan jarang bersifat netral

-kita cenderung mengingat hal2 yg memiliki nilai ttt baik/buruk) dan hal2 netral / biasa saja cenderung kita lupakan / tdk bisa kita ingat dg baik

Elemen2 Persepsi :

1. Sensasi/ penginderaan dan interpretasi

-ktk seseorang menangkap sesuatu mel inderanya (melihat, mendengar, mencicipi, membaui/meraba) maka scr simultan dia a/ menginterpretasikan makna hsl penginderaan

2. Harapan

-kita cenderung untuk mendengar apa yg ingin kita dengar dan melihat apa yg kita harapkan u/ dilihat terlepas dari apa yg ‘sesungguhnya’ kita dengar dan lihat

3. Bentuk dan latar belakang

-salah satu cara u/ memahami pros persepsi terletak pd kemampuannya u/ membedakan a/ berbagai informasi

-informasi yg dianggap lebih penting dan relevan disebut figur

-informasi yg dianggap tdk penting / kurang penting/ kurang relevan disebut back ground

4. Perbandingan

-s/ orang biasanya meyakini kebenaran persepsinya dan mrpkn cara yg bisa digunakan u/ menentukan kevalidannya

- dg cara membandingkannya dg sesuatu, jika makna yg dipersepsikan konsisten/mirip

5. Konteks

-seperangkat fenomena yg sama dg objek persepsi kita

-konteks dimana kita mempersepsikan suatu obyek, sangat kuat pengaruhnya

-konteks mrpkn objek2 lain atau peristiwa lainnya

Memahami Orang Lain dlm K’si

Dlm s/ kap, a/ terdapat 2 diri pribadi yg hrs dikenali, yi diri kita sendiri dan diri orang lain yg menjadi partner k’si kita.

Upaya u/ mengenali orang lain (mempersepsi orang lain) dg melakukan persepsi thd perilaku k’sinya yg dpt diamati

Memahami diri orang lain dlm komunikasi

Ada 3 informasi terpenting u/ mempersepsi orang lain :

  1. Tujuan orang tsb
  2. Kondisi internal (psikologis)nya
  3. Kesamaan antara kita dg orang tsb

Persepsi tsb mencakup karakteristik fisik dan perilakunya

Tujuan partisipan kap mengenali partisipan lainnya :

1. Mengurangi ketidakpastian

-mengurangi resiko salah persepsi

2.Perbandingan sosial

-u/ evaluasi diri / mengetahui bgmana diri kita

-cenderung membandingkan dg orang yg setara dg kita

-untuk mengetahui perlu/tdk melanjutkan perilaku k’si

* Kedua tujuan ini terbatas pd tahap pengenalan/mulai mengenal, yi tahap awal KAP. Interaksi selanjutnyaa/ semakin mengurangi ketidakpastian dan memperjelas bagamana hrs berinteraksi dan biasanya membawa pd penemuan kesamaan

Persepsi thd orang lain

Mempersepsi orang lain mencakup persepsi thd karakteristik fisik dan perilaku k’si orang tsb.

Steve Ducks mengemukakan bahwa perilaku tsb a/ membantu dlm 3 hal :

  1. Perilaku tsb mungkin a/ terasa menyenangkan bg kita
  2. Perilaku tsb memberi informasi yg dpt digunakan u/ membentuk kesan internal seseorang (kepribadian, sikap, keyajinan, nilai, dsb)
  3. Perilaku tsb memberi perkiraan kelanjutan hubu dikemudian hari

*persepsi thd kepribadian/kondisi internal spt main tebak2an , semakin banyak informasi (k’si) maka tebakan semakin akurat

Proses kognitif dlm
mempersepsi orang lain:

3 proses kognitif dlm mempersepsi orang lain :

  1. Implicit personality theory
  2. Proses atribusi
  3. Responsse sets

1.Implicit personality theory

-bdrskan pengalaman masa lalu, kita telah mengenal berbagai ciri psikologis /kepribadian yg berbeda2 dari orang yg berbeda2 pula

-ktk berinteraksi dg orang lain dan mengamati perilakunya, kita mengurangi ketdkpastian dg mengevaluasi sesuai dg ciri psikologis yg telah kita kenal

-kebalikan dr stereotyping (mengklasifikasi scr umum dan menerapkan pd orang lain tanpa tahu lebih jauh sbg individu yg spesifik)

-dimulai dari individu, mengidentifikasinya kdlm kls sosial brdsrkan apa yg kita ketahui ttg individu tsb sbg sosok yg khas

-sist. Aturan yg mengatakan kpd anda mana karakteristik yg sesuai u/ karakteristik yg lain

2. Proses Atribusi

-pros intrapribadi yg menempatkan penyebab/pengendali atas s/ peristiwa kpd seseorang/sesuatu

-menyimpulkan motif, maksud dan karakteristik orang lain dg melihat perilakunya yg tampak

-menempatkan locus of control kpd seseorang (disposisional) / kpd konteks (situasional)

-membantu menyusun penjelasan mengenai s/ kejadian/peristiwa

-relatif akurat menggambarkan hub ant psikologis dg perilaku

-mempengaruhi hsl hub. Antar pribadi (meneruskan/meningkatkan hub)

3. Responsse Set

-Mrpkn predisposisi ttt yg dilakukan u/menanggapi orang lain

-jalan pintas u/ melakukan penyimpulan

-salah satu proses kognitif individu dlm mempersepsi orang lain

-proses tsb mrpkn lompatan penyimpulan atas perilaku orang lain

Bentuk2 responsse set :

  1. Hallo effect

-menggeneralisasikan perilaku orang lain dlm situasi ttt pd situasi lain yg sama sekali blm kita ketahui

-kita mengabaikan situasi yg dpt mempengaruhi tindakan orang

-kita melupakan kenyataan bahwa orang a/ berprilaku dan menampilkan peran yg berbeda dlm situasi yg berbeda dan kpd orang berbeda

b. Leniency effect

-membiarkan hubungan kita dg seseorang mempengaruhi persepsi kita thd orang tsb

Konsep yg menjelaskan perilaku kita thd orang lain :

u/ dpt berk’si scr efektif, kita berharap u/ dpt mempengaruhi persepsi orang lain thd diri kita, memberikan penilain yg baik mengenai diri kita / paling tdk memiliki kesan kalau kita konsisten dg tujuan k’si kita kpdnya.

Kita tdk dpt memaksakan hal tsb tapi bisa melakukan sesuatu u/ mengarahkan persepsi mereka, yi kita dpt berperilaku dlm cara2 ttt yg dpt mendorong kearah kesan ttt mengenai diri kita

Tindakan ini wajar buan selalu upaya berpura2 / menipu orang lain, karena s/individu mempunyai peran sosial yg berbeda bagi s/ orang / situasi

Konsep2nya sbb :

Impression Management (Erving Gofman)

: bagaimana setiap orang dlm kehidupan sehari2nya terlibat dalam “memerankan” dirinya kepada orang lain.

-memandang KAP sbg sebuah drama / sandiwara.

-sbg partisipan, kita bukan hanya sbg aktor, tapi sekaligus penulis skenario yg menulis naskah kehidupan nyata ktk kita terlibat dlm KAP

-kita menghadirkan diri kita dlm 2 bentuk prilaku : depan dan belakang

-depan mengacu pd bagian diri kita yg berada diatas panggung yg dpt diamati/tampak oleh orang lain (situasi pribadi)

-belakang mengacu pd perilaku dibelakang panggung yg kita lakukan ktk tdk ada orang lain/tdk menyadari adanya orang lain yg hadir disekitar kita(situasi sosial)

-perilaku kita mrpk respon thd perilaku orang lain

-shg kita dpt berinteraksi scr wajar da mampu mengendalikan kesan orang lain thd diri kita

2. Rhetorical sensitivity

-Rod hart dan Don Burks

Mengacu pd kualitas persepsi yg didasarkan atas kemungkinan2

Peka thd diri sendiri, situasi dan orang lain

Melakukan adaptasi thd kemungkinan2

Ada 5 karakteristik yg menandai:

  1. Dpt menerima kompleksitas pribadi, s/ individu mrpkn kesatuan dari banyak diri
  2. Menghindari sifat kaku/keras dlm berk’si dg orang lain
  3. Mengimbangkan kepentingan pribadi dg kepentingan orang lain (kesadaran interaksi)
  4. Sadar kapan hrs mengk’sikan atau tdk sesuatu dlm situasi yg berbeda
  5. Sadar bahwa s/ pesan dpt dikemukakan mel berbagai cara dan dpt menyesuaikan cara penyampaian pesan kpd partner k’si dlm situasi ttt

3.Attributional responsses

Kita menanggapi dg s/ cara yg scr jelas menunjukan s/ makna ttt thd perilaku orang lain

s/ tindak k’si dlm s/ percakapan dpt menyertakan s/ percakapan dpt menyertakan s/ ekspresi/pernyataan atributif mel penilaian thd makna perilaku orang lain

4. Konfirmasi antarpribadi

Mrpkn tanggapan atau reaksi a/ perilaku orang lain.

Ktk kita mengarahkan kesan pd saat yg sama orang lain (partner k’si juga melakukan hal yg sama)

Dlm menanggapinya kita memiliki 3 alternatif :

  1. Konfirmasi

Kita menerima identifikasi orang lain spt yg ditampilkan dihadapan kita

b. Menolak

Kita mengakui keberadaan orang tsb namun menyangkal definisi diri yg dia tampilkan

c. Diskonfirmasi

Lebih jauh dari penolakan, sepenuhnya mengabaikan pesan orang lain dan menganggapnya tdk pernah diucapkan

Materi 5

Hubungan Antar Pribadi

Hubungan Antar Pribadi

Kita dapat menjelaskan hubungan antar pribadi dg mengidentifikasikan 2 karakteristik penting :

1. Hubungan antar pribadi berlangsung melalui beberapa tahap ( interaksi awal-pemutusan)

2. Hubungan antar pribadi berbeda2 dlm hal keleluasaan dan kedalaman

Tahap2
Pengembangan Hubungan Antar Pribadi

Hubungan berkembang melalui tahap2 (Knapp, Wood), keakraban terjadi secara bertahap mel serangkaian langkah / tahap.

Ada 5 tahap penting dalam pengembangan hubungan yg bersifat standar, menggambarkan hubungan spt apa adanya, tidak mengevaluasi/ menguraikan bagaimana seharusnya hubungan itu berlangsung


Pergerakan diantara tahap :

-panah keluar meunjukan bahwa s/ tahap menawarkan kesempatan u/ keluar dari hub.

-panah vertikal/ perpindahan menuju ke tahap selanjutnya dan sebaliknya menggambarkan kemampuan u/ berpindah ke tahap lain

-panah self reflexive, kembali ke awal dari tahap yg sama, ini menggambarkan s/ hub. dpt stabil pd sembarang ttk

1.Kontak

-kontak menggunakan berbagai macam persepsi alat indera

-menurut beberapa riset, dlm 4menit pertama interaksi awal, kita memutuskan ingin melanjutkan / tidak

-pd tahap ini, penampilan fisik sangat penting (dimensi fisik paling terbukau/ diamati scr mudah) namun kualitas2 lain spt sikap bersahabat, kehangatan,keterbukaan dan dinamisme juga terungkap pd tahap ini

-jika kita menyukai orang tsb dan ingin melanjutkan hubungan, kita beranjak ketahap kedua

Contoh Pembicaraan Tahap kontak :

-“hallo”, “hai”, pesan yg dangkal yg kita ucapkan kpd s/ orang sbg basa-basi

-”apa kabar”, cara lain u/ mengucapkan halo. Kita tdk benar2 ingin mendengarkan kabar orang tsb.

-”bukankah kita pernah bertemu minggu lalu?”, usaha tak langsung u/ membuat kontak

-”bolehkah saya duduk disini?”, pernyataan langsung yg mengungkapkan keinginan u/ membuat kontak

2. Keterlibatan

-tahap pengenalan lebih jauh, ktk kita mengikatkan diri kita u/ lebih mengenal orang lain dan juga mengungkapkan diri kita

-jika hub. nya bersifat romantik, mungkin kita melakukan kencan pd tahap ini

-jika hub.nya persahabatan, mungkin kita melakukan sesuatu yg menjadi minat bersama, ex : nonton bioskop bersama, nonton pertandingan OR bersama, dsb

Contoh Percakapan Tahap Keterlibatan :

-”saya juga senang memasak”, membicarakan dan menetapkan minat yg sama

-”bagaimana kabarmu”, permintaan a/ infomasi ttt (biasanya +) tapi tdk terlalu rinci

-”ada sedikit msl tapintdk serisus”, ungkapan diri tingkat rendah-menengah, tdk ada hal yg serius yg diungkapkan disini

-”saya sangat ingin berhasil dlm pekerjaan ini hingga kadang cemas bagaimana kalau saya gagal”’ berbagi rasa mengenai hal yg penting

-”saya ingin mengundangmu makan malam, saya ingin mengenalmu lebih jauh”, pernyataan langsung yg mengungkapkan keinginan u/ melibatkan diri

3.Keakraban

-kita mengikat diri kita lebih jauh pd orang tsb.

-mungkin membina hub. Yg primer, dimana orang tsb menjadi sahabat baik/ kekasih anda

-komitmen ini dpt mempunyai berbagai bentuk : perkawinan, membantu , kekasih

-tahap ini kadang hanya 1, 2, 3, 4 orang saja


Contoh Percakapan Tahap Keakraban :

- “kita bisa berdansa bersama”, ungkapan kebersamaan (ke-kitaan)

- “bagaimana kabarmu”, ungkapan u/ mengetahui informasi penting mengenai kesahatan / perasaan, khususnya jika ada alasan kuat u/ percaya bahwa ada perubahan; s/ cara u/ mengatakan “saya memperhatikanmu”

- “saya benar2 merasa tertekan”, ungkapan diri yg penting

- “aku cinta pada mu”, ungkapan keakraban scr langsung

- “ini kunci kamarmu”, pernyataan tak langsung (jelas) yg menyatakan keinginan a/ keakraban

- “saya ingin menikahimu”, pernyataan langsung yg mengharapkan komitmen dan kelanjutan keakraban; komitmen hub. ini

4. Perusakan

-tahap ini mrpkn tahap penurunan hubungan, ktk ikatan diantara kedua pihak melemah

-pd tahap ini anda mulai merasa bahwa hub. Ini mungkin tdklah sepenting yg anda pikirkan sebelumnya

-anda semakin menjauh, makin dikit waktu senggang yg dilalui bersama dan bila bertemu, kita saling berdiam diri, tidak lagi banyak mengungkapkan diri

-jika tahap ini berlanjut maka kita memasuki tahap pemutusan hubungan

Contoh Pembicaraan Tahap Perusakan :

-”maaf saya memerlukan lebih banyak ruang”, keinginan u/ menyendiri

-”saya tdk tahan lagi”’ evaluasi negatif makin meningkat

-”saya ingin mulai mengenal orang lain”’ pernyataan langsung yg mengutarakan keinginan u/mengurangi ting. Keakraban

-”Mengapa kamu tidak pergi sendiri saja”, pernyataan keinginan u/ berpisah dan tampak dimata orang lain

-”kamu tdk pernah mendengar keinginanku, ini semua salahmu”, mencari2 kesalahan, mengkritik, menyalahkan

5. Pemutusan

-tahap pemutusan ikatan yg mempertalikan kedua pihak

-jika bentuk hub.nya perkawinan dilambangkan dg perceraian, walaupun pemutusan hu. Aktual dpt berupa hidup terpisah.

-terjadi peredaan, kadang2 keresahan dan ketegangan makin meningkat, saling tuduh, permusuhan, sering marah2

-ini mrpkn saat u/ memulai hub. Yg baru dg orang lain

Contoh Pembicaraan Tahap Pemutusan :

-”selamat tinggal”, ungkapan puncak keinginan u/ memutuskan hub

-“saya ingin bercerai”’ pernyataan langsung yg mengungkapkan keinginan u/ memutuskan hub

-”kenalkan, ini tom sahabat/pacar baru saya”’ idem

-”saya sudah mencoba tapi rasanya belum cukup”, upaya u/ mendapatkan dukungan sosial dari pihak lain

Tahap2 Perkembangan Hubungan
(menurut Knap) :

  1. Inisiasi, mencakup percakapan singkat dan saling memberi salam
  2. Eksperimen, percakapan berfungsi menjajaki terjadinya hub. Lebih lanjut dan membantu mengungkapkan/ persamaan/ perbedaan kepentingan
  3. Intensifikasi, melibatkan penyelidikan yg lebih mendalam pd kepribadian masing2
  4. Integrasi, menciptakan rasa “bersama”, rasa”kami”/ “kita”, dimana ke2nya bertindak sbg s/ unit dan bukan sbg individu yg terpisah(keputusan yg dilakukan berdua, ex : pacaran, sahabat)
  5. Ikatan, terjadi ktk ke2nya masuk pd s/ ritual yg scr formal mengakui hub. Jangka panjang

(tdk semua hub. Antar pribadi bisa ketahap ini)

Tahap2 Penurunan/ Berakhirnya Hubungan (steve duck)

  1. Fase “intrapsychic”, orang a/ memusatkan perhatian pd partnernya dan menilai adanya ketdkpuasan didlm hubungannya
  2. Fase “dyadik”, fokusnya ada pd hub. Itu sendiri, dik’sikan scr eksplisitdan dinamika hub. Mereka jg dibicarakan, ada keputusan apakah hub. Diperbaiki/ memburuk
  3. Fase “sosial”, fokus pd kel. Sosial yg lebih besar
  4. Fase “grave dressing”, terjadi setelah pemutusan hub., pertumbuhan akibat berakhirnya hubungan.

Keluasan dan Kedalaman Hubungan

-Hubungan dpt diuraikan menurut juml. Topik yg dibicarakan oleh 2 orang atau ‘kepersonalan” yg mereka lekatkan pd topik2 tsb. (Altman&Taylor)

-Banyaknya topik yg dik’sikan disebut keluasan (breadth)

-’kepersonalan”, inti dari individu disebut kedalaman (depth)

-individu digambarkan sbg s/ lingkaran dan lingkaran tsb dibagi menjadi bagian2 berbentuk laba2.

-bagian2 ini melambangkan topik yg dibicarakan /bidang keluasan.

-lingkaran2 konsentris menggambarkan berbagai tingkat k’si atau kedalaman

Penetrasi Sosial

-kita dpt menguraikan hub. (persahabatan, percintaan, kekeluargaan, dsb) dari segi keluasan dan kedalaman

-teori ini dikembangkan oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor

-pd tahap awal hub. Biasanya ditandai dg kesempitan (narrowness) artinya topik yg dibahas hanya sedikit dan kedangkalan (shallowness) artinya topik yg didiskusikan hanya dibahas scr dangkal

-bila hub. Berkembang ketingkat yg akrab dan kuat, kedalaman dan keluasan meningkat dan peningkatan ini dipandang nyaman, normal dan alamiah

Depenetrasi

-bila s/ hub. Mulai rusak, keluasan dan kedalaman seringkali berbalik arah dg sendirinya

-seraya mengakhiri hub. , kita mungkin menghilangkan topik2 ttt dari interaksi antar pribadi

-sekaligus, mungkin kita mendiskusikan topik lain scr kurang mendalam

-kita akan mengurangi tingkat pengungkapan diri dan mengurangi pengungkapan perasaan

Daya Tarik Antarpribadi

-mrpk variabel penting dlm mengembangkan hub.

-apa yg membuat kita tertarik kpd orang2 ttt dan tidak pad yg lain ?

-riset membuktikan ada 5 faktor utama yg mempengaruhi daya tarik

6 Faktor utama yg mempengaruhi daya tarik

  1. Daya tarik fisik dan kepribadian

-kita lebih menyukai orang yg scr fisik menarik

-kita juga menyukai orang yg memiliki kepribadian menyenangkan

2. Membentuk citra

-kita cenderung melekatkan karakteristik positif pd orang yg menurut kita menarik dan sebaliknya

3. Kedekatan (proximity)

-jarak fisik penting pd tahap awal interaksi

-Leon festinger, Stanley schacter& Kurt black meneliti persahabatan dikomp. Asrama mhs. Mereka menemukan persahabatan dipengaruhio/ jarak diantara unit2 dimana mereka tinggal

-kedekatan juga memungkinkan kita u/ mengenal orang lain

-kita mungkin menyukai orang yg kita kenal karena kita mempunyai perkiraan perilaku mereka shg kita tdk terlalu takut pd mereka

4. Pengukuhan

-kita menyukai orang yg menghargai/mengukuhkan kita baik bersifat sosial (komplimen/pujian) maupun material (hadiah, promasi)

-tapi penghargaan juga dpt berakibat sebaliknya, bila berlebihan, penghargaan kehilangan efektivitasnya

-orang yg terus menerus memberikan penghargaan kpd orang lain akan membuat orang tsb waspada/ hati2

-penghargaan juga hrs teras tulus dan tdk didorong o/ kepentingan pribadi

-kita juga tertarik pd orang yg kita hargai

5. Kesamaan

-walaupun kadang ada pengecualian, kita umumnya menyukai orang yg sama dg kitadlm hal kebangsaan, suku bangsa, kemampuan, karakteristik fisik, kecerdasan, sikap dan selera

-dlm beberapa kasus, kita acapkali menemukan perbedaan, mis : orang tua berkencan dg partner yg lebih muda, orang yg tdk menarik dg orang yg tampan, dsb.

-dlm status ini mungkin yg mereka tdk menarik memiliki kualitas lain yg mampu mengimbangi kekurangannya dlm daya tarik fisik. Status, kekayaan, kecerdasan, kekuasaan dan berbagai karakteristik kepribadian lainnya mrpk contoh nyata kualitas yg dpt mengimbangi kekurangan daya tarik fisik

6. Sifat saling melengkapi

-prinsip kesamaan meramalkan, orang akan tertarik pd mereka yg mirip dgnya (sikap, fisik, harga diri, suku, agama, usia, kelas sosial, dsb)

-prinsip komplementaris meramalkan, orang tertarik kpd mereka yg tidak serupa dgnya

-pd situasi ttt, orang tertarik pd orang lain yg tdk serupa dgnya.

Mis :

-mhs yg pasif cocok dg dosen yg agresif (aktif) tapi disisi lain ia tdk dpt hidup dg suami/istri yg agresif

-istri yg dominan cocok dg suami yg penurut tapi tdk cocok kalau berteman dg orang penurut

-Thedore Reik berpendapat, kita jatuh cinta pd orang memiliki karakteristik yg tdk kita miliki dan sebenarnya kita merasa iri

Pengembangan & Perusakan Hubungan

  1. Pengembangan hubungan

-motivasi ( beberapa alasan umum u/ mengembangkan sebagian besar hub) dan proses memprakarsai (memulai) hubunganserta bbrp saran nonverbal/verbal u/ membuat jumpa pertama lebih efektif

Alasan2 Pengembangan Hubungan

1. Mengurangi kesepian

-kesepian dpt diatasi jika kebutuhan akan kontak fisik maupun emosional terpenuhi

-dlm upaya mengurangi kesepian, biasanya orang berusaha melingkungi dirinya dg banyak kenalan tapi bisa juga dg membina satu hub. Yg dekat

2. Mendapatkan rangsangan (stimulasi)

-kita mrpkn mahluk intelektual yg butuh stimulasi intelektual spt : bertukar gagasan, berdebat, mengasah penalaran, analitik, interpretasi, dsb u/ meningkatkan, mengembangkan dan mempertajam kemampuan

-kita juga mahluk fisik yg butuh stimulasi fisik spt belaian, memeluk atau dipeluk

-Kita mahluk emosional yg butuh stimulasi emosional, kita perlu tertawa, menangis, harapan, kejutan, kehangatan.

-kita membutuhkan latihan u/ emosi juga kemampuan intelektual

3. Mendapatkan pengetahuan diri

-sebagian besar mel kontak dg sesama manusia, kita belajar mengenal diri sendiri

-kita melihat diri sendiri sebagian mel mata orang lain

-jika kawan kita melihat kita sbg pribadi yg hangat dan pemurah maka kita juga akan memandang diri kita sendiri sbg orang yg hangat dan pemurah

4. Memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan penderitaan

-mrpk alasan yg paling umum dan mencakup semua alasan

-kita perlu berbagi rasa dg orang lain mengenai nasib baik kitaserta penderitaan emosi atau fisik kita

Memprakarsai Hubungan

-aspek yg paling sukar tapi paling penting dlm pengembangan hub adl permulaannya

-bertemu dg seseorang, menampilkan diri kita sendiri, dan berusaha ke tahap selanjutnya

-Murray Davis mengatakan, jumpa pertama terdiri dari 6 langkah

6 langkah/pedoman/prinsip
agar jumpa pertama efektif

  1. Meneliti kualitas

-kualitas: aspek2 yg membuat orang yg akan kita temui mrpkn pilihan yg tepat

-kecantikan, gaya busana, perhiasan, dsb(tampak dg jelas)

-kepribadian, kesehatan, kekayaan, bakat, kecerdasan, dsb (lebih tersembunyi)

-kualitas2 tsb memberikan gambaran kpd kita siapa yg akan kita jumpai

2. Melihat lampu hijau

-coba tentukan apakah orang yg akan kita jumpai cocok dg tujuan/ macam pertemuan yg kita minati

-mis : jika ingin mengajak kencan, lihat apakah dia mengenakan cincin kawin?

3. Membuka perjumpaan

-buka perjumpaan scr verbal maupun non verbal

-cari topik yg menarik buat kita dan orang tsb

-cari isyarat kalau orang tsb sudah siap u/ perjumpaan yg lebih pajang

4. Topik yg memadukan

-topik yg menarik bagi kita dan orang tsb akan membantu memadukan kita berdua

-topik2 ini diperoleh mel analisis atas informasi’gratis’, yi informasi ttg orang tsb yg dpt dilihat/ muncul selama percakapan

5. Ciptakan citra yg menyenangkan

-tampilkan ‘pribadi yg mengundang’, yi bagian dari diri kita yg mengundang, memikat dan menarik orang tsb

-tampilkan bagian dari pribadi kita yg akan membuat orang tsb berkeinginan melanjutkan pertemuan

6. Rencanakan pertemuan kedua

-jika kita cocok dg kenalan kita, rencanakan pertemuan kedua

Ini dpt pertemuan yg bersifat umum maupun khusus

Perusakan Hubungan

-penurunan hubungan dan kemungkinan pemutusan hubungan

-hakikatnya : melemahnya iktan yg mempertalikan orang bersama

-berangsur2 atau mendadak

-Murray davis, passing away untuk perusakan yg berangsur2 dan sudden death untuk perusakan yg mendadak

Manfaat putusnya hubungan

- Kadang s/ hub. Tdk produktif bagi salah satu / kedua pihak dan pemutusan hub. Mrpk hal yg terbaik

- Pemutusan hub. Memberikan waktu bagi kedua pihak u/ memperoleh kembali kemandirian dan kebebasan mereka

- Terpulang pd s/ individu untuk menarik hikmah dari s/ hub. Yg mengalami kerusakan

Beberapa sebab perusakan hubungan

  1. Melunturnya alasan2 untuk membina ubungan
  2. Hubungan pihak ketiga
  3. Perubahan sifat hubungan pd salah satu / kedua pihak
  4. Harapan yg tak terkatakan

- Seringkali konflik berpusat pd dimensi hub.

- -marah karena tdk puas/tdk bahagia

- -harapan yg tdk realistik

- -sakit hati yg blm sembuh

- -konflik yg belum terselesaikan

  1. Seks,

-Blumstein&Schwart,msl sek mrpkn msl peringkat ketiga

-walaupun frek. Hub. Seks tdk tdk ada kaitannya dg putusnya hub. Tapi kepuasan seksual ada hubnya.

6. Pekerjaan

-ketidak bahagiaan dg pekerjaan seringkali menimbulkan kesulitan hub.

-Phillip Blumstein&Pepper Schwartz menunjukan, orang tdk bisa memisahkan msl ditempat kerja dg hub. Mereka

-Menghabiskan waktu u/ pekerjaan shg kurang waktu u/ bersama2

7. Masalah keuangan

-uang penting dlm s/ hub. Karena erat kaitannya dg kekuasaan

8. Ketidakmerataan distribusi penghargaan dan biaya

-umumnya, kita mempertahankan hub. Yg menguntungkan dan meninggalkan hub. Yg merugikan selanjutnya, kita mengharapkan dan mendambakan kesetaraan dlm hub. Kita

-riset menunjukan jika hub. Setara maka kita akan tetap bersama

9. Komitmen

-komitmen tg kuat pd kedua pihak maka hub. a/ dpt dipertahankan, kita a/ dpt mengatasi hambatan dan memperbaiki keadaan, begitu juga sebaliknya

Komunikasi dlm hub. Yg sedang memburuk

-bbrp k’si yg dilakukan selama hub. Memburuk

-mrpkn reaksi thd memburuknya hub.

-Pola ini juga bisa menjadi sebab memburuknya hub.

-Ada 6 pola pokok yg menandai k’si selama memburuknya hub.

  1. Menarik diri

-tindakan menarik diri tampak pd semakin besarnyaruang yg dibutuhkan dan timbul kemarahan jika ruang tsb dilanggar

-menarik diri dpt dilihat scr verbal maupun non verbal

2. Pengungkapan diri

-k’si pengungkapan diri berkurang/ dianggap tidak perlu

-merasa hal tsb tdk berguna/ bermanfaat

-tidak mendapat dukungan thd pengungkapan diri yg dilakukan

3. Pengelabuan

-meningkatnya pengelabuan berbentuk dusta yg nyata

-dusta dilakukan u/ menghindari pertengkaran dan kadang karena rasa malu (u/ mempertahankan hub. Dan tdk ingin menambah msl atau ingin mengakhiri hub tapi tdk mau disalahkan)

-msl yg ditimbulkan dari pengelabuan adl tercipta suasana saling tidak percaya dan saling curiga

4. Reaksi evaluatif

-meningkatnya reaksi evaluatif dan menurunnya reaksi positif

-ini sering menimbulkan konflik dan pertengkaran

5. Perilaku yg diharapkan

-terjadi perubahan besar pada macam permintaan yg dikemukakan

-berkurangnya permintaan dari prilaku yg menyenangkan/diharapkan

-bersamaan dg itu, semakin banyak permintaan u/ menghentikan perilaku yg tdk menyenangkan / negatif

-kurangnya basabasi manis

6. Berkurangnya pujian

-semakin jarang dilakukan, begitu pula dg dukungan positif, komplimen yg tulus

-berusaha menghindari tatapan langsung dan jarang saling melontarkan senyum dam membelai


Materi 6

Memperbaiki KAP dan Manajemen Konflik

Efektivitas KAP

-KAP dpt sangat efektif namun bisa juga tdk efektif

-ada beberapa sudut pandang karakteristik efektivitas dalam KAP, yi :

*sudut pandang humanistik

*sudut pandang pragmatis

*sudut pandang pergaulan sosial dan sudut pandang kesetaraan

1. Sudut Pandang Humanistik

-dinamai ancangan lunak

-ancangan ini dimulai dg kualitas2 umum yg filsuf humanis, menentukan terciptanya hub. Antar manusia yg superior

-dari kualitas2 umum tsb, dapat menurunkan perilaku2 spesifik yg menandai KAP yg efektif

Ada 5 kualitas umum yg dipertimbangkan, yi :

  1. Keterbukaan

-k’tor antar pribadi hrs terbuka dg orang yg diajaknya berinteraksi (hrs ada kesediaan u/ membuka diri seperlunya)

-kesediaan k’tor untuk bereaksi scr jujur thd stimulus yg datang

-”kepemilikan” perasaan dan pikiran

2. Empati

-Benry Backrack mendefinisikan empati sbg “ kemampuan seseorang u/ mengetahui apa yg sedang dialami orang lain pd saat ttt, dari sudut pandang orang lain itu/ mel. Kacamata orang lain tsb.

-orang yg empatik mampu memahami motivasi, pengalaman, perasaan, sikap, harapan dan keinginan mereka dimasa datang shg mampu menyesuaikan k’sinya

-langkah awal mencapai empati adl menahan godaan untuk mengevaluasi, menilai, menafsirkan, dan mengkritik karena dpt menghambat pemahaman.

-langkah kedua, makin banyak mengenal seseorang (keinginan, pengalaman, kemampuan, ketakutan, dsb)

-ketiga, coba merasakan apa yg dirasakan orang lain dari sudut pandangnya

-kita dpt mengk’sikan empati scr verbal maupun non verbal

-scr non verbal, k’si empati dg memperlihatkan : 1. keterlibatan aktif dg orang itu mel. Ekspresi wajah dan gerak-gerik yg sesuai, 2. konsentrasi terpusat mel. Kontak mata, postur tubuh yg penuh perhatian dan kedekatan fisik, sentuhan / belaian yg sepantasnya

3. Sikap Mendukung

-k’si terbuka dan empatik tdk dpt berlangsung dlm suasana yg tidak mendukung

-sikap mendukung :

  1. Deskriptif bukan evaluatif
  2. Spontan bukan strategik
  3. Provisional bukan sangat yakin

A. Deskriptif

-k’si sbg permintaan akan informasi/uraian mengenai s/ kejadian ttt dan tidak memberikan evaluatif

-evaluasi negatif biasanya akan menimbulkan reaksi defensif kecuali bagi orang yg bersemangat tinggi yg ingin selalu meningkatkan dirinya

B. Spontanitas

-orang yg spontan dan terus terang serta terbuka dlm mengutarakan pikiran dan perasaannya biasanya akan bereaksi sama

-orang yg menyembunyikan perasaan-pikiran membuat orang lain berpikiran bahwa orang tsb mempunyai rencana/ strategi tersembunyi shg mereka akan bereaksi scr defensif

C. Provisionalisme

-bersikap tentatif dan berpikiran terbuka serta bersedia mendengar pandangan yg berlawanan dan bersedia mengubah posisijika keadaan mengharuskannya

-bersikap yakin tak tergoyahkan dan berpikiran tertutup, mendorong perilaku defensif pd diri pendengar

D. Sikap positif

*menyatakan sikap positif :

  1. Sikap positif thd diri mereka sendiri akan merefleksikan sikap yg positif pula pd orang lain

2. Perasaan positif

*scr positif mendorong orang yg menjadi teman kita berinteraksi (dorongan)

-perilaku mendorong (storking) menghargai keberadaan dan pentingnya orang lain bertentangan dg ketidakacuhan)

-dorongan positif umumnya berbentuk pujian/ penghargaan dan biasanya perilaku yg kita harapkan, kita nikmati, kita banggakan

-dorongan positif mendukung cita2 pribadi dan membuat kita merasa lebih baik

-dorongan negatif bersifat menghukum dan menimbulkan kebencian

E. Kesetaraan

-s/ situasi mungkin terjadi ketdksetaraan, ada yg lebih ketimbang yg lain

-kap lebih efektif dlm suasana setara, artinya ada pengakuan scr diam2 bahwa kedua pihak sama2 bernilai dan berharga dan masing2 punya sesuatu yg penting u/ disumbangkan

-scr umum, peermintaan yg bernada ramah megk’sikan kesetaraan

-dan tuntutan megk’sikan adanya superioritas

-dlm situasi kesetaraan, konflik/perbedaan dianggap sbg upaya u/ memahami perbedaan bukan u/ menjatuhkan pihak lain

-kesetaraan tdk berarti kita menerima dan menyetujui begitu sajaperilaku orang lain tapi berarti kita menerima pihak lain/ menurut Carl Rogers, kesetaraan meminta kita u/ memberikan penghargaan positif tdk bersyarat kpd orang lain

2. Sudut Pandang Pragmatis

-sering dikatakan sbg ancangan “keras”

-kadang dinamai model kompetensi, memusatkan pd perilaku spesifik yg hrs digunakan o/ k’tor untuk mendapat hsl yg diinginkan

-ada 5 kualitas efektivitas, yaitu :

1.Kepercayaan diri

-k’tor efektif punya kepercayaan diri sosial

-bersikap santai, tidak kaku, fleksibel dlm suara dan gerak tubuh, tdk terpaku pd nada suara dan gerak tubuh ttt, terkendali, tdk gugup, atau canggung

-sikap santai mengk’sikan sikap terkendali status dan kekuasaan

-ketegangan, kekakuan, dan kecanggungan mengisyaratkan ketdkadaan kendali, yg selanjutnya mengisyaratkan ketdkmampuan mengendalikan ling / orang lain serta mengisyaratkan kesan orang tsb berada dlm kekuasaan/ kendali pihak luar

2. Kebersatuan (Immediacy)

-penggabungan antara pembicara&pendengar –terciptanya rasa kebersamaan dan kesatuan

-k’tor yg memperlihatkan kebersatuan mengisyaratkan minat dan perhatian

-kebersatuan umumnya ditanggapi lebih positif

-scr non verbal, kebersatuan dpt dilakukan dg memelihara kontak mata yg patut, kedekatan fisik yg menggemakan kedekatan psi, sosok tubuh yg langsung dan terbuka

-kebersatuan juga dpt dik’sikan scr verbal

3. Manajemen interaksi

-k’tor yg efektif bisa mengendalikan interaksi u/ kepuasan kedua pihak

- Dlm manajemen interaksi yg efektif, tdk ada seorangpun yg merasa diabaikan/ menjadi tokoh penting

- Masing2 pihak berkontribusi dlm keseluruhan k’si

- -menjaga peran sbg pembicra dan pendengar mel. Gerak mata, ekspresi vokal, gerakan tubuh dan wajah yg sesuai

- -saling memberi kesempatan u/ berbicara

- Menjaga percakapan terus mengalir dg lancartanpa keheningan panjang yg membuat canggung dan tdk nyaman

- Manajer interaksi efektif menympaikan pesan verbal dan non verbalsaling berkesesuaian dan saling memperkuat

4. Pemantauan diri

--berhub. Scr integral dg manajemen interaksi

-adl manipulai citra yg kita tampilkan kpd pihak lain

-pemantauan diri yg cermat selalu menyesuaikan perilaku mereka menurut umpan balik pihak lain guna mendptkan efek yg paling menyenangkan-memanipulasi untuk menciptakan kesan antar pribadi yg terbaik dan efektif

-pemantauan yg kurang baiktdk terlalu memperhatikan citra yg terpancar kpd pihak lain

Interaksi ditandai dg keterbukaan pikiran dan perasaan tanpa berusaha memanipulasi citra yg mereka ciptakan

-pemantauan diri dilakukan scr efektif, bergantung pd situasi

5. Daya ekspresi

-mengacu pd keterampilan mengk’sikan ketrlibatan tulus dlm interaksi antarpribadi

-kita berperan serta dlm permainan tdk sekedar menjadi penonton

Daya ekpresi=keterbukaan dlm hal penekanannya pd keterlibatandan ini mencakup ekspresi tanggung jawab a/ pikiran dan perasaan, mendoromg daya ekspresi / keterbukaan orang lain dan memberikan umpan balik yg relavan dan patut

-kualitas ini termasuk pemikulan tanggung jawab u/ berbicara dan mendengarkan dan dalam hal ini sama dengan kesetaraan

-menggunakan gerak-gerik tubuh u/ mengk’sikan keterlibatan

6. Orientasi Kpd Orang lain

-kita terlalu sering memperhatikan dan berorientasi pd diri kita sendiri (mencakapkan diri kita sendiri, pengalaman, minta dan keinginan kita sendiri)

-mendominasi sebagian besar dan kurang / tdk memperhatikan umpan balik dari pihak lain

-orientasi kpd orang lain mengacu pd kemampuan kita untuk menyesuaikan diri dg lawan bicara selama perjumpaan antar pribadi

-orientasi ini mencakup pengk’sian perhatian dan minat thd apa yg dikatakan lawan bicara

-kita mengk’sikan orientasi kita kpd orang lain scr non verbal mel kontak mata yg terpusat, senyum, anggukan, mencondongkan diri kearah lawan bicara, dsb

-scr verbal kita memperlihatkan minat mel komentar2 spt ‘oh, ya ?’ atau ‘oh, begitu ya’, mel permintaan inf lebih jauh, dan mel ungkapan empati

-k’tor yg berorientasi kpd lawan bicara melihat situasi dan interaksi dari sudut pandang lawan bicara dan menghargai perbedaan pandangan dari lawan bicara

-memberikan umpan balik yg cepat dan pantas yg menunjukan pemahaman yg mendalam ttg perasaan dan pikiran

3. Ancangan Pergaulan Sosial

-social exchange theory

-kita mengembangkan hubungan bila manfaatnya lebih besar daripada biaya yg harus kita keluarkan

-kita melibatkan diri dlm hub. Yg a/ memberikan keuntungan

-keuntungan/ imbalan/ manfaat adl hal2 yg memenuhi keb. Kita a/ rasa aman, seks, penerimaan sosial, keuntungan keuangan, status, dsb

-model ini berorientasi pd ekonomi

-mayoritas kita mempunyai harapan minimum dlm s/ hub. Dan bila harapan tsb terlampaui, kita mengalami kpuasan

-teori kesetaraan (ekuitas)

Dilandasi o/ teori pergaulan sosial dan mengatakan bahwa kita membina hub. Yg manfaatnya melampaui biayanya tapi kita juga mengalami kepuasan dr s/ hub. Bila bila ada kesetaraan/ pemerataan dlm distribusi imbalan dan biaya keduabelah pihak yg berhubungan

-bertukar manfaat

Dlm s/ hub, selalu ada biaya (keuangan, ketegangan pekerjaan, msl perumahan, konflik antarpribadi)

Imbangi biaya ini dg mempertukarkan manfaat/ kesenangan, khususnya perilaku yg saling mengasihi

-yi, dukungan2 kecil yg kita terima dg senang hati dari mitra hub. Kita

-perilaku manis ini harus :

Spesifik dan positif, difokuskan pd masa kini/ mendatang tdk dikaitkan dg pertengkaran masa lalu, dpt dilakukan s/ hari, dan mudah dilakukan

-pd saat awal, perilaku ini terasa dibuat2 dan canggung tapi dg berjalannya waktu, perilaku tsb menjadi bagian norma dari interaksi dan a/ berlangsung terus u/ mengimbangi biaya yg selalu ada dlm s/ hub.

-Memanggung beban biaya bagian anda

Kita tdk puas bila harus memikul biaya scr tdk adil maka begitu pula mitra kita oleh karena itu pikullah sebagian bebannya agar hub. Lebih setara

-Mengintensifkan pertukaran manfaat pd saat biaya meningkat

Bila hub. Mengalami masalah, inilah saat untuk menerapkan ancangan aktif dan mengintensifkan pertukaran manfaat dan dukungan. Pertukaran yg empatik, perhatian ekstra dan saling membelai dan menyentuh seringkali dpt digunakan u/ menanguulangi meningkatnya biaya hub

-Memperbesar manfaat untuk mengurangi daya tarik alternatif

Bila biaya hub. Melampaui manfaatnya, daya tarik alternatif meningkat tapi bila sebaliknya maka daya tarik alternatif menurun

Manajemen Konflik

-dlm konflik antarpribadi, prinsip2 efektivitas antarpribadi menghadapi ujian paling berat

-selama Konflik antarpribadi kita hampir tdk mungkin menahan diri sejenak, menganalisis situasidan mengevaluasi prinsip efektivitas yg paling relevan

-pembahasan :

  1. beberapa strategi konflik yg sering digunakan tapi tdk produktif
  2. Beberpa Prinsip manajemen konflik yg efektif dan produktif

Manajemen Konflik yg tdk Produktif

-penghindaran (avoidance)

Bentuk :

pelarian fisik, meninggalkan tempat konflik, tidur, menyetel radio keras2, penghindaran emosional/ intelektual

Orang meninggalkan konflik psi dg tdk menanggapi argumen/msl yg dikemukakan

-non-negosiasi mrpkn jenis khusus penghindaran, seseorang tdk mau mendiskusikan/mendengarkan argumen pihak lain, kadang dilakukan dlm bentuk memaksakan pendapatnya sampai pihak lain menyerah, teknik ini disebut ‘streamrolling’ (buldoser)

-konflik/ sumber yg dituduh sbg penyebab konflik diredefinisi sedemikian hingga seakan-akan sama sekali tdk ada konflik. Pd saat itu, konflik tdk pernah dihadapi hanya dikesampingkan dan suatu saat konflik ini muncul kembali

-Pemaksaan

Mrpk metode yg paling tdk produktif dlm menangani konflik

Banyak orang yg melakukan pemaksaan (keputusan/ cara berfikir) dg menggunakan pemaksaan / kekuatan fisik

Pemaksaan ini lebih bersifat emosional daripada fisik, shg pokok permasalahannya ttp tdk tersentuh

Pihak yg menang adl pihak yg paling banyak menggunakan kekuatan

-minimasi

Mengatasi konflik dg menganggapnya remeh

Kita mengatakan dan barangkali percaya bahwa konflik, penyebabnya, dan akibatnya sama sekali tdk penting

Mengganggap pihak lain itu enteng

Dari pada meminimasi perasaan pihak lain, sebaiknya menerima dan menghargainya

-menyalahkan

Konflik sering disebabkan o/ banyak faktor dan s/ upaya u/ memecahkan msl berakhir dg kegagalan

Banyak orang yg menerapkan strategi bertengkar yg disebut menyalahkanbaik diri sendiri mapun orang lain

Saling menyalahkan tdk ada gunanya sama sekali sekedar menghibur diri u/ sementara bahwa bukan dirinya yg bersalah dlm hal itu

-peredam

Mencakup beragam teknik bertengkar yg scr harfiah membungkam pihak lain

Salah satu peredam yg sering digunakan adl menangis

Tangisan ini akan membungkam lawan bertengkar

Peredam lainnya adl berpura2 sangat emosional, menjerit2 dan berteriak2 seakan2 kehilangan kendali diri

Teknik lain adl melakukan reaksi ‘fisik’ ttt, spt sakit kepala/sesak nafas

Apapun yg dilakukan, konflik tetap tdk tergali dan tak terpecahkan

-karung goni

Teknik ini mengacu pd tindakan2 menimbun kekecewaan dan kemudian menumpahkanya pd lawan bertengkar

Masalah pokok tdk disinggung2, sebaliknya rasa marah dan suasan permusuhan makin memanas

Para ‘pengarung goni ini stlh menumpahkan semua uneg2nya akan kembali menyimpannya u/ ditumpahkan lagi suatu saat nanti

-manipulasi

Salah satu pihak berusaha mengalihkan konflik dg bersikap mempengaruhi (menghilangkan kecurigaan) sasarannya adl agar pihak lain membentuk kerangka berpikir yg reseptif dan damai sblm menyatakan ketdksetujuan

Situasi konflik dan pihak lain dimanipulasi sedemikian rupa hinggap pihak pemanipulasi pd akhirnya memenangi pertengakaran

-penolakan pribadi

Salah satu pihak menolak memberikan cinta dan kasih sayangdan berusaha memenangkan pertengkaran dg membuat pihak lain menyerah karena sikap ini

Pihak yg melakukan penolakan bersikap dingin dan acuh tak acuh, berupaya menjatuhkan moral pihak lain.

Setelah pihak lain kehilangan semangat dan merasa tdk berharga, mudah bagi pihak lawan u/ memaksakan kehendaknya

Setelah konflik selesai dapat memberikan cinta dan perhatian yg tadi tersimpan

Manajemen Konflik yg Efektif

-mrpkn pedoman yg ampuh untuk membuat konflik antarpribadi menjadi lebih produktif

  1. Berkelahi scr sportif

Pd kebanyakan hub. Antar pribadi, kita tahu dimana grs batas yg hrs ditarik, khususnya dlm hub. Yg berlangsung lama

Jaga agar anda hanya menyerang daerah yg tidak menyakitkan pihak lawan dan tidak menyebabkan semakin parahnya permusuhan dan kemarahan

2. Bertengkar scr aktif

-rencanakan peran aktif dalam konflik antar pribadi, jangan menghindar spt tutup telinga, menyetel radio keras2, meninggalkan rumah selama pertengkaran, dsb

-ini bukan bererti metode pendinginan tdk bermanfaat

-jika konflik ingin diselesaikan, hadapi scr aktif oleh keduabelah pihak

3. Bertanggung jawab atas pikiran dan perasaan anda

-bila kita tdk sependapat dg mitra kita, bertanggung jawablah atas perasaan ini dan katakanlah, mis : “saya tdk setuju dg…”

-jangan mengelakkan tanggungjawab dg mengatakana, mis :” setiap orang sependapat dg saya kalau kamu itu salah mengenai…”

-pertanggungjawabkanlah pikiran an perasaan anda dan tegaskanlah tanggung jawab ini scr eksplisit

4. Langsug dan spesifik

-pusatkanlah konflik anda pd saat kini dan disini dan jangan melantur ke masalah2 yg terjadi pd waktu yg lalu( spt teknik karung goni)

-pusatkanlah konflik pd orang yg menjadi lawan bertengkar, jangan bawa2 pihak lain, spt ibu, atasan, anak, kawan,dsb

-pusatkanlah konflik pd perilaku yg terlihat pd apa yg dilakukan orang itu yg kita tdk setujui, jangan menuduhkan motif apapun tanpa terlebih dahulu menguraikan dan memahami perilakunya

5. Gunakan humor untuk meredakan ketegangan

-jangan untuk mengejek

Dlm hampir situasi konflik, humor akan dimanfaatkan

-sayangnya, humor justru digunakana scr sarkastis untuk menyindir/ mempermalukan pihak lain, hal spt ini malah akan memperparah konflik

-gunakan humor untuk meredakan ketegangan bukan untuk memenagkan perang / menjatuhkan pihak lain

Materi 7

Konflik dalam hubungan antar pribadi

“Tidak ada satupun hubungan antarpribadi yg terbebas dari konflik”

“Konflik tumbuh karena KAP, namun konflik juga dapat berkurang bahkan selesai melalui KAP”

“Konflik adl bagian dari proses KAP”

“Konflik muncul dlm berbagai bentuk dan aneka penyebab shg penanganannyapun berbeda2”

“Manusia senantiasa menghindari konflik, karena scr psikologis konflik tidak menyenangkan padahal konflik kadang bisa bermanfaat”

“Berbagai strategi, cara dan tehnik digunakan untuk menghindari & menyelesaikan konflik pd dasarnya mrpkn kegiatan komunikasi

“menunjuk pd bentuknya yg paling dasar, konflik merujuk pada disagreement (pertentangan/perselisihan)”

Konflik antarpribadi berarti pertentangan/perselisihan diantara individu2 yg saling berhubungan (saling mempengaruhi orang/pihak lain)

“konflik antarpribadi dpt terjadi pd s/ hub. Baik yg intim (keluarga/teman dekat, dsb) maupun hub. Yg lebih formal (guru-murid, atasan-bawahan, dsb)

3Asumsi ttg konflik
(Miller&Steinberg)

1.Konflik tdk dpt dielakan

-tdk ada hub. Yg bebas konflik

-hsl alamiah dari hub/ketergantungan dua pihak/ lebih

2. Konflik bukan sesuatu yg buruk

-ada konflik tdk berarti hub lantas buruk dan hancur, konflik seringkali justru bermanfaat bai hub

3. Konflik muncul dg berbagai bentuk dan penyebab, shg tdk dapat diselesaikan dg pendekatan yg sama setiap waktu, konflik hrs ditangani scr berbeda2

Penyebab konflik

Menurut Frost dan Wilmot, konflik muncul jika pihak2 yg bersangkutan menyadari bahwa perilakunya masing2 bertentangan thd kepentingan satu sama lain

Thibault dan Kelley mengatakan bahwa hub antarpribadi masing2 pihak bersifat interdependen shg perilaku yg mereka tampilkan satu sama lain menimbulkan hasil yg sifatnya timbal balik.

Kedua pihak bisa saja terlibat dlm hub. Yg menambah cost (harga yg hrs dibayar) masing2 / memperoleh reward tdk sbagaimana yg diharapkan

M. Rolof membagi reward menjadi 2 bagian :

  1. Short term reward

Reward berupa objek/aktivitas yg nampaknya kurang begitu bernilai/berarti, kehilangan aktivitas tsb bisa mengganggu namun tdk mrpkn bencana bagi s/ hub.

2. Long term reward

reward yg berupa objek/aktivitas yg amat penting bagi kelanjutan hub. (kesetiaan, ketaatan, persahabatan, dukungan emosional, cinta kasih). Pelanggaran thd salah satuaspek tsb dpt menimbulkan krisis dlm hub.

Akumulasi short term bisa menimbulkan perasaan spt apa yg diperoleh seseorang pd long term reward

Aspek positif dan negatif konflik

Aspek negatif :

-menurut Joseph A. Devito, konflik menyebabkan meningkatnya anggapan negatif pd pihak lawan shg menimbulkan perasaan negatif

-konflik menghabiskan energi terutama jika strategi penyelesaiannya tidak produktif

-konflik dpt menyebabkan seseorang menutup diri dari pihak lain

-konflik dpt menyebabkan penurunan keintiman dan kesempatan untuk berinteraksi antarpribadi

-jika kebutuhan akan keintiman dan interaksi sangat kuat maka kemungkinan kesempatan membina hub dg orang lain terbuka

-menurut Miller & Steinberg, akibat yg paling serius adl melemahnya konsep diri seseorang dan jika berlangsung lama maka persepsinya ttg kemampuan dirinya mengontrol lingkungan menjadi negatif dan jika makin tak dpt ditangani, ia akan mulai menyerang konsep diri orang lain / menyalahkan orang lain shg akan berdampak panjang pd s/ hub. antarpribadi

Aspek positif :

-menurut Joseph A. devito, hal yg paling bernilai dari konflik antarpribadi adl bahwa konflik tsb akan memaksa individu untuk menyelesaikan dan mencari solusi scr bersama-sama. Bila strategi konfliknya produktif maka hub. Antarpribadi akan menjadi lebih kuat, lebih sehat dan lebih memuaskan bagi individu yg terlibat

Manajemen konflik

-konsep ini dikemukakan oleh Miller & Steinber

-manajemen konflik adl bentuk k’si yg mencoba untuk menggantikan argumen2 disfungsional dan tdk sesuai dg persetujuan/persesuaian yg produktif

-berarti mengurangi frekuensi respon2 yg mengarah pd konflik destruktif dan menggiring k’si post konflik individu kearah yg konstruktif

-orang yg melakukan ini disebut manajer konflik

Bentuk2 konflik :

  1. Konflik sederhana (simple conflict)

Bentuk konflik yg paling mudah untuk dimengerti tetapi tdk selalu paling mudah untuk diatasi

cara terbaik adl dg tetap menjadikan konflik itu sederhana dan mencoba menghindri agar msl tdk menjadi kompleks

b. Konflik palu (pseudo conflict)

bentuk konflik dimana sebenarnya sudah ada kesepakatan tapi karena kesalahan k’si yg mereka terima timbul ketidaksepakatan

langkah untuk menyelesaikannya adl dg melakukan klarifikasi masalah atau segera menguji persepsi mel k’si langsung

c. Konflik ego (ego conflict)

muncul saat seseorang hrs menyelamatkan dirinya atau menjatuhkan orang lain. Kedua pihak masing2 saling mempertahankan diri dan menjatuhkan harga diri orang lain shg tertutup semua saluran k’si yg ada

-sering ditampilkan dg saling berteriak, saling menghardik, saling baku hantam bahkan juga diwarnai dg tangisan

-strategi tepat untuk menghindari adl mendeteksi keterlibatan ego/emosi yg mungkin dlm konflik dan meminimalkan kemungkinan terjadinya hal tsb

Penyelesaian konflik

Hukum konflik : konflik lebih mudah untuk dihasilkan daripada untuk dipecahkan

Konflik bersifat costly (mahal) dan driver producing (mengeluarkan energy) menurut Thibault dan Kelly shg orang cenderung untuk menghindarkan konflik.

Strategi konflik

  1. Tidak produktif

-penjauhan/redefinisi

-kekuatan/paksaan

-minimasi

-menyalahkan

-membuat orang lain bungkam

-gunnysacking

-beltlining

Strategi konflik yg produktif

  1. Model penyelesaian konflik (resolusi konflik)

Tahap 2nya :

-menetapkan/mendefinisikan konflik

-merumuskan keputusan2 yg mungkin

-menguji keputusan

-mengevaluasi keputusan

-menerima/menolak keputusan

2. Model hubungan antarpribadi yg efektif

-menggunakan karakteristik efektivitas kap menurut ancangan / sudut pandang humanistik, yi :

  1. Keterbukaan
  2. Empati
  3. Supportiveness
  4. Positiveness
  5. Equaty

Efek penyelesaian konflik thd hubungan

Suatu penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara pria dan wanita dlm menyelesaikan/mengatasi konflik

-pria cenderung menghindar dari konflik, berusaha menghadapi konflik dg cara2 yg logis, tanpa emosi dan cenderung galak (marah)

-wanita cenderung menjadi frustasi sbg akibat dari taktik pria yg menundanunda dan menekan konflik

Materi:8
Komunikasi Kelompok

Definisi, Jenis, Prosedur, Format

Komunikasi Kelompok

“kita semua mrpkn anggota dari berbagai kelompok”

-mis : sbg anggota keluarga, anggota tim basket, kelas, sekelompok kawan, dsb

DEFINISI

-kelompok adl sekumpulan orang yg mempunyai tujuan bersama-sama, yg berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya dan memandang mereka sbg bagian dari kelompok tsb.

-mis : keluarga, tetangga, kawan2 terdekat, kelompok diskusi, kelompok pemecah masalah, komite yg tengah rapat, dsb

-komunikasi kelompok merujuk pd k’si yg dilakukan kelompok kecil tsb

-k’si kelompok dg sendirinya melibatkan KAP, karena itu kebanyakan teori KAP berlaku juga bagi k’si kelompok

n Seorang petani pergi ke Balai Desa untuk mendengarkan keterangan ttg penggunaan urea tablet yg lebih efektif dibandingkan dg pupuk serbuk. Di Balai Desa akan diadakan pengarahan ttg kemanfaatan pupuk tsb oleh Kepala Desa

n Seorang mahasiswa mengikuti seminar/diskusi panel yg membahas ttg “Dampak Telenovela thd perilaku ibu rumah tangga”. Diskusi tsb menghadirkan 4 nara sumber/panelis dari praktisi, akademisi, artis, pemerhati tv. Acara tsb diikuti oleh mahasiswa, dosen dan pengamat tv

n Kedua contoh tsb adl bentuk pola k’si kelompok jika ditinjau dari segi tempat, sasaran dan situasi

n Syarat k’si kelompok :

  1. Proses k’si hal mana pesan2 yg disampaikan oleh seorang pembicara kpd khalayak dlm jumlah yg lebih besar daripada KAP
  2. K’si berlangsung kontinyu dan bisa dibedakan mana sumber dan penerima, shg k’sinya terbatas, umpan baliknya juga tak leluasa karena waktunya terbatas dan khalayaknya relatif besar
  3. Pesan yg disampaikan terencana (dipersiapkan) dan bukan spontanitas untuk segmen khalayak ttt

Ex : seminar, diskusi panel, pidato, rapat akbar, pentas seni tradisional, pengarahan, ceramah, dsb

*KAP mrpkn pertemuan yg spontan dan tidak diatur, sedangkan k’si kelompok situasinya diatur, para pesertanya mengidentifikasi dirinya sbg anggota kelompok dan lebih menyadari sasaran2 bersama

*k’si kelompok mrpkan bid studi, penelitian dan terapan yg tdk menitik beratkan perhatiannya pd proses kel scr umum tapi pd tingkah laku individu dlm diskusi kel tatap muka yg kecil.

n K’si kelompok vs dinamika kelompok

-dinamika kel= studi ttg berbagai aspek tingkah laku kelompok

-k’si kel=memusatkan perhatian pd proses k’si dlm kel2 kecil

n K’si kelompok vs diskusi kelompok

-pusat perhatian pd tingkah laku para anggota kel dlm berdiskusi

-k’si kel=studi ttg segala sesuatu yg terjadi pd saat individu berinteraksi dlm kel. Kecil, lebih tertarik pd deskripsi dan analisa proses diskusi dan bukan deskripsi mengenai bagaimana seharusnya k’si terjadi, serta bukan pula sejumlah nasehat ttg cara2 bagaimana yg harus ditempuh

-diskusi kel=memberi berbagai saran tindak u/ meningkatkan keterampilan diskusi kel

n K’si kelompok vs KAP

-persamaan : melibatkan 2 atau lebih individu yg scr fisik berdekatan dan menyampaikan pesan scr verbal & non verbal

-KAP= pertemuan antara 2,3 atau mungkin 4 orang yg terjadi scr spontan dan tdk berstruktur

-k’si kel= terjadi dlm suasana yg lebih terstruktur dimana para peserta lebih cenderung melihat dirinya sbg kel serta mempunyai kesadaran tinggi ttg sasaran bersama, lebih cenderung disengaja drpd KAP, dan umumnya anggota lebih sadar akan peranan dan tanggung jawab mereka masing2

-k’si kel juga dapat terjadi pd kel tatap muka yg lebih besar dan lebih permanen

-jadi pembedanya : kadar spontanitas, strukturalisasi, kesadaran akan sasaran kel, ukuran kel, relativitas sifat permanen dari kel serta identitas

n K’si kelompok vs k’si organisasional

-dlm banyak hal organisasi besar berbeda dari kel tatap muka yg kecil

-k’si kel bersifat langsung dan tatap muka, cenderung melibatkan pengaruh antarpribadi dan emosional, lebih spontan, kurang berstruktur, kurang berorientasi pd tujuan

-k’si organisasi tak perlu langsung, lebih menitik beratkan pd pemuasan sasaran2 organisasi yg rasional, cenderung terjadi pd tatanan yg permanen, lebih mencerminkan adanya identitas

n Kelompok dan pengaruhnya pada perilaku k’si

-para pendidik melihat k’si kel sbg metode pendidikan yg efektif

-para manajer menemukan k’si kel sbg wadah yg tepat untuk melahirkan gagasan2 yg kreatif

-para psikiater mendapatkan k’si kel sbg wahana untuk memperbaharui kesehatan mental

**tdk semua himpunan orang disebut sbg kelompok, mis : kurumunan orang yg mengantri karcis bioskop / terminal, sedang belanja dipasar, dsb

-mereka disebut sbg agregat bukan kelompok

-supaya agregat menjadi kelompok diperlukan kesadaran pd anggota2nya akan ikatan yg sama yg mempersatukan mereka, kelompok mempunyai

tujuan dan organisasi (tdk selalu formal) dan melibatkan interaksi diantara anggota2nya

-jadi kelompok mempunyai 2 tanda psikologis, yi

  1. anggota2 kelompok merasa terikat dg kelompoknya / ada sense of belonging yg tdk dimiliki oleh orang yg bukan anggota kelompok tsb
  2. Nasib anggota2 kelompok saling bergantung shg hasil setiap orang terkait dlm cara ttt dg hasil yg lain

Klasifikasi Kelompok

1. Kelompok primer dan kelompok sekunder

Kel. Primer : lebih akrab, personal, dan menyentuh hati

Kel. Sekunder : hub. Kita tdk akrab, tdk personal dan tdk menyentuh hati

Perbedaan utama karakteristik kel. Primer dan kesunder :

A. Kualitas kel. Primer bersifat dalam dan luas

-menembus kepribadian yg mendalam, menyingkapkan unsur backstage

-sedikit kendala yg menentukan rentangan dan cara berk’si

B. k’si kel. Primer bersifat personal

-kita mengk’sikan seluruh pribadi kita, hub. dg anggota kel bersifat unik dan tdk dpt dipindahkan

C. Pd kel. Primer, k’si lebih menekankan aspek hub daripada aspek isi

-k’si dilakukan u/ memelihara hub baik dan isi k’si bukan hal yg sangat penting

D. Ekspresif dan informal (lawan dari instrumental dan formal)

-bukan untuk mencapai tujuan ttt dan menggunakan cara informal tdk mengikuti ragam bahasa yg formal

2. Ingroup dan outgroup

-ingroup=kel. Kita, dpt berbentuk kel. Primer maupun sekunder, perasaan ingroup diungkapkan dg kesetiaan, solideritas, kesenangan dan kerja sama, terikat dg semangat kekitaan yg disebut kohesi kelompok

-outgroup=kel. Mereka

-untuk membedakannya, menggunakan batas (boundaries) yg menentukan siapa yg termasuk orang dalam dan orang luar, mis : lokasi geografis, suku, pandangan/ideologi, pekerjaan, dsb.

3. Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan(membership dan references group)

-kel. Rujukan=kel. Yg digunakan sbg alat ukur (standar) u/ menilai diri sendiri/ u/ membentuk sikap, kel yg menjadi pedoman/tuntunan kel keanggotaan

-kel. Keanggotaan=kel yg didasari keberadaan fisik seseorang


4. Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif

-kategori deskriptif menunjukan klasifikasi kel dg melihat proses pembentukanya scr alamiah (sepintas, pertemuan,penyadar, dsb)

-kategori preskriptif mengklasifikasikan kel. Menurut langkah2 rasional yg hrs dilewati oleh anggota kel. u/ mencapai tujuan kelopok (diskusi meja bundar, simposium, diskusi panel, forum, kolokuium, dsb)

KELOMPOK KECIL

:> sekumpulan perorangan yg relatif kecil yg masing2 dihub oleh beberapa tujuan yg sama dan mempunyai derajat organisasi ttt diantara mereka

n Karakteristik Kelompok Kecil :

1. Kelompok kecil mrpkn sekumpulan perorangan, jumlahnya relatif kecil shg semua anggota bisa berk’si dg mudah sbg pengirim maupun penerima

-umumnya terdiri dari 5-12 orang

2. Para anggota kelompok hrs dihub satu sama lain dg beberapa cara

3. Diantara anggota kelompok hrs ada beberapa tujuan yg sama, hal ini tdk berarti sama persis tapi pd umumnya hrs ada alasan yg serupa bagi perorangan tsb untuk berinteraksi

4.Para anggota kelompok hrs dihubkan oleh beberapa aturan dan struktur yg terorganisasi

Norma Kelompok Kecil

n Norma=peraturan mengenai perilaku yg diinginkan, kadang dinyatakan scr eksplisit dlm kontrak/kebijakan tapi terkadang juga implisit

n Peraturan tsb mrpkn kekuatan yg mengatur perilaku para anggotanya

n Norma ini berlaku bagi anggota perorangan maupun kelompok scr keseluruhan

n Norma satu kelompok akan berbeda dg kelompok lainnya

n Norma yg mengatur perilaku para anggota disebut dengan harapan peran

n Menurut Napier dan Gershenfeld, para anggota kelompok akan menerima norma tsb bila :

Anggota menginginkan keanggotan yg kontinyu dlm kelompok

Pentingnya keanggotaan kelompok seseorang semakin tinggi

Kelompok bersifat kohesif, para anggota berhub sangat erat, terikat dan saling bergantung satu sama lain dan kelompok memenuhi kebutuhan mereka

Pelanggaran norma dihukum dg reaksi negatif / dikucilkan dari kelompok

Kelompok Pemecah Masalah

:> sekumpulan individu yg bertemu untuk memecahkan suatu mslh ttt atau untuk mencapai suatu keputusan mengenai bbrp msl ttt

n Kelompok ini memerlukan kesetiaan mematuhi serangkaian peraturan prosedural yg kaku

Kelompok Pengembangan Ide

:> kel kecil yg dibentuk semata2 hanya untuk mengembangkan ide

-cara sumbang saran sering dipakai dan mrpkn teknik u/ menyelesaikan s/ msl dg cara memunculkan gagasan sebanyak mungkin

-prosesnya ada 2 tahap :

  1. Periode sumbang saran
  2. Periode evaluasi

Kelompok Pengembangan Pribadi

:>kel yg berusahamembatu anggota2nya u/ menyelesaikan msl ttt, spt kecanduan alkohol, eks napi, pasangan pergaulan bebas, dsb

-kel pengembangan pribadi yg lain bersifat lebih terapis dan dirancang untuk mengubah aspek kepribadian/perilaku scr mendasar

kelompok pengembangan pribadi yg populer

1.Kelompok tatap-muka=kel yg berusaha memperlancar pengembangan pribadi dan mengembangkan kemampuan u/ berhadapan dg orang lain scr efektif

-asumsi : anggota a/ lebih efektif scr psi dan sosial jika mereka mengetahui menyukai diri mereka sendiri dg lebih baik

-suasana dlm kel bersifat penerimaan dan dukungan

-kebebasan mengemukakan pikiran, rasa takut dan keragu2an ditekan

2. Kelompok pelatihan asertif

Bertujuan u/ meningkatkan kemauan para anggotanya u/ berdiri tegak atas hak2 mereka dan berprilaku lebih asertif dlm situasi yg lebih luas

3. Kelompok peningkatan kesadaran

Dirancang u/ membantu orang menghadapi msl dikehidupan sosial

-semua anggota kel memiliki satu karakteristik yg sama dan berdasarkan kesamaan tsb para anggota bergabung bersama dan saling membantu satu sama lain mengenai pengembangan kepribadianya, scr struktural tdk punya pemimpin, anggota kel berkisar 6-12 orang

4. Kelompok pendidikan atau belajar

:> bertujuan untuk memperoleh informasi baru/ keterampilan baru mel pertukaran pengetahuan

Format Kelompok Kecil

  1. Meja bundar

Anggota kel mengatur diri mereka sendiri dlm pola melingkar/semi melingkar, mereka berbagi inf/ memecahkan msl tanpa pengaturan siapa dan kapan mereka bicara, anggota a/ memberikan kontribus jika mereka merasa layak untuk itu, diskusi bersifat terbatas, hub sosial demokratis, mengisyaratkan adanya waktu dan kesempatan yg sama u/ berpartisipasi, lebih informal



2. Diskusi Panel

Format khusus anggota2 kel berinteraksi, baik berhadap2an maupun mel seorang mediator, diantara mereka sendiri dan dg hadirin ttg msl yg kontroversial

Susunan tempat duduk, meletakan peserta diskusi pd meja segi 4 yg menghadap khalayak dan moderator duduk ditengah2 diantara kedua pihak yg berdiskusi, moderator tdk mengendalikan diskusi karena peserta berinteraksi scr langsung dan spontan, suasana bisa bersifat formal maupun non formal, peserta hrs bisa mengendalikan diri u/ tdk bicara setiap saat, moderator tdk boleh mengarahkan diskusi pd pandangannya sendiri dan mengatur agar waktu tdk dihbskan pd satu pembicaraan / satu pembicara



3. Seminar

Anggota kelompok adl “para pakar” dan berpartisipasi dlm format panel/meja bundar.

Perbedaanya ; dlm seminar terdpt peserta yg anggotanya diminta u/ berkontribusi, mereka bisa diminta u/ mengajukan pertanyaan/ memberikan beberapa umpan balik

Modifikasi lain dari seminar adl format seminar 2 panel yg terdiri dari panel pakar dan panel awam

-panel awam mendiskusikan topik tapi jika mereka memerlukan informasi, tambahan data atau pengarahan, mereka akan meminta bantuan kpd anggota panel pakar



4. Simposium

:> serangkaian pidato pendek yg menyajikan berbagai aspek dari sebuah topik/ posisi yg pro dan kontra thd msl yg kontroversial, moderator mengendalikan waktu dan pokok pembicaraan

-sesudah simposium, hadirin dpt mendiskusikan pidato tadi dlm forum yg diatur moderator

-moderator bertugas memberikan gambaran umum ttg msl yg dibicarakan dan urutan logisnya, menarik perhatian pendengar, memperkenalkan pembicara, dan menjelaskan prosedur yg hrs diikuti kelompok

-khalayak diatur dlm jejeran kursi kursi didepan mimbar dan hanya boleh bicara ketika forum dibuka

Biasanya pembicara berdiri dipodium tdk duduk spt dlm diskusi panel



n Forum adl waktu tanya jawab yg terjadi setelah diskusi terbuka, mis : simposium

n Khalayak mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan

n Ada 5 macam forum, yi :

1. Forum ceramah, yi format diskusi yg dilakukan terutama u/ saling berbagi informasi. Ceramah tdk selalu disusul o/ forum

2. Forum debat, yi forum untuk menyajikan pro dan kontra thd proposisi yg kontroversial, dari perbedaan pendapat ini khalayak diharapkan terdorong u/ mengajukan pertanyaan

3. Forum dialog, yi forum yg menggunakan kombinasi antara dukungan dan pertanyaan shg menjadi struktur diadik/triadik

4. Forum panel

5. Forum simposium

n Simposium forum terdiri dari 2 bagian, yi ;

-simposium dg pembicara yg sudah disiapkan

-forum yg mempersilahkan para hadirin untuk mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh pembicara. Pimpinan akan memperkenalkan para pembicara dan menjadi moderator dlm acara tanya jawab

Kolokium adl sejenis format diskusi yg memberikan kesempatan kpd wakil2 khalayak u/ mengajukan pertanyaan yg sudah dipersiapkan kpd seseorang/beberapa orang ahli, agak bersifat formal, diskusi diatur ketat oleh moderator

n Prosedur parlementer adl format diskusi yg scr ketat mengatur peserta diskusi yg besar pd periode waktu ttt ktk sejumlah keputusan hrs dibuat, peserta hrs mengikuti peraturan yg telah ditetapkan scr eksplisit

-dirancang u/ memenuhi beberapa tujuan pokok, yi ; memaksa keinginan mayoritas tanpa kekerasan, scr ketat memaksa kel mendiskusikan 1 persoalan pd satu saat, mengusahakan agar anggota punya kesempatan yg sama

Materi :9
Komunikasi Kelompok

Anggota dan Pemimpin Dalam Komunikasi Kelompok

Anggota Dalam K’si Kelompok Kecil

Peran Anggota

-Kenneth Benne dan Paul Sheats membagi peran anggota menjadi 3 kelas umum, yi :

  1. Peran tugas kelompok
  2. Peran membina dan mempertahankan kelompok
  3. Peran individual

  1. Peran Tugas Kelompok

-tugas kelompok : memecahkan masalah / membantu penyelesaian tugas kelompok

-upaya memudahkan dan mengkoordinasikan kegiatan yg menunjang tercapainya tujuan kelompok (berhub dg tugas yg dikerjakan)

Mis : initiator-contributor = menyarankan gagasan/cara baru yg berkenaan dg msl/tujuan kelompok

2. Peran membina dan mempertahankan kelompok

-memelihara hubungan emosional diantara anggota

-hubungan antar anggota kelompok perlu dipelihara agar kelompok berfungsi scr efektif dan jika para anggota kelompok ingin merasa puas dan produktif

-jika fungsi ini tdk dilakukan, para anggota akan menjadi rusak, proses kelompok menjadi macet / sering timbul konflik, k’si kel menjadi terganggu baik pd tingkat pribadi maupun sosial pd tingkat ttt

Mis : Encourage = memberikan dukungan, memuji, menyetujui, menerima kontribusi anggota lain dlm kelompok

3. Peran individual

-peran tugas dan peran membina serta mempertahankan kelompok, keduanya bersifat produktif, membantu kelompok dlm mencapai tujuannya dan berorientasi pd kelompok

-usaha anggota kelompok untuk memuaskan kebutuhan individu yg tdk relevan dg tugas kelompok

-peran individual sifatnya kontra produktif dan menghambat kelompok dlm mencapai tujuan dan berorientasi pd individu

-peran ini sering diistilahkan dg malfungsi, yg menghambat efektivitas kelompok maupun keluasan pribadi

Mis : aggressor = mengemukakan evaluasi negatif thd tindakan/perasaan anggota kelompok, menyerang kelompok, merendahkan status yg lain, iri hati atas kontribusi orang lain, dsb

  • Partisipasi Anggota

-beberapa pedoman yg akan membantu partisipasi anggota dlm kelompok kecil menjadi lebih efektif dan menyenangkan :

  1. Berorientasilah pd kelompok

-mengerahkan kemampuan, pengetahuan dan pikiran shg kelompok dpt mengembangkan pemecahan yg lebih baik daripada yg dpt dikembangkan oleh satu orang

-ini tdk berarti anggota kelompok hrs menyerahkan nilai2 pribadi dan keyakinannya demi kepentingan kelompok

2. Pusatkan konflik pd masalahnya

-pusatkan konflik tetap pd masalahnya ketimbang pd pribadi orangnya

-bila konflik mulai berpusat pd pribadi, anggota hrs bertanggung jawab untuk mengarahkan kembali konflik itu pd duduk permasalahannya

3. Bersikap tanpa prasangka scr kritis

-dengarkan scr terbuka tapi kritis thd semua komentar dari para anggota, jangan menerima/menolak setiap saran para anggota tanpa scr kritis mengevaluasinya

-bersikap bijaksana tanpa prasangka

4. Pastikan pemahaman

-pastikan bahwa gagasan dan informasi kita dipahami oleh semua peserta

-pastikan juga kalau kita memahami dg jelas kontribusi dari para anggota lain, terutama sebelum kita membahas mslhnya dg mereka

Pemimpin Dalam K’si Kelompok Kecil

Dlm kebanyakan kelompok kecil, ada satu orang yg berperan sbg pemimpin

Dlm kelompok lain, kepemimpinan bisa dipegang oleh beberapa orang

Pemimpin bisa ditunjuk/ scr otomatis muncul dlm proses perkembangan komunikasi kelompok

Kepemimpinan adl k’si yg scr positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak kearah tujuan kelompok

Kepemimpinan mrpk faktor yg paling menentukan keefektifan k’si kelompok

Klasifikasi Gaya Kepemimpinan :

  1. Otoriter
  2. Demokratis
  3. Laissez faire
  1. Pemimpin Otoriter

-keputusan dan kebijakan seluruhnya ditentukan oleh pemimpin tanpa berkonsultasi/ memastikan persetujuan dari para anggotanya

-pemimpin bersifat impersonal

-pemimpin berusaha meminimalkan k’si kelompok shg perannya menjadi lebih penting

-pemimpin mengasumsikan tanggung jwb terbesar ada pd dirinya dan tdk menginginkan adanya campur tangan anggota

-pemimpin memberi imbalan dan hukuman spt orang tua kpd anaknya

-kepemimpinan spt ini menimbulkan permusuhan, agresi dan sekaligus perilaku submisif

-anggota sangat bergantung pd pemimpin dan kurang mandiri

2. Pemimpin Demokratis

-pemimpin mendorong dan membantu anggota kelompok untuk membicarakan dan memutuskan semua kebijakan

-pemimpin memberikan pengarahan tapi mengijinkan kelompok untuk mengembangkan dan melaksanakan cara yg dikehendaki para anggotanya

-pemimpin merangsang timbulnya pengarahan sendiri dan aktualisasi diri para anggotanya, memberikan saran untuk pengarahan dan alternatif tindakan

-lebih banyak terdapat kemandirian dan persahabatan, mempunyai disiplin diri dan bersikap obyektif

3.Pemimpin Lepas Kendali (Laissez Faire)

-memberikan kebebasan penuh bagi kelompok untuk mengambil keputusan scr individual sedangkan partisipasi pemimpin minimal

-pemimpin tdk berinisiatif untuk mengarahkan / menyarankan alternatif tindakan, lebih mengijinkan kelompok untuk mengembangkan dan melaksanakan sendiri pekerjaannya

-pemimpin menjawab pertanyaan dan memberikan informasi jika diminta scr khusus

-berusaha menghindari tanggung jawab thd anggotanya

Efektivitas Dan Gaya Kepemimpinan

-kel otoriter = lebih produktif dan efisien tapi moral dan kepuasan rendah

-kel demokratis = hu dan kepuasan tinggi, pekerjaan terselesaikan tapi hasilnya lebih rendah jika dibanding dg otoriter

-kel laissez = diskusi terpusat pd anggota tapi prosesnya tdk efisien

-setiap gaya mempunyai kelebihan dan kekurangan, masing2 cocok untuk tujuan yg berbeda dan situasi yg berlainan

-otoriter cocok untuk kelompok yg anggotanya terus menerus menunjukan motivasi yg rendah

-demokratis cocok untuk anggota yg punya pengetahuan sama ttg s/ topik ttt atau sangat menaruh perhatian pd hak2 individual

  • Fungsi Pemimpin :

  1. Mengaktifkan Interaksi Kelompok

-mendorong dan memberikan rangsangan agar anggota berinteraksi terutama untuk kelompok yg baru terbentuk yg anggotanya masih canggung satu sama lain dan untuk anggota yg bersikap individual

-membuat anggota menyadari bahwa mereka adl bag dari kelompok

2. Mempertahankan Interaksi Efektif

-pempin hrs melihat apakah anggotanya tetap berinteraksi scr efektif, bila s/ diskusi sudah mulai macet, pemimpin hrs mendorong kelompok untuk berinteraksi lebih efektif

3. Menjaga Para Anggota Berada Pada Jalurnya

-pemimpin mengarahkan anggotanya tetap berada pd jalur pembahasan tdk bersifat egosentris yg memaksakan keinginan dan msl mereka sendiri

-cara : dg melontarkan pertanyaan yg relevan, menyampaikan ringkasan mengenai apa yg dibahas oleh kelompok, menyediakan sarana transisi shg hub antara satu msl dg apa yg sdg dipertimbangkan tetap jelas

4. Memastikan Kepuasan Anggota

-cara : pemimpin mengijinkan adanya komentar yg menyimpang dan pribadi dg asumsi komentar tsb tdk terlalu sering / terlalu lama

5. Merangsang Evaluasi dan Perbaikan

-Semua kelompok menghadapi hambatan, jika kel ingin memperbaiki dirinya kelompok hrs menyelesaikan msl internal maupun eksternalnya

6. Menyiapkan Anggota Untuk Berdiskusi

-menyiapkan para anggota untuk berinteraksi dlm kelompok kecil, termasuk juga siap untuk mendiskusikan s/ msl yg spesifik

-pemimpin perlu memberi uraian singkat sebelum mendiskusikan sesuatu, memberikan bahan yg relevan atau memberi instruksi khusus untuk mencari informasi yg relevan

-pemimpin hrs mengorganisasikan dan mengkoordinasikan anggota

Pengaruh Kelompok pada Perilaku K’si

  1. Konformitas

-bila sejumlah orang dlm kel mengatakan/ melakukansesuatu ada kecenderungan para anggota untuk mengatakan dan melakukan hal yg sama

2. Fasilitas Sosial

-kelancaran / peningkatan kualitas kerja karena ditonton kelompok

3. Polarisasi

-Ada kecenderungan kearah posisi yg ekstrem


Materi10 :
Komunikasi Kelompok

Efektivitas Kelompok

  • Anggota2 kelompok bekerja sama untuk mencapai 2 tujuan : melaksanakan tugas kelompok dan memelihara moral anggota2nya (TUGAS &KEPUASAN)
  • Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok yg disebut prestasi (performance)
  • Tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan (satisfaction)
  • Faktor2 yang Mempengaruhi Keefektifan Kelompok dapat diketahui dari karakteristik kelompok (situasional) dan karakteristik anggotanya (personal)

Faktor Situasional : Karakteristik Kelompok

A. Ukuran Kelompok

“lebih banyak anggota kelompok, lebih baik atau makin banyak anggota makin kacau ?”

-Hub antara ukuran kelompok dg prestasi kerja kelompok bergantung pd jenis tugas yg hrs diselesaikan kelompok, tujuan kelompok dan distribusi partisipasi anggota2

Ada 2 macam tugas kelompok :

  1. Tugas koaktif
  2. Tugas interaktif

  • Tugas koaktif, masing2 anggota bekerja sejajar dg yg lain tapi tdk berinteraksi shg semakin banyak anggota maka makin besar pula juml pekerjaan yg dapat diselesaikan

  • Tugas interaktif, anggota2 berinteraksi scr terorganisasi untuk menghasilkan produk, keputusan / penilaian tunggal. Jika mereka melakukan tugas interaksi maka hasil keseluruhan akan berkurang

Tujuan Kelompok ada 2 macam :

  1. Tujuan konvergen
  2. Tujuan divergen

  • Tujuan yg memerlukan kegiatan konvergen (u/ mencapai satu pemecahan yg benar) maka hanya diperlukan kelompok kecil supaya produktif terutama bila tugas yg dilakukan hanya membutuhkan sumber, keterampilan dan kemampuan yg terbatas

  • Tujuan yg memerlukan kegiatan divergen (mis : menghasilkan berbagai gagasan kreatif) maka diperlukan juml. Anggota kelompok yg lebih besar

Distribusi Partisipasi Anggota

  • Segi komunikasi, makin besar kelompok maka makin besar kemungkinan sebagian besar anggota tdk mendapat kesempatan berpartisipasi. K’si akan lebih tersentralkan pd orang2 ttt (makin banyak juml anggota makin sedikit tersedia peluang untuk berinteraksi dg anggota lainnya dlm jarak waktu ttt). Pd kelompok besar, ada beberapa orang yg dominan dan sebagian besar membisu)

  • Hubungan Kepuasan dg Ukuran Kelompok

-menurut Hare dan Slater, makin besar ukuran kelompok maka makin berkurang kepuasan anggota2nya

-Slater menyarankan 5 orang sbg batas optimal untuk mengatasi msl hub. Manusia

B. Jaringan Komunikasi

Ada 5 macam jaringan komunikasi :

1.Roda




2.Rantai




3.Y




4.Lingkaran

5.bintang

-Pd pola roda, pimpinan menjadi pusat perhatian yg dpt berhub dg setiap orang tapi setiap anggota hanya bisa berhub dg pimpinan (tdk bisa berhub dg anggota lain)

-Pd pola Y, 3 orang dpt berhub dg orang disampingnya tp ada 2 orang yg hanya dpt berhub dg orang disampingnya

-Pola rantai, hampir sama dg pola Y

-Pola lingkaran, setiap orang hanya bisa berhub dg dua orang yi orang yg ada disamping kiri dan kanan, disini tdk ada pimpinan

-Pola bintang, setiap anggota bisa berk’si dg semua anggota lain, disebut juga saluran k’si terbuka

  • Hub. Jaringan k’si dg prestasi kelompok

-Pola Y, menghasilkan produk yg tercepat dan terorganisasi

-Pola lingkaran, paling lambat memecahkan msl, cenderung melahirkan sejumlah kesalahan

-Pola roda, hanya efektif u/ memecahkan msl mudah dan memberikan kepuasan yg paling rendah

-Pola bintang menyelesaikan msl kompleks dg cepat, mrpk pola k’si yg paling efektif karena tdk terpusat pd satu orang, memberikan kepuasan kpd anggotanya

C. Kohesi Kelompok

-kohesi kelompok adl kekuatan yg mendorong anggota kel untuk tetap tinggal dlm kel dan mencegahnya meninggalkan kel.

-memiliki semangat kel yg tinggi, hub. Interpersonal yg akrab, kesetiakawanan dan perasaan “kita” yg dalam

-Kohesi diukur dari :

  1. Ketertarikan anggota scr interpersonal pd satu sama lain
  2. Ketertarikan anggota pd kegiatan dan fungsi kelompok
  3. Ketertarikan anggota pd kelompok sbg alat u/ memuaskan kebutuhan personalnya

  • Kohesi kelompok erat hub.nya dg kepuasan
  • Menurut Marquis, Guetzkow dan Heyns, makin kohesif kelompok maka makin besar tingkat kepuasan anggota
  • Menurut Rensis Likert, kohesi kelompok berkaitan erat dg produktivitas, moral dan efisiensi k’si
  • Dlm kel yg kohesif, anggota merasa aman dan terlindung shg k’si menjadi lebih bebas, terbuka dan sering, mereka merasa terikat shg mudah melakukan konformitas, makin mudah anggota u/ tunduk pd norma kelompok

D. Kepemimpinan

-lihat materi 9 tentang gaya kepemimpinan yi :

  1. Otoriter
  2. Demokratis
  3. Laissez faire

Dengan kekurangan dan kelebihannya, setiap gaya cocok untuk tujuan dan situasi ttt

Faktor Personal :
Karakteristik Anggota Kelompok

  • Cragan dan Wright menyebutkan ada 2 dimensi interpersonal yg mempengaruhi keefektifan kelompok, yi ;
  1. Kebutuhan interpersonal
  2. Proses interpersonal

Disamping perbedaan individual spt usia, suku bangsa, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, kepribadian dan homogenitas/ heterogenitas

A. Kebutuhan Intrapersonal

-Menurut teori FIRO (Fundamental Interpersonal Relations Orientation), seseorang memasuki kelompok karena didorong oleh 3 kebutuhan interpersonal, yi :

  1. inclusion, ingin menjadi bagian dari kelompok tsb
  2. Control, ingin mengendalikan orang lain dlm s/ tatanan hierarkis
  3. Affection, ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota kelompok yg lain

  • Inklusi

Dlm pertemuan kelompok, kita dpt meletakan diri kita dlm kontiniuum dari undersocial (kekurangan), social (ideal) dan oversocial (berlebihan)

-overreact = mendominasi percakapan ttg kita, terus menerus mengisi kesempatan dg guyonan/ hal2 klise

-underreact = menarik diri dari percakapan, ragu menyampaikan pdpt ttg kita , melakukan sesuatu

  • Kontrol

Pembagian kerja yg hrs dilakukan agar kelompok tugas produktif menimbulkan perlu adanya kontrol

-individu yg mempunyai kecenderungan kuat untuk mendominasi = otokrat

-orang yg cukup kuat dg kemampuannya, mampu memikul/tdk memikul tanggung jawab, dan berusaha menghasilkan keputusan kel scr kritis = demokrat

-orang yg selalu ikut dg kelompok danbersedia ditempatkan pd posisi bawah = abdikrat

  • Afeksi

-orang yg membuat jarak dari semua orang, tampak menolak/ tdk memerlukan kontak personal untuk menyelesaikan pekerjaannya = underpersonal

-orang yg selalu merasa kurang kasih sayang, tdk dpt menyelesaikan pekerjaan kalau tdk ada ikatan kasih sayang yg kuat

-orang yg bisa memelihara jarak yg tepat antara anggota shg dpt mengerjakan tugas scr produktif = personal

  • Tindak Komunikasi
Bila kelompok bertemu, terjadilah pertukaran informasi. Setiap anggota berusaha menyampaikan/menerima informasi scr verbal/non verbal.